Anies Gubernur Sarat Prestasi Mau Disamakan Dengan Ahok, Gerindra DKI: Beda Jauh!
Selasa, 25 Juni 2019
Faktakini.net, Jakarta - Partai Gerindra membela Gubernur DKI Jakarta sarat prestasi Anies Baswedan yang disamakan dengan si Ahok penista agama Islam soal reklamasi. Gerindra menilai Anies jauh berbeda dengan Ahok.
"Kita hormati pendapat itu ('Anies = Ahok'). Setiap pemimpin lahir dari masanya dan tantangan sendiri, karena itu tidak bisa dibandingkan. Jika pun 'dipaksa' dibandingkan, Anies jauh berbeda dengan Ahok," kata anggota DPRD DKI F-Gerindra, Syarif, kepada wartawan, Selasa (25/6/2019).
Soal 'Anies = Ahok' ini sebelumnya muncul saat sekelompok orang menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Anies juga disebut melakukan politik pencitraan. Syarif tak setuju dengan pendapat tersebut.
"Saya tidak paham kenapa disebut pencitraan. Padahal, jika mau disebut pencitraan, harusnya kan Anies membongkar semua bangunan yang melanggar dan tidak ber-IMB di lahan reklamasi itu," ujar Syarif.
"Kenapa Anies justru menerbitkan IMB itu? Ya karena Anies ingin kepastian hukum. Bagi Anies, reklamasi konsisten dihentikan dengan cara setop rencana 13 pulau reklamasi dan menata kembali 4 lahan reklamasi itu yang sudah terbangun," ungkapnya.
Meski tak setuju jika Anies disebut melakukan politik pencitraan, Syarif menghargai pendapat itu agar Anies bisa melakukan koreksi. Dia mengatakan Anies terbuka terhadap kritik.
"Saya mengatakan keliru pendapat itu, tapi sebagai kritik saya hargai pendapat itu agar Anies bisa koreksi pada bagian-bagian tertentu kebijakannya agar lebih bermanfaat buat masyarakat. Pak Anies kan juga mengatakan terbuka terhadap kritik dan tidak membalas secara berlebihan terhadap pengkritiknya, meskipun kadang konten kritiknya tidak cukup kuat argumennya," ungkap Syarif.
Pihak pembenci Anies memang diduga kuat telah beberapa kali mengerahkan massa bayaran untuk mendemo Anies.
Sebelumnya, seucrit alias lima orang yang menamakan diri Gerakan Cabut Mandat Anies menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Seucrit massa itu melakukan aksi anarkis dengan membakar ban dalam aksi itu dan memasang spanduk bertulisan 'Anies = Ahok' di pagar Balai Kota.
Seorang peserta aksi yang mengaku bernama Ahmad, mengatakan mereka membawa spanduk 'Anies = Ahok' karena menilai Anies sama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta si Ahok soal reklamasi. Ahmad menuding Anies melakukan politik pencitraan.
"Itu artinya Anies sama saja seperti Ahok. Cuma bedanya itu Ahok ada kerjaan yang jelas dan terbukti. Kalau Anies ini saya merasa bahwa hanya melanjutkan atau meresmikan karya-karya Ahok dan dia melakukan politik pencitraannya," klaimnya.
Foto: Syarif
Sumber: detik.com
Faktakini.net, Jakarta - Partai Gerindra membela Gubernur DKI Jakarta sarat prestasi Anies Baswedan yang disamakan dengan si Ahok penista agama Islam soal reklamasi. Gerindra menilai Anies jauh berbeda dengan Ahok.
"Kita hormati pendapat itu ('Anies = Ahok'). Setiap pemimpin lahir dari masanya dan tantangan sendiri, karena itu tidak bisa dibandingkan. Jika pun 'dipaksa' dibandingkan, Anies jauh berbeda dengan Ahok," kata anggota DPRD DKI F-Gerindra, Syarif, kepada wartawan, Selasa (25/6/2019).
Soal 'Anies = Ahok' ini sebelumnya muncul saat sekelompok orang menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Anies juga disebut melakukan politik pencitraan. Syarif tak setuju dengan pendapat tersebut.
"Saya tidak paham kenapa disebut pencitraan. Padahal, jika mau disebut pencitraan, harusnya kan Anies membongkar semua bangunan yang melanggar dan tidak ber-IMB di lahan reklamasi itu," ujar Syarif.
"Kenapa Anies justru menerbitkan IMB itu? Ya karena Anies ingin kepastian hukum. Bagi Anies, reklamasi konsisten dihentikan dengan cara setop rencana 13 pulau reklamasi dan menata kembali 4 lahan reklamasi itu yang sudah terbangun," ungkapnya.
Meski tak setuju jika Anies disebut melakukan politik pencitraan, Syarif menghargai pendapat itu agar Anies bisa melakukan koreksi. Dia mengatakan Anies terbuka terhadap kritik.
"Saya mengatakan keliru pendapat itu, tapi sebagai kritik saya hargai pendapat itu agar Anies bisa koreksi pada bagian-bagian tertentu kebijakannya agar lebih bermanfaat buat masyarakat. Pak Anies kan juga mengatakan terbuka terhadap kritik dan tidak membalas secara berlebihan terhadap pengkritiknya, meskipun kadang konten kritiknya tidak cukup kuat argumennya," ungkap Syarif.
Pihak pembenci Anies memang diduga kuat telah beberapa kali mengerahkan massa bayaran untuk mendemo Anies.
Sebelumnya, seucrit alias lima orang yang menamakan diri Gerakan Cabut Mandat Anies menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Seucrit massa itu melakukan aksi anarkis dengan membakar ban dalam aksi itu dan memasang spanduk bertulisan 'Anies = Ahok' di pagar Balai Kota.
Seorang peserta aksi yang mengaku bernama Ahmad, mengatakan mereka membawa spanduk 'Anies = Ahok' karena menilai Anies sama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta si Ahok soal reklamasi. Ahmad menuding Anies melakukan politik pencitraan.
"Itu artinya Anies sama saja seperti Ahok. Cuma bedanya itu Ahok ada kerjaan yang jelas dan terbukti. Kalau Anies ini saya merasa bahwa hanya melanjutkan atau meresmikan karya-karya Ahok dan dia melakukan politik pencitraannya," klaimnya.
Foto: Syarif
Sumber: detik.com