Habib Rizieq: Rezim Ini Minta Ke Pemerintah Saudi Supaya Saya Dicekal Hingga Pelantikan Presiden





Sabtu, 24 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Di milad ke-21 Front Pembela Islam (FPI), Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab bicara soal dirinya yang hingga kini belum kembali ke Indonesia.

Habib Rizieq menyebut pemerintah Jokowi meminta ke Kerajaan Arab Saudi agar dirinya dicekal hingga pelantikan presiden pada Oktober 2019 mendatang.

"Saya meminta dengan sangat dari lubuk hati yang paling dalam, dengan tulus dan ikhlas dan penuh harapan, tolong doakan saya sekeluarga yang sudah satu tahun lebih berjuang untuk mencabut pencekalan saya di Saudi Arabia agar bisa segera pulang ke Tanah Air untuk kembali bergabung bersama rakyat dan bangsa Indonesia melawan segala bentuk kezaliman dan kecurangan," kata Habib Rizieq.

Pernyataan tersebut disampaikan Habib Rizieq di Mekah lewat video yang disiarkan langsung dari akun YouTube Front TV, Sabtu (24/8/2019) dalam rangka Milad ke-21 FPI. Milad sendiri diadakan di Stadion Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.

Habib Rizieq menyebut sudah setahun lebih pemerintah Indonesia mengirim permintaan ke Kerajaan Arab Saudi agar dirinya dicekal dan tidak diizinkan keluar. Dia menduga dirinya dikondisikan agar tidak bisa kembali ke Indonesia saat Pilpres 2019 berlangsung.

"Akibat permainan intelijen busuk pemerintah Indonesia tersebut maka status saya kini menjadi overstay karena masa berlaku visa habis akibat pencekalan sejak setahun lebih yang lalu tersebut. Bahkan saat ini rezim zalim Indonesia masih berusaha meminta kepada Kerajaan Saudi Arabia agar mencekal saya hingga pelantikan presiden ilegal pada Oktober 2019 yang akan datang," ujar Habib Rizieq.

"Ya, saya sebut presiden yang akan datang yang akan dilantik pada bulan Oktober tahun 2019 adalah presiden ilegal karena hasil dari pilpres curang dan zalim," sambungnya.

Habib Rizieq juga mengungkapkan pemerintah Indonesia mengintervensi Kerajaan Arab Saudi untuk mempersulit dirinya dan keluarga di Mekah.

"Alhamdulillah fakta dan kenyataannya selama ini pemerintah Saudi hanya terpaksa mencekal saya untuk menjaga hubungan bilateral antara Indonesia-Saudi, sekaligus untuk memberi perlindungan keamanan kepada saya sekeluarga. Itulah sebabnya dalam surat cekal dari Kerajaan Saudi Arabia tertulis bahwa sebab pencekalan saya adalah alasan keamanan. Alasan keamanan, bukan pelanggaran peraturan atau kesalahan keimigrasian apalagi pelanggara perdata dan pidana di Saudi," ujar Habib Rizieq.

"Itu pula sebabnya selama 2,5 tahun saya sekeluarga di Kota Suci Mekah Kerajaan Saudi tidak pernah mengganggu saya dan keluarga walaupun setahun terakhir status saya sudah dicekal dan overstay, alhamdulillah, 2,5 tahun lebih saya sekeluarga tingga di Kota Suci Mekah Almukarromah merasa sangat aman dan nyaman, serta amat tenang dan senang, bahkan penuh berkah sehingga hijrah kami ke Mekah bukan suatu kesusahan atau kesulitan," sambungnya.

Habib Rizieq juga menyebut pemerintah telah menyiapkan penangkapan atas dirinya jika nantinya bisa kembali ke Tanah Air. Menurutnya ini ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat eks Gubernur DKI Jakarta si  Ahok penista agama Islam.

"Mereka hanya mau balas dendam atas lengser dan longsornya si penista agama yang didukung dan diidolakan rezim zalim saat pilkada Jakarta di tahun 2017. Namun jangan khawatir, Allah SWT akan membalas segala makar (rekayasa) musuh Islam," ujarnya.

Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Osama Al Shuhaib pada Rabu (26/9/2018) lalu menyatakan Habib Rizieq berada di Arab Saudi dengan proses yang didapatkan secara resmi, dan sama sekali tidak ada persoalan dengan keberadaan Habib Rizieq di Saudi.

Kesimpulannya Habib Rizieq tidak mempunyai kesalahan apapun selama berada di Arab Saudi sehingga tak memiliki masalah apapun dengan pemerintah Arab Saudi.

"Bahwa Habib Rizieq berada di Saudi Arabia dengan status yang legal dan tidak ada masalah dengan negara tersebut. Sampai saat ini Habib Rizieq ada dalam kondisi sehat. Dan pemerintah Arab Saudi melindungi dan menjaga Habib Rizieq," tutur Shuhaib.

Syekh Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi kemudian juga melakukan Konferensi Pers dan memberikan pernyataan resmi terkait Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang berada di Mekkah, Arab Saudi, serta beberapa kasus lainnya, bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakpus, hari  Selasa (13/11/2018).

Syekh Osama menyatakan dengan tegas bahwa Habib Rizieq tidak melanggar hukum yang ada di Arab Saudi.

"Secara singkat saya ingin bilang bahwa HRS muslim, dan WNI dan beliau dapat atensi dari pemerintahan Indonesia dan Arab Saudi," ujar Osama.

Syekh Osama menyatakan bahwa apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh Habib Rizieq, pasti akan ada hukuman yang menyertai. Kenyataannya, sampai saat ini tak ada hukuman untuk Habib Rizieq yang mengindikasikan tak adanya pelanggaran.

"Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan Arab Saudi," tutur Osama.

Osama menyatakan Habib Rizieq bukan sosok yang menakutkan.

"Saya kira syekh HRS bukan sosok menakutkan. Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan Arab," tutur Syekh Osama.

Sebagaimana diketahui, pasca Aksi-Aksi Bela Islam yang digagas oleh Habib Rizieq dalam melawan kedzalliman dan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok sukses besar, upaya kriminalisasi dan pembusukan terhadap Habib Rizieq pun makin masif dilakukan oleh musuh-musuh Islam.

Termasuk dengan memproduksi chat fiktif lalu memviralkannya demi untuk melakukan pembusukkan terhadap nama Habib Rizieq Shihab. Dan kemudian setelah chat buatan mereka itu viral dan tersebar luas, mereka kemudian serentak berusaha menghilangkan jejak. Semua kasus itu sudah di-SP3 oleh polisi.

Sumber: detik.com

Posting Komentar untuk "Habib Rizieq: Rezim Ini Minta Ke Pemerintah Saudi Supaya Saya Dicekal Hingga Pelantikan Presiden"