Washington Post Kagumi Aksi FPI Di Lokasi Bencana, Stigma "FPI Radikal" Hanya Fitnah Belaka!
Selasa, 18 Juni 2019
Faktakini.net, Jakarta - Terbukti sudah bahwa berbagai stigma yang dilontarkan oleh para pembenci Front Pembela Islam (FPI) bahwa FPI itu adalah ormas "Radikal, Anarkis, Brutal, Intoleran, Anti Pancasila, Anti Kebhinnekaan, Anti Keberagaman, Tak Pernah Membantu Di Lokasi Bencana Alam" dan berbagai tudingan lainnya adalah fitnah keji, ujaran kebencian dan hoax belaka!
Sebabnya jelas, Media-Media internasional seperti The Washington Post dari Amerika Serikat, Associated Press, Christian Science dan sebagainya ramai-ramai mengakui dan mengagumi kiprah FPI yang mereka umumkan sebagai ormas yang paling cepat datang membantu saat bencana melanda di Indonesia!
Stephen Wright menulis dedikasi FPI tersebut dalam artikel berjudul “When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help” yang diunggah di The Washington Post pada 11 Juni 2019 lalu.
Dia mengawali tulisan itu dengan menceritakan bendera FPI yang terpasang dirumah Anwar Ragaua, korban tsunami Palu lalu. Laki berusia 50 tahun itu menghiraukan perintah polisi untuk menurunkan bendera tersebut.
Anwar adalah satu-satunya nelayan yang selamat saat tsunami melanda ibukota Sulawesi Tengah 28 September lalu. Anwar mengenang bahwa saat itu tidak ada polisi dan pemerintah yang membantu evakuasi di daerahnya.
Sebaliknya, pihak pertama yang menawarkan harapan kepadanya adalah FPI. Bahkan FPI turut menyerahkan kapal baru untuknya kembali melaut.
Kehadiran FPI dalam tanggap bencana mulai dilakukan pada saat terjadi tsunami Aceh tahun 2004. Tsunami ini menewaskan lebih dari 100 ribu orang di Serambi Mekah.
Teranyar, FPI turut berperan dalam mengevakuasi korban gempa dan tsunami Palu yang menewaskan lebih dari 4.000 jiwa. Mereka membantu pencarian korban, mendistribusikan bantuan ke daerah pelosok, dan membangun perumahan sementara dan masjid baru.
Bahkan ke daerah terpencil yang sulit terjangkau, seperti di kampung nelayan Anwar.
Semua itu dimuat di website resmi Associated Press dan Washington Post serta Media-Media ternama internasional lainnya:
When disaster hits, Indonesia’s Islamists are first to help
https://www.apnews.com/e084c4298d214c238eb1bc75c1f479c3
https://www.apnews.com/e084c4298d214c238eb1bc75c1f479c3
When disaster hits, Indonesia’s Islamists are first to help
https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/when-disaster-hits-indonesias-islamists-are-first-to-help/2019/06/11/ab0110ea-8cae-11e9-b6f4-033356502dce_story.html
https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/when-disaster-hits-indonesias-islamists-are-first-to-help/2019/06/11/ab0110ea-8cae-11e9-b6f4-033356502dce_story.html
Masya Allah... Bukan Teman Ahok, GMBI, Banser, Projo, Brigade Manguni dan sejenisnya yang dikagumi dan diberi apresiasi tinggi atas sumbangsihnya membantu di berbagai lokasi bencana oleh Media-Media ternama internasional, tetapi FPI lah yang mendapat pengakuan tersebut.
Padahal FPI sendiri tidak pernah berharap apalagi meminta pengakuan semacam itu. Karena membantu para korban bencana alam dan siapapun yang membutuhkan bantuan adalah kewajiban umat Islam.
Dan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab selalu mengingatkan agar para Relawan FPI tulus membantu dan tidak membeda-bedakan suku, agama atau apapun latar belakang korban yang akan diberikan bantuan.
Dan walau FPI selama ini tegas menolak dan tak mau menerima 1 Rupiah pun dana hibah bantuan pemerintah atau apapun bentuknya demi untuk menjaga independensi, namun dengan sekuat tenaga FPI tetap selalu berusaha semaksimal mungkin menolong para korban bencana.
Para Relawan FPI sangat lembut terhadap para korban bencana alam. Apapun suku, agama dan latar belakang sang korban, semua ditolong tanpa dibeda-bedakan.
Namun kelembutan FPI berubah menjadi ketegasan apabila sudah berhadapan dengan perjudian, pelacuran, minuman keras, narkoba, aliran sesat dan sejenisnya.
