Mak Jlebb! Disindir, Anies Balik Tantang Mendagri Buka Data Perjalanan Dinas Luar Negeri
Senin, 22 Juli 2019
Faktakini.net, Jakarta - Seharusnya rakyat Indonesia, apapun afiliasi dan politiknya, bangga apabila ada pejabat negeri ini yang tampil mempesona, penuh kharisma dan percaya diri serta berbahasa Inggris lancar (tidak ngak ngik ngok) dalam pertemuan-pertemuan internasional.
Apalagi apabila hasil pertemuan tersebut membawa manfaat, seperti yang kerap dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun segelintir pihak nampaknya malah merasa iri dengan Anies.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai sering melakukan kunjungan ke luar negeri, padahal kursi wakil gubernur DKI masih kosong.
Menanggapi sindiran itu, Anies menantang Mendagri untuk membuka daftar pejabat yang ke luar negeri. Anies pun mengaku bersedia buka-bukaan terkait daftar negara dan agenda kunjungannya ke luar negeri.
"Buat saya nih, dibuat transparan bagus kalau ada aturannya diumumkan saja. Gubernur siapa yang pergi ke mana berapa lama urusan apa. Jadi saya malah senang kalau itu diatur dan dibuka," kata Anies di Gedung DPRD Jakarta Selatan, Senin (22/7).
Tjahjo sebelumnya mengatakan Anies bisa ke luar negeri dua kali dalam sebulan.
"Sebagai contoh Pak Anies. Dia enggak ada wakil, tapi satu tahun berapa kali dia? Hampir sebulan dua, tiga kali. Ada lho gubernur hampir tiap minggu izin ke luar negeri, ada," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo yang merupakan kader PDIP partai pengusung Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017 lalu itu, Kemendagri sulit untuk melarang kepala daerah agar tak melakukan kunjungan kerja ke luar negeri terlalu sering.
Anies diketahui sudah mengunjungi setidaknya tujuh negara di dua tahun ia menjabat. Adapun negara yang baru-baru ini ia kunjungi adalah Kolumbia dan New York. Anies berada di dua negara itu selama 10 hari.
Anies pun mengungkapkan hasil kunjungannya selama kurang lebih 10 hari di luar negeri.
"Saya Alhamdullilah setiap kali pergi justru untuk mengundang orang untuk datang ke Indonesia. Mengajak orang untuk kegiatan di Indonesia termasuk untuk membawa formula E bermain di sini. Nah itu harus dikerjakan dengan pergi ke Luar Negeri," kata Anies.
Menurut Anies kunjungan kerjanya ke luar negeri masih dalam tahap normal. Setiap pertemuan yang ia datangi, kata Anies, menyangkut jabatannya sebagai pemimpin daerah.
"Kalau saat ini orang tidak tahu, pergi ke luar negeri itu apa jalan-jalan, studi banding, atau berbicara. Kalau saya pergi saya pasti berbicara pasti kegiatan resmi dengan pemerintah di sana," katanya.
Anies juga menambahkan bahwa sudah seharusnya Jakarta dan Indonesia tampil di mata dunia. Pembatasan ke luar negeri, menurut Anies, menjadi pembatasan Jakarta dan Indonesia pula untuk berkembang di kancah internasional.
"Kita ini warga global, sudah harus berpikirnya global. Bahkan Indonesia harus berperan ditingkat global. Masa kita semua berpikirnya kandang terus. Nanti akhirnya orang melarang untuk pergi," kata dia.
Foto: Anies saat pertemuan di Amerika
Sumber: cnnindonesia.com
Faktakini.net, Jakarta - Seharusnya rakyat Indonesia, apapun afiliasi dan politiknya, bangga apabila ada pejabat negeri ini yang tampil mempesona, penuh kharisma dan percaya diri serta berbahasa Inggris lancar (tidak ngak ngik ngok) dalam pertemuan-pertemuan internasional.
Apalagi apabila hasil pertemuan tersebut membawa manfaat, seperti yang kerap dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun segelintir pihak nampaknya malah merasa iri dengan Anies.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai sering melakukan kunjungan ke luar negeri, padahal kursi wakil gubernur DKI masih kosong.
Menanggapi sindiran itu, Anies menantang Mendagri untuk membuka daftar pejabat yang ke luar negeri. Anies pun mengaku bersedia buka-bukaan terkait daftar negara dan agenda kunjungannya ke luar negeri.
"Buat saya nih, dibuat transparan bagus kalau ada aturannya diumumkan saja. Gubernur siapa yang pergi ke mana berapa lama urusan apa. Jadi saya malah senang kalau itu diatur dan dibuka," kata Anies di Gedung DPRD Jakarta Selatan, Senin (22/7).
Tjahjo sebelumnya mengatakan Anies bisa ke luar negeri dua kali dalam sebulan.
"Sebagai contoh Pak Anies. Dia enggak ada wakil, tapi satu tahun berapa kali dia? Hampir sebulan dua, tiga kali. Ada lho gubernur hampir tiap minggu izin ke luar negeri, ada," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo yang merupakan kader PDIP partai pengusung Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017 lalu itu, Kemendagri sulit untuk melarang kepala daerah agar tak melakukan kunjungan kerja ke luar negeri terlalu sering.
Anies diketahui sudah mengunjungi setidaknya tujuh negara di dua tahun ia menjabat. Adapun negara yang baru-baru ini ia kunjungi adalah Kolumbia dan New York. Anies berada di dua negara itu selama 10 hari.
Anies pun mengungkapkan hasil kunjungannya selama kurang lebih 10 hari di luar negeri.
"Saya Alhamdullilah setiap kali pergi justru untuk mengundang orang untuk datang ke Indonesia. Mengajak orang untuk kegiatan di Indonesia termasuk untuk membawa formula E bermain di sini. Nah itu harus dikerjakan dengan pergi ke Luar Negeri," kata Anies.
Menurut Anies kunjungan kerjanya ke luar negeri masih dalam tahap normal. Setiap pertemuan yang ia datangi, kata Anies, menyangkut jabatannya sebagai pemimpin daerah.
"Kalau saat ini orang tidak tahu, pergi ke luar negeri itu apa jalan-jalan, studi banding, atau berbicara. Kalau saya pergi saya pasti berbicara pasti kegiatan resmi dengan pemerintah di sana," katanya.
Anies juga menambahkan bahwa sudah seharusnya Jakarta dan Indonesia tampil di mata dunia. Pembatasan ke luar negeri, menurut Anies, menjadi pembatasan Jakarta dan Indonesia pula untuk berkembang di kancah internasional.
"Kita ini warga global, sudah harus berpikirnya global. Bahkan Indonesia harus berperan ditingkat global. Masa kita semua berpikirnya kandang terus. Nanti akhirnya orang melarang untuk pergi," kata dia.
Foto: Anies saat pertemuan di Amerika
Sumber: cnnindonesia.com