Ini Alasan Umat Islam Gencar Menolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Kamis, 18 Juli 2019
Faktakini.net, Bandung - Dianggap mengakomodir tindak pelanggaran moral, Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Bandung kembali menggelar aksi tolak Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS).
Aksi tolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual ini berlangsung di Car Free Day (CFD), Jalan Dago, Bandung, Ahad pagi (14/7/2019). Para peserta melakukan longmarch di sepanjang Jalan Dago, Kota Bandung, dan menjelaskan kepada masyarakat terkait penolakan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Mengenai aksi penolakan terhadap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual ini, salah satu peserta aksi, Marcia, menjelaskan makna kekerasan seksual yang terdapat didalam RUU Penghapusan Kekerasan Seksual masih sangat luas sekali. Ia berharap jangan sampai Indonesia menjadi negara yang amoral karena RUU tersebut.
Wana, yang juga ikut aksi penolakan terhadap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual juga mengajukan alasannya. “Karena RUU P-KS jika dikaji lebih mendalam tidak membicarakan norma, moral, dan adab. Seperti memberi celah pintu bebasnya prostitusi dan LGBT. Jadi saya memilih tolak RUU P-KS,” kata dia.
Sementara Erlin, salah seorang Mahasiswi yang ikut aksi berseloroh sambil menyindir betapa terselubungnya tujuan RUU P-KS.
“Kayak produk susu beruang isinya susu sapi, dikasih branding susu beruang tapi nyatanya zat yang terkandungnya susu sapi. Bilangnya menghapus kekerasan seksual, nyatanya mengandung redaksi yang mampu memperkaya jenis-jenis perilaku menyimpang seksual. Begitulah kiranya saya merasa sedang ada yang membodohi masyarakat Indonesia dengan sengaja dan terstruktur, dan saya tidak mau menjadi masyarakat dan melihat saudara-saudara indonesia saya dibodohi dengan sukarela,” jelasnya.
Sumber: suara-islam.id