FPI Dipuji Washington Post, Sementara Ormas GMBI Tiga Kali Bentrok Dalam Setahun
Senin, 29 Juli 2019
Faktakini.net, Jakarta - Berbeda dengan Front Pembela Islam yang sangat sigap dan aktif membantu korban bencana alam sehingga memperoleh pujian The Washington Post dan media-media internasional lainnya, pemberitaan tentang ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) sering diwarnai dengan aksi rusuh dan bentrokan.
Namun ironisnya kalangan media yang anti Islam yang selama ini gencar menyudutkan FPI tidak ada yang teriak mempertanyakan mana ijin dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) GMBI apalagi menuntut pembubaran GMBI.
Anggota Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlibat baku hantam dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan atau ormas di depan Plasa Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kamis, 25 Januari 2018, pukul 10.00 WIB. Bentrokan fisik tersebut bukan yang pertama dilakukan anggota GMBI dengan ormas lain.
Catatan Tempo, setahun lalu, anggota GMBI juga terlibat bentrok dengan pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, tepatnya pada 12 Januari 2017, di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Saat itu, massa dari GMBI menuntut Polda Jawa Barat menindak tegas Habib Rizieq atas sejumlah laporan ke kepolisian.
Sedangkan massa umat Islam dan FPI hadir untuk mengawal Rizieq selama proses pemeriksaan di Polda Jawa Barat. Bentrokan terjadi saat anggota GMBI melakukan penyerangan kepada massa santri, umat Islam dan FPI yang mengawal Habib Rizieq.
Buntut dari bentrokan tersebut, terjadi pembakaran markas GMBI di Ciampea, Bogor, Jumat dinihari, 13 Januari 2017. Peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 02.51 WIB. Saat itu, markas GMBI diserang sekelompok orang yang diduga dari umat Islam yang cinta Ulama dan Habib Rizieq. Tidak ada korban jiwa, tapi markas GMBI ludes terbakar.
Imbas kejadian itu, kepolisian menangkap 20 orang. Mereka diduga melakukan pembakaran dan perusakan markas GMBI.
"Kami berharap, dalam upaya damai ini, semua pihak mampu menahan diri dan mempercayakan kepada kepolisian untuk proses hukumnya. Jangan sampai ada aksi balas dendam pasca-kejadian," ujar Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Moch Dicky.
"Mediasi dilakukan untuk menjaga stabilitas dan kondusivitas wilayah Kabupaten Bogor. Untuk itu, kami mengundang kedua pemimpin ormas untuk hadir," ucap Dicky.
Selain di Kabupaten Bogor, kejadian perusakan Sekretariat GMBI terjadi di Ciamis. Sekitar pukul 01.30, Jumat, 13 Januari 2017, massa melempari sekretariat dengan batu.
Selain itu, pada Kamis, 12 Oktober 2017, massa GMBI terlibat bentrok dengan Brigade Utama Anak Singaperbangsa (BUAS). Saat itu, GMBI bergabung dengan aliansi ormas Laskar NKRI dan Gibas Cinta Damai. Dalam bentrok itu, enam mobil rusak berat dan satu sepeda motor terbakar.
"Di TKP, kami sudah mengamankan 14 orang. Ada yang membawa senjata tajam. Saat ini masih dalam pemeriksaan," tutur Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, Kamis malamnya.
Adapun pada bentrokan yang terjadi di Bekasi, Kamis kemarin, sejumlah kendaraan milik ormas tersebut rusak dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat pukulan benda tumpul.
Saat itu, massa GMBI baku hantam dengan Forum Betawi Rempug, Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas), dan sejumlah ormas lain. Mereka saling lempar batu dan kayu.
Bentrokan bermula ketika GMBI melakukan aksi unjuk rasa di depan Plasa Pemkot Bekasi. Tak lama kemudian, datang massa dari sejumlah ormas. Belum jelas pemicunya, tiba-tiba kedua kelompok terlibat bentrokan.
Petugas gabungan dari Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja berusaha menghalau kedua kelompok yang bertikai untuk mundur. Anggota GMBI, Herdy, yang mengendarai sepeda motor terjebak di tengah lawannya. Akibatnya, dia menjadi bulan-bulanan.
"Lima orang dari kelompok ormas masih diperiksa," ujar Kepala Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto di Plasa Pemkot Bekasi, Kamis, 25 Januari 2018. Dia mengatakan tak menutup kemungkinan akan lebih banyak lagi anggota ormas yang dipanggil untuk menjadi saksi dalam bentrokan tersebut.
Foto: Jajaran pimpinan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia di kantor pusat GMBI, Jalan Dalem Kaum, Bandung.
Sumber: tempo.co