Pablo Benua Kerap Nyinyiri Ulama, Polisi: Dia Penggelap Mobil Kredit Dan Sudah Mengaku!
Rabu, 31 Juli 2019
Faktakini.net, Jakarta - Kerap nyinyiri kepada Ulama, Habib Rizieq dan FPI, ternyata Pablo Benua terlibat penggelapan mobil kredit.
Saat ini nama Ahoker akut ini telah dikecam luas oleh umat Islam karena menghina Habib Rizieq yang ia sebut sebagai Thanos, tapi ternyata ia sendiri yang pantas disebut sebagai Thanos karena ia ternyata diduga kuat maling mobil.
Kini nama Pablo Benua kembali jadi sorotan setelah polisi menetapkan, dia dan istrinya Rey Utami terlibat dalam kasus "ikan asin" bersama Galih Ginanjar.
Namun, setelah pihak polisi melakukan penyelidikan mendalam, diketahui pula, Pablo Benua juga terlibat sejumlah kasus lainnya. Dia seorang kriminal ternyata.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyebut dalama pemeriksaan pada Senin 29 Juli 2019, YouTuber Pablo Benua mengaku membeli Mobil Honda HR-V dan Honda Jazz ke perusahaan pembiayaan PT ACC. Dimana PT ACC adalah selaku pihak pelapor yang melaporkan Pablo atas dugaan penggelapan mobil kredit.
Pengakuan ini secara tak langsung membuktikan kalau Pablo melakukan penggelapan karena sesuai dengan laporan yang ada.
"Pada prinsipnya tersangka mengakui bahwa memang dia mengajukan pembelian mobil H-RV dan Jazz tersebut, tapi kemudian yang bersangkutan memberikan kepada stafnya. Artinya, yang mengelola atau yang meminjam itu si stafnya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa 30 Juli 2019.
Pemeriksaan yang dilakukan kemarin terhadap suami YouTuber Rey Utami itu dirasa telah cukup. Maka, penyidik tak lagi perlu memeriksa yang bersangkutan. "Untuk sementara cukup terkait kasus yang dilaporkan PT ACC," kata dia.
Namun, pihaknya akan mengevaluasi dulu perlukah tambahan keterangan saksi atau tidak. Jika perlu, maka akan dipanggil lagi beberapa saksi guna melengkapi berkas.
"Ya nanti kita lihat apakah ada saksi lain atau tidak, kalau misalnya masih ada kekurangan kita periksa kembali," kata dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, selain jadi tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik terkait konten YouTube berbunyi 'ikan asin', Pablo Benua juga menjadi tersangka atas kasus lain, yaitu kasus dugaan penipuan, penggelapan, dan pemalsuan kendaraan bermotor.
"Kita sudah memeriksa 12 saksi, sudah gelar perkara juga untuk menaikkan status Pablo dari saksi menjadi tersangka," kata Argo, Selasa, 23 Juli 2019.
Kasus ini terkuak, setelah adanya laporan dari masyarakat yang melapor ke Polda Metro Jaya pada 26 Februari 2018. Kebetulan, saat menggeledah rumah Pablo di Bogor, Jawa Barat pada 11 Juli 2019, polisi menemukan puluhan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Sementara itu, dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Fairuz A Rafiq, Pablo bersama istrinya Rey Utama dan artis Galih Ginanjar juga sudah resmi menjadi tersangka.
Sosok Pablo Benua pun memiliki kontroversi lain.
Dilansir TribunJabar.id dari TribunStyle, Pablo Benua disebut pernah terlibat kasus penipuan pada 2017.
Ia dilaporkan atas dugaan pemalsuan dokumen, penipuan, hingga pencucian uang.
Empat investornya-lah yang melaporkan Pablo Benua ke pihak berwajib.
Saat penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menggeledah rumah Rey Utami dan Pablo Benua pun, didapati puluhan STNK.
Awalnya, polisi menggeledah rumah itu untuk mencari barang bukti yang digunakan Pablo Benua dan Rey Utami dalam merekam video ucapan bau ikan asin.
Namun, petugas malah menemukan STNK.
"(Puluhan STNK itu) ada laporan berkaitan dengan penipuan dan penggelapan dengan terlapor Pablo. Itu dilaporkan pada 26 Februari 2018." ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis (11/7/2019).
Kini, pihak kepolisian masih menyelediki penemuan tersebut.
Pasalnya, ada pelaporan juga dari Mabes Polri dengan terlapor Pablo Benua.
"Terkait penipuan dan penggelapan sekitar tahun 2017," ujar Argo.
Kontroversi Pablo Benua tak hanya itu saja.
Menurut laman moneysmart.id, ia pernah terseret kasus pemalsuan nama.
Nama aslinya ternyata adalah Frederick Anggasastra.
Pemalsuan nama itu terungkap setelah perusahaannya, PT Inti Benua Indonesia bermasalah.
Perusahaan Pablo Benua ternyata punya banyak kejanggalan.
Kejanggalan itu mulai dari surat notaris dan nomor NPWP palsu.
Kemudian, nama perusahaan yang tidak bisa terlacak dalam database perusahaan di Indonesia.
Foto: Pablo Benua
Sumber: viva.co.id, tribunnews.com