Indahnya Pertemuan Ketua HILMI - FPI Dengan Cak Nun Tokoh NU, Inilah Yang Mereka Bahas




Ahad, 28 Juli 2019

Faktakini.net, Jakarta - Sekitar bulan Februari 2017 lalu, berlangsung pertemuan dan dialog antara Ketua HILMI - FPI Habib Ali Alhamid dengan Tokoh NU Emha Ainun Nadjib atau biasa dipanggil Cak Nun, dan video pertemuan tersebut telah beredar luas.

Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana sangat hangat penuh persaudaraan Islam diantara sesama pengikut Ahlussunnah wal jamaah.

Mengawali pertemuannya, Cak Nun memperkenalkan Habib Ali Alhamid Ketua HILMI - FPI kepada para jamaah yang hadir.

Cak Nun kemudian mengatakan pedoman kita jelas, semua orang selain Allah SWT dan Rasulullah SAW, semua itu relatif.

Termasuk FPI, menurut Cak Nun mungkin saja ada perilaku FPI yang tidak disuka, tetapi ada yang harus dipuji dan diapresiasi perilakunya.

Dalam video yang beredar luas dan telah diterima oleh Faktakini.net itu, Habib Ali Reza Alatas menjelaskan bahwa Habib Ali Alhamid adalah Ketua Hilal Merah Indonesia (HILMI) yang bergerak di bidang kemanusiaannya FPI, yang selalu turun membantu apabila ada bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya, Habib Ali Alhamid inilah yang mengkoordinir para relawan FPI tersebut, ujar Habib Ali Reza Alatas.

Setelah itu giliran Habib Ali Alhamid untuk mulai berbicara. Habib Ali pun memuji ucapan takbir yang dilakukan Cak Nun, karena hal itu juga sudah identik diucapkan oleh FPI, kata Habib Ali yang disambut tawa para jamaah.

Lalu Habib Ali menceritakan asal mula ia mulai mengenal Habib Rizieq Shihab, menghadiri pengajiannya dan akhirnya bergabung dengan FPI.

Habib Ali kemudian mengungkap kasus Ahmadiyah tahun 2008 yang akhirnya membuat Habib Rizieq ditangkap. Saat itu padahal tema demo anak-anak FPI bukan semata soal Ahmadiyah, tetapi ada lima tuntutan yaitu meminta bensin diturunkan, bahan pokok diturunkan, menasionalisasi aset negara, soal laboratorium NAMRU yang akhirnya menyebabkan mantan Menteri Siti Fadillah Supari ditangkap dan terakhir baru soal Ahmadiyah. Tetapi media hanya memfokuskan soal Ahmadiyahnya saja.

Habib Ali pun makin mengenal dekat dengan Habib Rizieq, termasuk sering menemaninya saat di penjara.

Beliau mengungkap ternyata Habib Rizieq sangat peduli pada soal kemanusiaan, dan dari bincang-bincang sejenak langsung menugaskan Habib Ali untuk mengurusi bidang bagian kemanusiaan di FPI.

"Ketika itu pertama kali saya di-test itu (membantu di bidang kemanusiaan FPI) kasus jebolnya Situ Gintung (Tangerang Selatan)", ujarnya.

Habib Rizieq menelpon Habib Ali dan mengatakan, "Ali udah denger belum ada kejadian? Situ Gintung jebol, banyak korban, berangkat deh!", ujar Habib Ali.

Akhirnya Habib Ali pun turun membantu di lokasi bencana itu bersama para Relawan HILMI - FPI lainnya. Dan dari situ akhirnya menjadi terbiasa turun membantu di berbagai lokasi bencana hingga saat ini.

Ketua HILMI - FPI itu menceritakan bahwa mengevakuasi jenazah itu tidak mudah, semisal saat menolong para korban gempa bumi di Padang, Sumatera Barat.

Semangat para Relawan begitu tinggi untuk membantu para korban, walaupun mereka belum diberikan pelatihan dan mengetahui caranya.

