Menjelang Houl ke 6 Sulthonul Qulub Alhabib Mundzir Almusawa


Kamis, 11 Juli 2019

Faktakini.net

Menjelang Houl ke 6
Sulthonul Qulub Alhabib Mundzir Almusawa

Ruh adalah hakikat kehidupan kita, ruh abadi, berpindah pindah dari alam ruh ke alam rahim, ke alam dunia, ke alam barzakh dan ke alam akhirat, dalam alam yg berbeda, keadaan yg berbeda, hukum yg berbeda

Rasul saw bersabda : "Ruh adalah bagaikan pasukan yg berkelompok,jika saling mengenal maka saling berdampingan, jika saling berselisih maka ia berpisah" (Shahih Bukhari)

Hubungan jasad bisa terputus dg kematian, namun hubungan ruh tak bisa diputus dengan kematian,hubungan jasad bisa dibatasi dg jarak dan waktu, hubungan ruh tak bisa dibatasi dg jarak dan waktu, hubungan jasad hanya bertemu sesaat dan berpisah, tapi hubungan ruh bisa abadi jika tak saling bermusuhan.

Jadi jika seseorang mencintai gurunya maka ruhnya bersama ruh gurunya, meskipun jasadnya terpisah namun ada hubungan ruh antara keduanya, seperti rantai atau kabel telepon yang mengikat dengan ruh gurunya dan sangat beruntung seseorang yang mempunyai guru yang memiliki sanad, karena terus tersambung dan tidak akan terputus, karena sang guru memiliki rantai sanad kepada gurunya yang lebih shalih darinya, terus bersambung hingga sampai ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasul saw mencintai kita dan memperhatikan kita lebih dari ayah bunda kita, beliau saw adalah ayah ruh bagi semua ummatnya, maka ruh kita tetap mudah berhubungan dengan ruh beliau saw, lewat mimpi misalnya, nah.. perkuat hubungan ruh anda dengan ruh beliau saw dengan shalawat ini :
"Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa 'ala Jasadihi filjasad, wa alaa Qabrihi filqubuur"
(wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur)

Kutipan cermaha nasehat Almaghfurllah
Sulthonul Qulub AlHabib Mundzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali AlMusawa