Ustadz Haikal Hassan: Kelompok 212 Kiblat Ke Ulama! Tidak Ikut Poros Gondangdia Dan Teuku Umar



Rabu, 31 Juli 2019

Faktakini.net, Jakarta - Secara tegas, Kelompok 212 menyatakan sikap untuk tetap menjadi oposisi, siapapun yang menjadi presiden. Ketegasan kelompok 212 ini pasca berembusnya poros politik Teuku Umar kontra Gondangdia.

Tokoh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Ustadz Haikal Hassan menjelaskan, kedudukan ulama adalah sebagai elemen yang berfungsi mengoreksi pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.

"Gondangdia atau Teuku Umar, PA 212 berada di mana? di mana ulama berada disitu PA 212,” ungkap Ustadz Haikal Hassan di acara ILC, Selasa (30/7).

PA 212, kata Ustadz Haikal memiliki banyak tokoh berpengaruh, salah satunya ulama sekaligus Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang mempunyai pengaruh besar di perpolitikan Tanah Air.

Banyaknya ulama dan tokoh berpengaruh, PA 212 yakin posisinya yang tetap berada di luar pemerintahan sudah tepat. Kemudian Ustadz Haikal menganalogikan posisinya seperti peran nabi dan rasul dalam agama Islam yang senantiasa menduduki posisi oposisi dalam suatu tatanan sosial.

"Kita lihat sejarah, Nabi Ibrahim oposisi terhadap Namrudz, Nabi Musa oposisi terhadap Firaun," sambungnya.

"Kemana Gondangdia atau Teuku Umar, kami ikut Ijtima Ulama. Kami berada di mana ada ulama. Itu prinsip PA 212 dan kita tetap oposisi, siapapun presidennya,” tutupnya.

Beliau pun menegaskan sikap resmi dan jelas PA 212 akan diumumkan pada Ijtima Ulama IV, Senin 5 Agustus 2019 di Bogor, Jawa Barat.

Istilah Gondangdia dan Teuku Umar merujuk pada pertemuan tokoh politik beberapa waktu lalu pasca Pilpres 2019.

Gondangdia merujuk pada pertemuan pimpinan partai politik koalisi Jokowi-Maruf di kantor DPP Nasdem. Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh menjadi tuan rumah dalam pertemuan minus Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu.

Tak berselang lama, Ketum PDIP, Megawati melakukan pertemuan dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto yang notabenenya oposisi.

Keduanya pun menggelar pertemuan di kediaman Mega di Jalan Teuku Umar tanpa didampingi partai koalisi Jokowi-Maruf.

Foto: Ustadz Haikal Hassan

Sumber: rmolbanten.id