Laporan Tentang Konpers GNPF Ulama Di Hotel Alia Cikini, Jelang Ijtima Ulama IV
Selasa, 16 Juli 2019
Faktakini.net
Selamat mlm, ijin melaporkan pada hari Senin tgl 15 Juli 2019 pkl 19.00 WIB *di Ruang Anggrek Hotel Alia Cikini, Jl. Cikini Raya Menteng Jakpus* telah berlangsung Konferensi Pers oleh GNPF-Ulama, peserta 60 org, Pimp. Ust. Edy Mulyadi (Sekjen GNPF-Ulama).
*Tema :*
Menyikapi perkembangan politik dan rencana penyelenggaraan Ijtima' Ulama ke-IV.
*Narasumber / Turut hadir :*
1. H. Munarman (Sekretaris Umum FPI)
2. Ust. Jafar Sodiq
3. Yusuf M. Marta (Ketua Umum GNPF-Ulama)
4. Slamet Ma'arif (Ketum PA 212)
5. Abdul Jabar
6. Ist. Edy Mulyadi (Sekjen GNPF-Ulama).
Penyampaian dari para narasumber :
*• YUSUF M. MARTA :*
- Akan melaks pertemuan utk melaks Ijtima Ulama IV.
- Yg akan dibahas dalam Ijtima' Ulama IV adalah menuju sikap keumatan, ormas yg bergabung seperti FPI, PA 212, dan sebagainya.
- Akan merangkum dalam Ijtima' Ulama nanti, masukan dari umat. Kami tidak terpengaruh dengan "apa yg terjadi" namun tetap berpedoman kepada guru kita HRS
*• H. MUNARMAN* (Sekjen FPI) :
- Ijtima Ulama IV adalah konsolidasi. Untuk mengevaluasi apa yg telah kita putuskan itu.
- Sejak awal para ulama punya agenda tata politik. Bukan semata terseret pada agenda politik kekuasaan.
- Isu keadilan, anti diskriminasi, anti kecurangan, anti kezoliman.
- Kenapa kemarin kita ikut kontestasi pemilu, karena perjuangan tata nilai. Oleh karena itu perlu evaluasi, karena perlunya keadilan.
- Umat Islam yg menderita dengan ketidak adilan itu, tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa.
- (jawaban dari penanya) Jika penyelenggaraan Ijtima' Ulama tidak mendapatkan izin, maka di negara demokratis, perizinan terkait kegiatan politik dan kegiatan keagamaan tidak perlu izin. Pers sebagai pilar demokrasi, harus benar menyampaikan tentang hal ini. Adanya perizinan spt itu hanya ada di negara diktator, negara komunis. Yg ada hanyalah "pemberitahuan."
*• Ust. SLAMET MA'ARIF* (Ketua PA 212) :
Menyatakan dua hal :
1. Dari PA 212 akan berjuang sekuat tenaga agar Ijtima' Ulama IV bisa sukses.
2. Dan hasil yg akan diputuskan dari Ijtima' Ulama IV akan diperjuangkan. Karena pasti akan bertujuan yg lebih besar bagi umat, bangsa dan negara.
*Pukul 19.15 WIB* penyampaian pernyataan dari ketiga narasumber selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dengan awak media.
- Tentang pertemuan kedua tokoh hari Sabtu kemarin, dianggap tidak perlu dikomentari dan tidak dianggap sebagai suatu peristiwa yg perlu ditanggapi atau dikomentari.
- Habib Rizieq Shihab yg berada di Arab Saudi, sudah tidak ada masalah. Hanya saja dicegah oleh pihak Arab Saudi. Jadi yg menjadi hambatan adalah dicegah oleh Arab Saudi atas permintaan "pihak sini."
- Semua kasus Habib Rizieq yang menjadikannya tersangka, saat ini sudah SP3 semua. Jadi kalau ada yg menganggap Habib Rizieq takut pulang karena akan menghadapi masalah hukum, orang tsb adalah "bahlul."
- Rencana Ijtima' Ulama ke-4 seperti ijtima² sebelumnya adalah mengedepankan kepentingan umat.
*Pukul 19.35 WIB* konferensi pers selesai.
