Pujian Washington Post Untuk Aksi Sosial FPI, Tamparan Untuk Pembuat Petisi "Bubarkan FPI"

Ahad, 16 Juni 2019

Faktakini.net, Jakarta - Semua orang tau, Front Pembela Islam (FPI) adalah Ormas Islam yang teguh dan istiqomah dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

Disaat Ahok menistakan agama Islam dan Kitab Suci Al-Qur'an tahun 2016 lalu, saat itu banyak tokoh, pejabat atau manusia yang mengaku Kyai yang hanya bisa tiarap tak bersuara dan cengangas - cengenges, bahkan membela Ahok karena imannya lemah, takut dan ciut nyalinya untuk melawan Ahok yang dekat dengan rezim penguasa. Tapi semua itu tidak berlaku untuk FPI.

Dibawah pimpinan Imam Besar Habib Rizieq Shihab, bagai singa yang lepas dari kandangnya FPI bersama elemen Islam dan umat Islam lainnya yang tak terima agamanya dihina terus merangsek menuntut proses hukum bagi si penista agama, sampai puncaknya melakukan Aksi 212 yang dihadiri oleh 8 juta umat pada 2 Desember 2016.

Dan akhirnya perjuangan mulia itu berhasil, Ahok penista agama Islam diseret ke pengadilan dan dibui dua tahun, dan lebih pahit lagi juga dibikin kalah telak dari Anies Baswedan di Pilgub DKI 2017.

Tak hanya itu, FPI sejak lama juga gencar memberantas perjudian, pelacuran, narkoba, aliran sesat dan berbagai kemaksiatan serta hal yang melanggar hukum lainnya.

Karena itu kalangan germo, pelacur, penjudi, pemabok, pengikut Ahmadiyah, Aliran Sesat dan sejenisnya sangat membenci FPI. Mereka sudah "kebelet" Ingin FPI segera bubar supaya mereka bebas melakukan kejahatan.

Maka itu lah kemudian muncul Petisi Online "Bubarkan FPI" yang disinyalir pembuatnya dari kalangan pembenci FPI.

Namun Petisi itu akhirnya jadi bahan tertawaan Netizen khususnya umat Islam, karena yang mau menandatanganinya ternyata hanya puluhan ribu akun saja, dan itu pun diduga kuat banyak akun-akun palsu. Manusia aslinya hanya seucrit / segelintir saja.

Sangat jelas sekali Petisi ini hanya bagai buih di hadapan 250 kita rakyat Indonesia yang mayoritasnya jelas sangat mendukung perjuangan FPI.

Kemudian Media ternama Amerika Serikat The Washington Post tanpa ampun benar-benar menghancur leburkan para pembuat petisi Online "Bubarkan FPI", karena salah satu Media rujukan internasional itu ternyata sangat mengagumi FPI dan memberitakan ke seluruh dunia bahwa FPI adalah Ormas yang selalu datang membantu paling cepat saat bencana melanda Indonesia, masya Allah...

Padahal para pembenci FPI sudah capek-capek menebar hoax, fitnah dan ujaran kebencian supaya masyarakat membenci FPI.

Namun The Washington Post, Associated Press dan media-media asing lainnya melalui pengamatan dan investigasi yang mereka lakukan, akhirnya justru mengagumi, mengakui dan memuji FPI yang secara luar biasa selalu terdepan membantu di berbagai lokasi bencana, walau sebagian besar Media nasional berusaha menutup-nutupi beritanya.

Stephen Wright menulis dedikasi FPI tersebut dalam artikel berjudul “When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help” yang diunggah di The Washington Post yang diunggah pada 11 Juni 2019 lalu.

Dia mengawali tulisan itu dengan menceritakan bendera FPI yang terpasang dirumah Anwar Ragaua, korban tsunami Palu lalu. Laki berusia 50 tahun itu menghiraukan perintah polisi untuk menurunkan bendera tersebut.

Anwar adalah satu-satunya nelayan yang selamat saat tsunami melanda ibukota Sulawesi Tengah 28 September lalu. Anwar mengenang bahwa saat itu tidak ada polisi dan pemerintah yang membantu evakuasi di daerahnya.

Sebaliknya, pihak pertama yang menawarkan harapan kepadanya adalah FPI. Bahkan FPI turut menyerahkan kapal baru untuknya kembali melaut.

Kehadiran FPI dalam tanggap bencana mulai dilakukan pada saat terjadi tsunami Aceh tahun 2004. Tsunami ini menewaskan lebih dari 100 ribu orang di Serambi Mekah.

Teranyar, FPI turut berperan dalam mengevakuasi korban gempa dan tsunami Palu yang menewaskan lebih dari 4.000 jiwa. Mereka membantu pencarian korban, mendistribusikan bantuan ke daerah pelosok, dan membangun perumahan sementara dan masjid baru.

Bahkan ke daerah terpencil yang sulit terjangkau, seperti di kampung nelayan Anwar.

Sementara ironisnya, kalangan pembenci FPI mayoritas diantaranya mungkin hanya bisa tidur dan maksimal hanya mau mengucapkan turut berduka cita di akun Medsosnya saja saat bencana datang, ogah turun langsung mengevakuasi jenazah seperti yang dilakukan oleh para Relawan FPI, namun komentar mereka sangat keji menghakimi FPI.

Namun akhirnya pujian Washington Post terhadap FPI ini bagai memberikan tamparan bahkan pukulan mematikan terhadap para pembenci FPI.

Anda tau wajah bonyok Connor McGregor seusai dihajar Khabib Nurmagomedov sang jagoan Muslim di arena UFC? Pujian The Washington Post dan media-media asing terhadap FPI itu bagaikan mereka  sedang menghajar para pembenci FPI khususnya pembuat Petisi Online "Bubarkan FPI" sampai wajah mereka sepuluh kali lipat lebih bonyok dari bonyoknya wajah McGregor!

Foto: Relawan FPI Makassar saat sedang mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Desa Sappaya, Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/1/2019)

Dokumentasi Aksi Sosial Kemanusiaan FPI

- Website:

www.faktakini.net
di Label:
Aksi Sosial Kemanusiaan
Klik 👇🏼:
https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?&max-results=8&m=1

Silahkan *lihat link-link di Faktakini ini, copas lalu SEBARKAN SELUAS-LUASNYA* kalau anda ingin masyarakat tau apa yang sesungguhnya dikerjakan FPI setiap hari

- Telegram

http://t.me/BaktiSosialFPI
http://t.me/KegiatanFPI
http://t.me/FPICintaPalestina
http://t.me/FPICintaMuslimRohingya
http://t.me/FPIBedahRumah

- Youtube:

Valid News
https://www.youtube.com/channel/UCZFoO3gLJTNwJcoa_hHcX4A

Suara Indonesia
https://www.youtube.com/channel/UCF52CSPf8EXQX2DgK3WoFeg

Suara Kebenaran
https://www.youtube.com/channel/UCjOofSNRY5cIsZSC22SW08w

Klik video;