Sekum FPI: Banyak Tangan-Tangan Hitam Dalam Soal Kepulangan HRS Dari Saudi
Kamis, 18 Juli 2019
Faktakini.net, Jakarta - Sekretaris Umum DPP FPI, Ustadz Munarman sore hari ini Kamis (18/7/2019) diwawancarai di Stasiun Televisi TvOne, untuk membahas tentang rencana kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung tersebut, Ustadz Munarman mengungkapkan selalu rutin berkomunikasi dengan Habib Rizieq, dan terakhir pagi tadi.
Sedangkan untuk perjumpaan secara langsung, beliau menyatakan terjadi di bulan Syawal lalu, sekitar 10 hari setelah Lebaran di Saudi Arabia.
Kemudian beliau menyindir kalangan yang tidak tau persoalan tapi kemudian berkomentar nyinyir dan menghina Habib Rizieq soal tiket pulang yaitu "akan mengongkosi Habib Rizieq untuk pulang."
Menanggapi ucapan nyinyir itu Ustadz Munarman menegaskan Habib Rizieq telah siap dengan seluruh aspek pembiayaan tiket pulang dan membayar biaya over stay. Bahkan siap membiayai orang nyinyir tersebut pulang pergi ke Saudi Penthouse hotel Bintang 5.
Bahkan ada 10 orang lagi WNI yang over stay akan dibiayai oleh Habib Rizieq kepulangannya.
Ustadz Munarman kemudian meluruskan bahwa ini bukan soal administrasi beban biaya over stay ataupun tekhnis keimigrasian.
"Jadi Habib Rizieq itu sebelum visanya habis, dia mendapatkan visa yang Multyple Entry yang jangka waktunya satu tahun, tapi setiap 3 bulan harus diperpanjang dengan cara Habib Rizieq (pemegang visanya) keluar negeri dulu", ujarnya.
Sekretaris Umum DPP FPI itu menegaskan bahwa Habib Rizieq selalu tertib, setiap visanya menjelang habis beliau akan keluar negeri dulu, baru kemudian kembali ke Saudi Arabia, sehingga selama disana beliau tidak pernah mengalami over stay.
Ustadz Munarman lalu mengungkapkan bahwq pada tanggal 8 Juli 2018, disaat visa Habib Rizieq masih berlaku, beliau telah mencoba ke luar negeri, tapi tak bisa keluar oleh Imigrasi Saudi, padahal seluruh anggota keluarga Habib Rizieq yang lain diperbolehkan untuk pergi.
Lalu Habib Rizieq mencoba keluar lagi, tapi mengalami hal yang sama yaitu pada tanggal 12 dan 19 Juli 2018.
Mengalami keanehan itu, kemudian Habib Rizieq pun berkomunikasi dengan Otoritas Pemerintahan Saudi. Tapi Habib Rizieq malah ditanya oleh Otoritas Saudi tentang kasus hukumnya di Indonesia, dan kemudian ditunjukkan semua bukti SP3 nya oleh Habib Rizieq, tanda kasus tersebut telah tidak ada lagi. Lalu pihak Otoritas Saudi kaget dan menyatakan "ini ada permintaan dari pemerintah anda, dari negara anda", ujar Ustadz Munarman.
Ia menegaskan di Saudi Habib Rizieq tidak ada persoalan hukum. Dubes Saudi yang dulu Syekh Osama serta Otoritas Saudi yang mewawancarai Habib Rizieq juga telah menyatakan "anda tidak ada masalah di Saudi, ini adalah persoalannya sepenuhnya adalah permintaan dari negara anda sendiri", ujarnya lagi. Dan pernyataan itu selalu diulang-ulang oleh pemerintah Saudi.
"Dua kasus Habib Rizieq di Polda Metro dan Polda Jabar sudah dipegang oleh Habib Rizieq surat SP3-nya!", tegas Ustadz Munarman.
Menanggapi pertanyaan apakah Habib Rizieq telah berkomunikasi dengan pihak KBRI Di Saudi Arabia terkait permasalahan ini, Ustadz Munarman mengungkapkan ada salah satu staf KBRI yang berkomunikasi dengan Habib Rizieq, ia mau membantu Habib Rizieq, tapi malah staf itu kemudian dipulangkan ke Indonesia.
"Banyak misteri, banyak tangan-tangan hitam, banyak sesuatu yang dalam soal tidak bisanya kepulangan Habib Rizieq dari Saudi", ujar beliau.
Ustadz Munarman juga menyatakan banyak pihak-pihak yang mencoba mengambil kesempatan dalam kasus ini.
Pernyataan Ustadz Munarman ini senada dengan ucapan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama Al Shuhaib pada Rabu (26/9/2018) lalu, dimana Syekh Osama menyatakan Habib Rizieq berada di Arab Saudi dengan proses yang didapatkan secara resmi, dan sama sekali tidak ada persoalan dengan keberadaan Habib Rizieq di Saudi.
Kesimpulannya Habib Rizieq tidak mempunyai kesalahan apapun selama berada di Arab Saudi sehingga tak memiliki masalah apapun dengan pemerintah Arab Saudi.
"Bahwa Habib Rizieq berada di Saudi Arabia dengan status yang legal dan tidak ada masalah dengan negara tersebut. Sampai saat ini Habib Rizieq ada dalam kondisi sehat. Dan pemerintah Arab Saudi melindungi dan menjaga Habib Rizieq," tutur Shuhaib.
Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi kemudian juga melakukan Konferensi Pers dan memberikan pernyataan resmi terkait Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang berada di Mekkah, Arab Saudi, serta beberapa kasus lainnya, bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakpus, hari Selasa (13/11/2018).
Syekh Osama menyatakan dengan tegas bahwa Habib Rizieq tidak melanggar hukum yang ada di Arab Saudi.
"Secara singkat saya ingin bilang bahwa HRS muslim, dan WNI dan beliau dapat atensi dari pemerintahan Indonesia dan Arab Saudi," ujar Osama.
Osama menyatakan bahwa apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh Habib Rizieq, pasti akan ada hukuman yang menyertai. Kenyataannya, sampai saat ini tak ada hukuman untuk Habib Rizieq yang mengindikasikan tak adanya pelanggaran.
"Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan Arab Saudi," tutur Osama.
Osama menyatakan Habib Rizieq bukan sosok yang menakutkan.
"Saya kira syekh HRS bukan sosok menakutkan. Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan Arab," tutur Syekh Osama.
Sebagaimana diketahui, pasca Aksi-Aksi Bela Islam yang digagas oleh Habib Rizieq dalam melawan kedzalliman dan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok sukses besar, upaya kriminalisasi dan pembusukan terhadap Habib Rizieq pun makin masif dilakukan oleh musuh-musuh Islam.
Termasuk dengan memproduksi chat fiktif lalu memviralkannya demi untuk melakukan pembusukkan terhadap nama Habib Rizieq Shihab. Dan kemudian setelah chat buatan mereka itu viral dan tersebar luas, mereka kemudian serentak berusaha menghilangkan jejak. Semua kasus itu sudah di-SP3 oleh polisi.