Ada yang menyarankan untuk mengevakuasi jenazah para korban gempa di Padang yang sudah tertimbun tanah, untuk menyiapkan mesin, menyemprotkannya dengan air, maka otomatis jenazah akan terangkat dari dalam tanah.

Kemudian ada kelompok lain yang mencoba mengangkat jenazah dengan beko tetapi anggota tubuh jenazah malah jadi terputus dan menyebabkan warga marah, itulah kesulitan di lokasi bencana sebagaimana yang dilihat langsung oleh Habib Ali.

Habib Ali kemudian minta didoakan karena di Bima, NTB yang terkena banjir dan di Aceh sedang dibangun rumah untuk para korban bencana.

"Mohon didoakan, Insya Allah kami lagi bangun kurang lebih 50 sampai 150 rumah, dan kami dan teman-teman (FPI) disana yang menangani itu", ujarnya.

Ketua HILMI itu mengungkap bahwa walau FPI sudah habis-habisan disudutkan dan difitnah berbagai macam, ternyata kepercayaan umat Islam justru semakin tinggi kepada FPI.

"Uangnya (dana operasional HILMI - FPI) semua sumbangan dari umat. Saya sendiri bingung, begitu kita diperlakukan seperti itu umat malah tambah percaya, percaya, percaya, luar biasa", lanjut Habib Ali.

Habib Ali mengungkapkan Habib Rizieq sama seperti Cak Nun yang peduli pada negara ini namun banyak hal-hal yang ditunjukkan berbeda oleh media.

"Beliau (Habib Rizieq) orang yang sangat sangat sangat cinta NKRI, dan saya berani mati akan itu, dan saya berani sumpah demi Allah saya katakan itu ke antum", tegas Habib Ali yang langsung disambut pekikan takbir oleh para Jamaah.

Saat di penjara, Habib Rizieq tetap mengajar seperti biasa dan menegaskan para jamaah tetap harus Sholat menutup aurat, tidak dengan celana pendek sebagaimana lazimnya di penjara tahanan dilarang mengenakan celana panjang dengan alasan khawatir akan dipergunakan untuk bunuh diri, kata Habib Ali.

Walau kondisi air di tahanan sangat memprihatinkan, dan bau badan para tahanan juga begitu kuat, tetapi Habib Rizieq tidak pernah mengeluhkan hal itu, ujar Habib Ali.

Habib Ali juga mengungkap begitu derasnya fitnah terhadap Habib Rizieq dan FPI, dan ujung-ujungnya selalu digaungkan soal pembubaran FPI.

Beliau juga menceritakan dalam menertibkan tempat minuman keras, lokalisasi pelacuran dan sebagainya FPI juga pakai prosedur.

Dimulai dari membuat kesepakatan warga, bikin surat pernyataan, RT RW Lurah dan sebagainya, lalu Polsek, Polres dan sebagainya, kalau semua sudah mentok baru anak-anak FPI turun. Tapi orang tidak tahu proses yang telah dilakukan oleh FPI tersebut.

"Anda bantu tanpa melihat siapa dia, dia mau agama apa, etnis apa", ujar Habib Ali menegaskan bahwa FPI tidak pernah membeda-bedakan dalam menyalurkan bantuan kepada para korban bencana dan warga yang membutuhkan.

Selesai Habib Ali berbicara, Cak Nun pun langsung menimpali dengan mengucap takbir sampai tiga kali dengan suara keras, masya Allah.

"Saya ingin pesan dua hal nih, setelah beliau Habib Ali (berbicara), yang pertama tolong pelajari Surat Al-Hujurat, jadi semua yang beliau jelaskan tadi menunjukan ada jarak serius antara yang Anda ketahui dan tidak ketahui publik mengenai FPI dengan yang beliau ceritakan", ujar Cak Nun.

Cak Nun tokoh NU yang sangat dicintai umat ini pun meminta umat harus berhati-hati terhadap berita-berita yang tidak seimbang dan tidak adil terhadap FPI dan ingin komunikasi seperti ini terus dilanjutkan dengan se-intensif mungkin.

Sumber:
KETIKA ANGGOTA FPI MAIYAHAN BERSAMA CAK NUN
https://youtu.be/9LjuZ_grqXs