LDF Dan HILMI - FPI Bagikan Daging Kurban Untuk 400 KK Warga Timor Leste



Senin, 12 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Kebahagiaan dalam merayakan lebaran haji, Idul Adha 1440H juga dirasakan oleh sebagian umat muslim yang berada di Timor Leste. Ungkapan kegembiraan tersebut tertuang melalui derma berupa hewan qurban yang disumbangkan oleh para relawan FPI melalui sayap juangnya HILMI dan LDF.

DR. Marlim Da Costa selaku mantan Sekjen Majelis Ulama Timor Leste menyatakan bahwa umat islam disini juga melaksanakan serta menerima hewan-hewan qurban dari para dermawan lain termasuk hewan qurban yang disumbangkan oleh Front Pembela Islam (FPI).

Qurban yang diberikan oleh HILMI dan LDF sebanyak 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Semuanya sudah dibagi-bagikan kepada 400 Kepala Keluarga (KK). Alhamdulillah, semuanya kebagian.

“Alhamdulillah, kita masih mendapat bantuan hewan qurban. Kami sangat berterimakasih sekali kepada FPI, semoga amal ibadah diterima oleh Allah SWT. Kami juga berharap dan mohon bimbingan untuk perkembangan islam di Timor Leste,” ungkapnya.

Umat islam di Baucau, lanjut DR. Marlim, sangat gembira dan bersyukur kepada Allah SWT seraya mendoakan FPI yang telah menyumbangkan hewan qurban.

“Semoga semuanya diterima oleh Allah SWT dan dilipatgandakan pahalanya serta dimudahkan dalam jalan Dakwah mereka,” imbuhnya.

Menurut DR. Marlim, warga muslim Timor Leste dari Kotamadya Bakau asli dan sekitarnya mendapatkan bagian dari qurban yang disumbangkan.

(Baca : HILMI-FPI Sumut Kembali Usung Tebar Qurban di Wilayah Medan dan Sekitarnya )

Selain itu warga Indonesia yang kerja dan menetap di Kotamadya Baucau, guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar Baucau ada juga yang non muslim mereka juga dapat bagian serta pihak Kepolisian dari Kapolres dan Kapolsek serta beberapa tokoh masyarakat yang beragama lain.

“Kami juga memprioritaskan masyarakat yang berbeda agama baik dari dalam maupun luar negeri. Alhamdulillah tidak ada kekurangan apapun sebagian daging tersebut cukup, bahkan lebih. Sisanya diberikan kepada panitia makan bersama dengan para jamaah. Setelah shalat Ied, mereka makan dahulu setelah itu bubar,” pungkas DR. Marlim.

Sumber: hilalmerahindonesia.com