Maka tak aneh bila kalangan yang pro kemaksiatan sangat membenci FPI, dan ingin FPI segera dibubarkan supaya mereka makin bebas menyalurkan hasrat dan kegemarannya.
Kalangan pembenci FPI tak henti-hentinya menyebarkan berita buruk tentang FPI, dengan target supaya warna masyarakat membenci FPI.
Stigma "Teroris, Radikal, Anarkis, Intoleran, Anti Pancasila, Anti Kebhinnekaan" dan sejenisnya sudah kenyang dilontarkan kepada FPI di berbagai Media.
Namun mereka lupa, Allah SWT lah yang maha Kuasa. Para pembenci FPI berusaha menutupi, tetapi Kegiatan mulia yang rutin dilakukan oleh para Relawan FPI di berbagai lokasi bencana akhirnya sampai juga ke luar negeri dan diketahui masyarakat internasional, walaupun sebagian besar Media nasional di dalam negeri sendiri nyaris tidak pernah memberitakannya.
Ketika kalangan pembenci FPI membuat petisi online "Bubarkan FPI", akhirnya para wartawan Media-Media asing yang melihat petisi jahat dan tendensius itu menjadi penasaran dan memutuskan untuk melihat dan melakukan investigasi langsung apa sesungguhnya FPI.
Akhirnya para wartawan asing pun terkaget-kaget setelah melihat langsung! Karena ternyata FPI yang digambarkan dalam petisi online murahan itu, sungguh berbeda jauh dengan praktek di lapangan, karena ternyata FPI justru menjadi Ormas yang sangat aktif membantu di berbagai lokasi bencana alam.
Antara lain para Relawan FPI mengevakuasi puluhan ribu jenazah saat Tsunami Aceh tahun 2004 - 2005, juga turun membantu saat terjadi musibah tanggul jebol Situ Gintung, letusan Gunung Merapi, Gunung Sinabung, longsor di Cililin Bandung, longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, banjir besar di Jakarta dan banyak tempat lain, juga membantu Muslim Rohingya secara langsung di Myanmar, membantu rakyat Palestina secara langsung di Gaza dan lain-lain.
FPI juga telah menyadarkan ribuan orang Ahmadiyah kembali kedalam Islam, FPI membantu masyarakat Mesuji Lampung yang didzollimi penguasa dan pengusaha, FPI memerangi aliran sesat, FPI menolong korban gempa bumi di Poso, korban gempa bumi di Lombok NTB, korban letusan Gunung Agung di Bali, memerangi komunisme, FPI memberikan bantuan ke Palestina, dan sebagainya. Sangat banyak alhamdulillah, namun jarang diberitakan oleh Media-Media nasional sehingga banyak yang tidak tau.
Foto: Tim Relawan HILMI - FPI saat mengevakuasi Jenazah para korban semburan lumpur di Kecamatan Petobo, Palu Sulawesi Tengah, Kamis 4 Oktober 2018
Dokumentasi Aksi Sosial Kemanusiaan FPI
- Website:
www.faktakini.net
di Label:
Aksi Sosial Kemanusiaan
Klik 👇🏼:
https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?&max-results=8&m=1
di Label:
Aksi Sosial Kemanusiaan
Klik 👇🏼:
https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?&max-results=8&m=1
Silahkan *lihat link-link di Faktakini ini, copas lalu SEBARKAN SELUAS-LUASNYA* kalau anda ingin masyarakat tau apa yang sesungguhnya dikerjakan FPI setiap hari
- Telegram
http://t.me/BaktiSosialFPI
http://t.me/KegiatanFPI
http://t.me/FPICintaPalestina
http://t.me/FPICintaMuslimRohingya
http://t.me/FPIBedahRumah
http://t.me/KegiatanFPI
http://t.me/FPICintaPalestina
http://t.me/FPICintaMuslimRohingya
http://t.me/FPIBedahRumah
- Youtube:
Valid News
https://www.youtube.com/channel/UCZFoO3gLJTNwJcoa_hHcX4A
https://www.youtube.com/channel/UCZFoO3gLJTNwJcoa_hHcX4A
Suara Indonesia
https://www.youtube.com/channel/UCF52CSPf8EXQX2DgK3WoFeg
https://www.youtube.com/channel/UCF52CSPf8EXQX2DgK3WoFeg
Suara Kebenaran
https://www.youtube.com/channel/UCjOofSNRY5cIsZSC22SW08w
https://www.youtube.com/channel/UCjOofSNRY5cIsZSC22SW08w
Klik video: