Telah Meninggal Dunia Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha


Kamis, 13 Juni 2019

Faktakini.net, Jakarta - Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, telah meninggal dunia Brigjen (TNI) Adityawarman Thaha hari Rabu malam, 12 Juni 2019 pukul 23.40
di RSUD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Assalamualaikum warahmatullahi wbr

Mohon doa dan maaf

Innalilahi wa innailaihi Raji'un
,
Telah berpulang ke Rahmatulah  Ayah, Datuk, Pakangah, kakak tercinta kami Adityawarman Thaha,
Tadi malam, 12 Juni 2019             pkl 23.40
di RSUD Gatot Subroto

Mohon di maafkan segala kekhilafan almarhum dan mohon doa agar Allah mengampuni dosa dosa beliau , melindungi beliau dari azab kubur dan memberi  tempat yang terbaik disisi-Nya.
Aamiin3 YRA

Kami yang berduka

Keluarga besar Alm Adityawarman Thaha.

...

Almarhum Adityawarman dikenal sebagai Purnawirawan TNI yang sangat peduli akan kepentingan bangsa dan istiqomah membela kepentingan umat, rakyat dan negara.

Adityawarman sebelumnya dikenal sebagai purnawirawan yang meniti kariernya di kesatuan Zeni Tempur Angkatan Darat. Ia dilahirkan di Suliki Gunung Mas, kabupaten Lima Puluh Kota, provinsi Sumatera Barat pada 4 Maret 1945. Adityawarman juga sempat menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI. Ia dikenal sebagai seorang ahli bahan peledak kelas dunia.

Predikat ini diperolehnya saat menjalani pendidikan militer di Fort Bragg, Amerika Serikat. Adityawarman memperolehnya bersamaan dengan purnawirawan lainya, Sjafrie Sjamsoeddin, yang menyabet gelar serupa dalam bidang spionase dan anti-teror. Selepas pensiun dari TNI, Adityawarman banyak berkecimpung di dunia politik dan keorganisasian.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai ketua Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang periode 2001-20014. Selain itu, Adityawarman sempat menduduki posisi sebagai Ketua Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia periode 2011-2015.

Dalam ranah politik, Adityawarman aktif sebagai juru kampanye Partai Bulan Bintang (PBB) dalam Pemilu 2014. Belakangan, seperti dikutip dari Media Indonesia, Adityawarman dikenal sebagai tokoh yang gencar menyuarakan bahaya pengaruh asing. Menurutnya, paham-paham seperti komunisme oleh Cina dan kapitalisme oleh Amerika Serikat pelan-pelan telah mengancam serta menghisap kekayaan Indonesia secara terselubung. Dalam sebuah wawancara, Adityawarman mengaku berlatar belakang Islam yang kental. Ayahnya lulusan al-Azhar Kairo dan bekerja di Departemen Agama.

Saat masih muda ia aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII). Bahkan ketika sudah aktif sebagai militer dengan pangkat mayor, ia mengaku pernah membuat pelatihan dasar bagi kader-kader PII. "Saya di TNI pernah dianggap ekstrim kanan dan pernah diadili di kesatuan. Untung saja ada Pak Feisal Tanjung saat itu menjadi komandan brigade," akunya kepada redaksi Suara Islam.

Ia dekat dengan tokoh-tokoh Islam. Saat itu, pada awal 1980an, Soeharto memang punya kecurigaan yang laten kepada kelompok Islam garis keras. Rentetan peristiwa seperti Talangsari dan Tanjung Priok mencerminkan pendekatan keras Soeharto kepada kolompok Islam garis keras.

Pada Pilpres 2014, ia mendukung Prabowo Subianto. Ia merasa Prabowo lebih cocok untuk kepentingan umat Islam. "Waktu itu Prabowo banyak membantu ‘ABRI Hijau’. Kalau nggak ada tangan dia, belum tentu dapat banyak berbuat."  ABRI Hijau adalah sebutan untuk faksi Islam di dalam tentara Indonesia. Di dalamnya ada nama-nama seperti Faisal Tanjung, R. Hartono, dan Z.A. Maulani.

Semoga Allah SWT menempatkan almarhum di tempat yang paling mulia



Posting Komentar untuk "Telah Meninggal Dunia Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha"