Di Aksi 266, Abdullah Hehamahua: Apapun Putusan MK, Kita Minta IT KPU Diaudit Mahkamah Internasional Dan PBB!
Rabu, 26 Juni 2019
Faktakini.net, Jakarta - Masya Allah, ribuan umat Islam hari ini, Rabu (26/6/2019) tumpah ruang menghadiri Aksi 266 di area Patung Kuda yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Sebelum memulai aksi, mobil komando sempat mau dihalau keluar lokasi aksi oleh oknum aparat, namun akhirnya mobil komando berhasil masuk ke lokasi aksi karena massa turun semua membantu.
Di awal aksi, dinyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti lagu kebangsaan Indonesia Raya, Maju Tak Gentar dan Halo-Halo Bandung
Dalam orasinya, Ustadz Asep Syaripudin dan Ustadz Edi Mulyadi menekankan bahwa Aksi 266 ini adalah aksi damai.
Ustadz Abdullah Hehamahua menekankan pentingnya para Hakim MK untuk menjunjung tinggi keadilan.
Ustadz Abdullah juga menyinggung tentang Jokowi yang tidak cuti selama masa kampanye Pilpres 2019, namun di akhir persidangan MK tim hukum Jokowi baru mengajukan surat izin cuti.
"Ini kecurangan dan hukumannya 5 tahun!", ujar Ustadz Abdullah.
Ustadz Abdullah juga menyinggung tentang sudah dicoblos nya surat suara Pemilu di Malaysia, dan lain-lain. Jadi kasus ini harus diproses hukum, kalau pun tidak bisa diproses sekarng, maka harus diproses di periode kepemimpinan berikutnya, ujarnya.
Beliau juga mengungkap indikasi kecurangan yang luar biasa, dimana DPT saat Pilpres 2019 melonjak secara drastis daripada DPT saat Pilkada Jateng dan Jatim.
Ustadz Abdullah mengungkap bahwa di masa lalu, Antasari Azhar mau mengaudit IT KPU, lalu setelah itu Antasari dikriminalisasi. Maka itu sangat IT KPU untuk diinvestigasi karena bermasalah, ujarnya.
"Kita minta Mahkamah Internasional, kita minta PBB, apapun putusan MK besok, untuk melakukan audit IT KPU", tegas Ustadz Abdullah yang langsung disambut pekikan takbir ribuan massa yang hadir.
Aksi hari ini dihadiri oleh ribuan umat Islam dan sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan atau Gerak yang bertajuk 'Tahlil Akbar 266' di area Patung Kuda atau sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi.
Acara unjuk rasa itu rencananya akan digelar hingga 17.00 WIB.
Foto: Ustadz Abdullah Hehamahua orasi di Aksi 266
Faktakini.net, Jakarta - Masya Allah, ribuan umat Islam hari ini, Rabu (26/6/2019) tumpah ruang menghadiri Aksi 266 di area Patung Kuda yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Sebelum memulai aksi, mobil komando sempat mau dihalau keluar lokasi aksi oleh oknum aparat, namun akhirnya mobil komando berhasil masuk ke lokasi aksi karena massa turun semua membantu.
Di awal aksi, dinyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti lagu kebangsaan Indonesia Raya, Maju Tak Gentar dan Halo-Halo Bandung
Dalam orasinya, Ustadz Asep Syaripudin dan Ustadz Edi Mulyadi menekankan bahwa Aksi 266 ini adalah aksi damai.
Ustadz Abdullah Hehamahua menekankan pentingnya para Hakim MK untuk menjunjung tinggi keadilan.
Ustadz Abdullah juga menyinggung tentang Jokowi yang tidak cuti selama masa kampanye Pilpres 2019, namun di akhir persidangan MK tim hukum Jokowi baru mengajukan surat izin cuti.
"Ini kecurangan dan hukumannya 5 tahun!", ujar Ustadz Abdullah.
Ustadz Abdullah juga menyinggung tentang sudah dicoblos nya surat suara Pemilu di Malaysia, dan lain-lain. Jadi kasus ini harus diproses hukum, kalau pun tidak bisa diproses sekarng, maka harus diproses di periode kepemimpinan berikutnya, ujarnya.
Beliau juga mengungkap indikasi kecurangan yang luar biasa, dimana DPT saat Pilpres 2019 melonjak secara drastis daripada DPT saat Pilkada Jateng dan Jatim.
Ustadz Abdullah mengungkap bahwa di masa lalu, Antasari Azhar mau mengaudit IT KPU, lalu setelah itu Antasari dikriminalisasi. Maka itu sangat IT KPU untuk diinvestigasi karena bermasalah, ujarnya.
"Kita minta Mahkamah Internasional, kita minta PBB, apapun putusan MK besok, untuk melakukan audit IT KPU", tegas Ustadz Abdullah yang langsung disambut pekikan takbir ribuan massa yang hadir.
Aksi hari ini dihadiri oleh ribuan umat Islam dan sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan atau Gerak yang bertajuk 'Tahlil Akbar 266' di area Patung Kuda atau sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi.
Acara unjuk rasa itu rencananya akan digelar hingga 17.00 WIB.
Foto: Ustadz Abdullah Hehamahua orasi di Aksi 266