Situasi aman dan kondusif.
Demikian dilaporkan. Ump.
Faktakini.net
Selamat mlm, ijin melaporkan pada hari Senin tgl 15 Juli 2019 pkl 19.00 WIB *di Ruang Anggrek Hotel Alia Cikini, Jl. Cikini Raya Menteng Jakpus* telah berlangsung Konferensi Pers oleh GNPF-Ulama, peserta 60 org, Pimp. Ust. Edy Mulyadi (Sekjen GNPF-Ulama).
*Tema :*
Menyikapi perkembangan politik dan rencana penyelenggaraan Ijtima' Ulama ke-IV.
*Narasumber / Turut hadir :*
1. H. Munarman (Sekretaris Umum FPI)
2. Ust. Jafar Sodiq
3. Yusuf M. Marta (Ketua Umum GNPF-Ulama)
4. Slamet Ma'arif (Ketum PA 212)
5. Abdul Jabar
6. Ist. Edy Mulyadi (Sekjen GNPF-Ulama).
Penyampaian dari para narasumber :
*• YUSUF M. MARTA :*
- Akan melaks pertemuan utk melaks Ijtima Ulama IV.
- Yg akan dibahas dalam Ijtima' Ulama IV adalah menuju sikap keumatan, ormas yg bergabung seperti FPI, PA 212, dan sebagainya.
- Akan merangkum dalam Ijtima' Ulama nanti, masukan dari umat. Kami tidak terpengaruh dengan "apa yg terjadi" namun tetap berpedoman kepada guru kita HRS
*• H. MUNARMAN* (Sekjen FPI) :
- Ijtima Ulama IV adalah konsolidasi. Untuk mengevaluasi apa yg telah kita putuskan itu.
- Sejak awal para ulama punya agenda tata politik. Bukan semata terseret pada agenda politik kekuasaan.
- Isu keadilan, anti diskriminasi, anti kecurangan, anti kezoliman.
- Kenapa kemarin kita ikut kontestasi pemilu, karena perjuangan tata nilai. Oleh karena itu perlu evaluasi, karena perlunya keadilan.
- Umat Islam yg menderita dengan ketidak adilan itu, tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa.
- (jawaban dari penanya) Jika penyelenggaraan Ijtima' Ulama tidak mendapatkan izin, maka di negara demokratis, perizinan terkait kegiatan politik dan kegiatan keagamaan tidak perlu izin. Pers sebagai pilar demokrasi, harus benar menyampaikan tentang hal ini. Adanya perizinan spt itu hanya ada di negara diktator, negara komunis. Yg ada hanyalah "pemberitahuan."
*• Ust. SLAMET MA'ARIF* (Ketua PA 212) :
Menyatakan dua hal :
1. Dari PA 212 akan berjuang sekuat tenaga agar Ijtima' Ulama IV bisa sukses.
2. Dan hasil yg akan diputuskan dari Ijtima' Ulama IV akan diperjuangkan. Karena pasti akan bertujuan yg lebih besar bagi umat, bangsa dan negara.
*Pukul 19.15 WIB* penyampaian pernyataan dari ketiga narasumber selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dengan awak media.
- Tentang pertemuan kedua tokoh hari Sabtu kemarin, dianggap tidak perlu dikomentari dan tidak dianggap sebagai suatu peristiwa yg perlu ditanggapi atau dikomentari.
- Habib Rizieq Shihab yg berada di Arab Saudi, sudah tidak ada masalah. Hanya saja dicegah oleh pihak Arab Saudi. Jadi yg menjadi hambatan adalah dicegah oleh Arab Saudi atas permintaan "pihak sini."
- Semua kasus Habib Rizieq yang menjadikannya tersangka, saat ini sudah SP3 semua. Jadi kalau ada yg menganggap Habib Rizieq takut pulang karena akan menghadapi masalah hukum, orang tsb adalah "bahlul."
- Rencana Ijtima' Ulama ke-4 seperti ijtima² sebelumnya adalah mengedepankan kepentingan umat.
*Pukul 19.35 WIB* konferensi pers selesai.
Situasi aman dan kondusif.
Demikian dilaporkan. Ump.