Fix! Koalisi Masyarakat Sipil Siap Jemput Habib Rizieq Pulang Usai Idul Adha 1440 H


Jum'at, 9 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil akan menjemput Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab untuk kembali ke Indonesia setelah Idul Adha 1440 Hijriah.

Koalisi Masyarakat Sipil tersebut terdiri dari para aktivis, tokoh, politisi, pakar hukum, ulama. Mereka akan menjemput Habib Rizieq setelah Idul Adha 1440 Hijriah yakni setelah tanggal 11 Agustus 2019.

Ketua panitia penjemputan Habib Rizieq, Lieus Sungkharisma mengatakan, beberapa elemen masyarakat akan menyiapkan dana sendiri untuk berangkat dan menjemput Habib Rizieq dari Makkah, Arab Saudi ke Indonesia.

"Semua siap dengan dana sendiri berangkat untuk menjemput Habib habis lebaran kurban," ucap Lieus kepada Kantor Berita RMOL saat ditemui di sebuah kafe di Jalan Raya Cikini, Jakarta Pusat usai diskusi rencana pemulangan Habib Rizieq ke Indonesia Kamis (8/8).

Bahkan kata Lieus, dirinya mendapatkan kehormatan untuk mengatur penjemputan Habib Rizieq ke tanah air.

"Mereka minta saya untuk ngatur untuk cek tiketnya dan saya mendapatkan kehormatan, tapi saya dibilangin 'lo tunggu di Jeddah aja, gak bisa masuk ke Makkah' karena saya agamanya Buddha, jadi menurut saya ini kehormatan," ujarnya.

Lieus melanjutkan, rencana penjemputan Habib Rizieq Shihab tidak perlu meminta izin kepada Front Pembela Indonesia (FPI). Karena menurutnya Habib Rizieq sudah dimiliki rakyat Indonesia.

"Saya kira Habib Rizieq ini bukan cuma punya FPI, Habib Rizieq ini sudah punya rakyat Indonesia, saya enggak pernah musti konsul sama FPI setiap saya mau ikut kegiatan Habib Rizieq. Habib Rizieq ini walaupun dia muslim saya Buddha itu milik bangsa Indonesia, karena saya kagum pikirannya, kharismanya itu menggugah rakyat untuk bersatu menyatakan keadilan, itu yang saya lihat," paparnya.

Dalam acara diskusi rencana pemulangan Habib Rizieq ke Indonesia dihadiri oleh eks Komisioner Komnas HAM Prof. Hafidz Abbas, Eks Ketum PBB MS Kaban, Praktisi Hukum Ahmad Yhani, Eks Aktivis 98 Sangab Subakti dan Kuasa hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Damai Hari Lubis.

Sebelumnya Dahnil Anzar Simanjuntak tokoh BPN Prabowo - Sandi dalam sebuah acara dialog di stasiun televisi TvOne yang rekaman videonya beredar luas ia mengungkap fakta bahwa Habib Rizieq Shihab selama ini tidak bisa pulang ke Indonesia akibat noticed (permintaan) yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia kepada pemerintah Saudi Arabia.

"Orang bilang kenapa Habib Rizieq tidak pulang saja? Habib bukan tidak mau pulang tetapi Habib tidak bisa pulang, ini harus beda, alasannya karena ada faktor X, yaitu otoritas kita disini itu memberikan noticed (permintaan) ke pemerintah Saudi Arabia supaya karena permasalahan tertentu begitu, Habib Rizieq tidak bisa keluar kesini. Dan itu sangat tergantung dengan otoritas pemerintah kita", ungkap Dahnil.

Dan akibat Noticed yang berujung pencekalan itu, Habib Rizieq pun mengalami over stay di Saudi Arabia, sehingga jika Imam Besar FPI itu ingin kembali ke tanah air. Denda ratusan juta rupiah harus dibayar terlebih dahulu ke pemerintah Saudi Arabia.

Sementara itu beberapa bulan lalu yaitu Rabu (26/9/2018) Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama Al Shuhaib menyatakan Habib Rizieq berada di Arab Saudi dengan proses yang didapatkan secara resmi. Sama sekali tidak ada persoalan dengan keberadaan Habib Rizieq di Saudi.

Kesimpulannya Habib Rizieq tidak mempunyai kesalahan apapun selama berada di Arab Saudi sehingga tak memiliki masalah apapun dengan pemerintah Arab Saudi.

"Bahwa Habib Rizieq berada di Saudi Arabia dengan status yang legal dan tidak ada masalah dengan negara tersebut. Sampai saat ini Habib Rizieq ada dalam kondisi sehat. Dan pemerintah Arab Saudi melindungi dan menjaga Habib Rizieq," tutur Shuhaib.

Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi kemudian juga melakukan Konferensi Pers dan memberikan pernyataan resmi terkait Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang berada di Mekkah, Arab Saudi, serta beberapa kasus lainnya, bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakpus, hari Selasa (13/11/2018).

Osama menyatakan dengan tegas bahwa Habib Rizieq tidak melanggar hukum yang ada di Arab Saudi.

"Secara singkat saya ingin bilang bahwa HRS muslim, dan WNI dan beliau dapat atensi dari pemerintahan Indonesia dan Arab Saudi," ujar Osama.

Osama menyatakan bahwa apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh Habib Rizieq, pasti akan ada hukuman yang menyertai. Kenyataannya, sampai saat ini tak ada hukuman untuk Habib Rizieq yang mengindikasikan tak adanya pelanggaran.

"Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan Arab Saudi," tutur Osama.

Osama menyatakan Habib Rizieq bukan sosok yang menakutkan.

"Saya kira syekh HRS bukan sosok menakutkan. Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti udah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan Arab," tutur Osama.

Foto: Lieus Sungkharisma

Sumber: rmol.id dll