Orasi Para Tokoh, Ulama Dan Habaib Di Aksi 266: Ketidakadilan Dan Kecurangan Harus Dilawan!




Rabu, 26 Juni 2019

Faktakini.net, Jakarta - Usai Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas, kemudian giliran para Ulama, Tokoh dan Habaib lainnya yang memberikan orasi pada Aksi 266 mengawal Sidang Putusan MK, Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu siang, 26 Juni 2019.

Habib Idrus bin Ali Al habsyi Ketua LDF - FPI mengatakan para pelaku kecurangan dalam Pemilu 2019 harus merasa malu. Sebabnya adalah bila pada tanggal 17 Agustus nanti saat membacakan teks Pancasila, sila keduanya isinya adalah kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sedangkan KH Maksum Imam FPI Jabar menyinggung tentang kenaikan tarif listrik, BBM dan lainnya, dan bahkan pengumuman hasil KPU yang semuanya dilakukan di tengah malam.

"Semua ini adalah bentuk ketidakadilan, kecurangan dan harus dilawan!", ujarnya.

"Semua kecurangan harys dilawan apalagi apabila pelakunya adalah pemerintah yang dzollim, kita tak boleh diam tapi itu hrs dilawan!", tegas Kyai Maksum.

Selanjutnya Hajjah Nurdiati Akma menyatakan, "Apabila pemimpin curang dikalahkan oleh MK, dan pemimpin jujur dimenangkan, maka Allah akan memberikan keberkahan bagi bangsa Indonesia."

Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis menyatakan bahwa yang datang pada aksi 266 hari ini adalah orang-orang yang berhati suci, semoga dicatat oleh Allah SWT.

Kyai Shobri mengungkapkan ia baru saja tiba di Jakarta usai ke Mekkah selama beberapa hari, bersama para petinggi FPI dan Tokoh seperti Haji Munarman, Haji Maksum dan lain-lain, lalu dari Bandara Soekarno - Hatta ia langsung menuju area Patung Kuda untuk mengikuti Aksi 266.

Kyai Shobri menyatakan Imam Besar Habib Rizieq Shihab berpesan agar aksi 266 ini dipastikan harus berlangsung damai. Beliau minta jangan sampai massa  terprovokasi, dan apabila ada provokator agar diserahkan ke aparat.

Kyai Shobri menyatakan Habib Rizieq Shihab mengirim salam kepada segenap rakyat Indonesia.

Lalu Kyai Shobri membacakan sholawat Ya Arhama Rohimin yang diikuti oleh ribuan massa yang hadir.

Setelah itu Habib Muchsin bin Zeid Alatas Imam DPD FPI DKI yang memberikan ceramah. Beliau mengungkapkan seluruh agama menolak kecurangan. Karena itu peserta aksi untuk menolak kecurangan tidak boleh dihalang-halangi.

"Kita mengadakan demo yang dilindungi UUD, maka apabila ada yang mengganggu kita akan lawan!", tegasnya.

"Makanya saya ingatkan, bendera merah putih bisa berkibar itu kareba jasa para ulama dan Habaib, saat itu belum ada TNI. Tetapi Ulama dan Habaib mengerahkan santri-santrinya untuk melawan para penjajah, dan para ulama dan Habaib tidak pernah meminta imbalan jasa", ujar Habib Muchsin.

Lalu Habib Muchsin mengungkapkan betapa besarnya peran emak-emak. Dan terkait kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019, emak-emak saat ini menuntut keadilan.

Lalu giliran Ustadzah Kurnia sebagai perwakilan emak-emak memberikan orasi. Ustadzah Kurnia mengatakan penting bagi kita untuk mengadakan aksi untuk menuntut keadilan. Dan meminta agar kita mengabaikan komentar dari orang-orang yang nyinyir. Karena aksi kita bukan nyinyir tapi sebuah kritikan atas ketidakadilan, dan nyinyir dengan kritik itu beda jauh.

Selanjutnya Ketua FPI Aceh Tengku Muslim Ath-thahiry mengatakan kehadiran dirinya disini jauh-jauh datang dari Aceh bukan untuk perang, kalau mau perang tentu sudah dilakukan di Aceh, tetapi ia dan peserta Aksi 266 hadir adalah bukti cinta NKRI.

Dan  bangsa Aceh sebagai pemilik saham terbesar di NKRI tentu menolak ketidakadilan dan kedzoliman terjadi di Indonesia, ujarnya.

"Kami bangsa Aceh tidak ridho NKRI dikuasai asing dan aseng, keadilan dikhianati. Bila MK tidak adil, jangan salahkan bila kami rakyat Aceh menuntut kembali hak milik kami yang telah kami berikan yaitu menuntut kemerdekaan, tegas Kyai Tengku.

Lalu kemudian KH Abdul Rasyid bin Abdullah Syafi'i, Ketua Umum Perguruan Islam As-Syafi'iyah yang memberikan ceramah.

Kyai Rasyid mengawali ceramahnya dengan mendoakan Ustadz Abdullah Hehamahua sebagai tokoh dibalik Aksi 266 menuntut keadilan ini.

Kyai Rasyid kemudian meminta umat Islam malam ini sholat tahajjud, dan membacakan doa sayyidul istighfar, doa yg diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.

Foto: Aksi 266, Rabu (26/6/2019)