Licik! OPM Papua Pernah Pakai Mayat Tabrakan Untuk Fitnah TNI, Waspadalah!




Senin, 19 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Indonesia hari ini, Senin (19/8/2019) berduka dengan pecahnya kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Di Manokwari, massa membakar gedung DPRD Papua Barat. Banyak jalan raya yang diblokade saat massa turun ke jalan.

Sedangkan di Sorong, massa merangsek ke Bandara Domine Eduard Osok. Massa memecahkan kaca-kaca di terminal bandara. Mobil di area parkir ikut dirusak.

Bukan mustahil aksi kerusuhan yang meluas ini ditunggangi oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang memang sejak lama telah membantai rakyat Indonesia dan personel TNI - Polri. Mereka sangat licik dan tega untuk melakukan apapun demi untuk mencapai tujuan Papua lepas dari NKRI.

Tentara Nasional Indonesia di Papua dalam satu bulan terakhir (sekitar Maret - April 2018) telah berhasil menyelamatkan ratusan masyarakat di Tembagapura Papua, yang disandera dan diperkosa kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Proses penyelamatan sandera OPM tidaklah mudah karena TNI harus menaklukkan kerasnya alam Papua dan tentu saja dibawah ancaman kelompok separatis bersenjata OPM. Tercatat satu anggota TNI gugur saat terjadi kontak tembak dengan OPM.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengungkapkan, selama proses penyelamatan sandera berlangsung, TNI bergerak dibawah ancaman bahaya nyata di medan operasi dan juga ancaman berita bohong yang disebar di media sosial atau hoax yang secara terus-menerus disebarkan OPM. Kekejaman TNI terhadap rakyat Papua adalah salah satunya.

 “Ada korban minuman keras meninggal, difoto, lalu dimuat di media sosial, dan bilang itu korban kekerasan TNI. Ini kebohongan yang disebarkan OPM,” ungkap Aidi, (23/4).

Selain itu, simpatisan OPM juga sering melakukan fitnah terhadap TNI dengan foto-foto warga Papua yang tewas dengan mengenaskan karena kecelakaan.

“Yang sering mereka lakukan, korban laka lalin (lalu lintas), perang suku, mereka upload di media, lalu ditulis ‘Korban Pembantaian TNI’. Ini kan benar-benar bohong. Faktanya mana ada TNI pakai golok,” jelasnya.

Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia yang disebarkan OPM dalam setiap berita hoax di media sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia internasional. Beberapa diantaranya yakni isu pembantaian massal atau yang dikenal dengan Genosida.

“Selalu ke media disebarkan isu tentang genosida, korbannya sampai 300-an ribu. Faktanya di mana? Kuburannya di mana,” ujarnya.

Pihak TNI telah membuka diri dan menyatakan kesiapannya untuk menyelidiki isu pelanggaran HAM yang dituduhkan tersebut, namun selama ini Komnas HAM dan pegiat HAM yang datang ke Papua, tidak pernah melakukan penyelidikan tentang isu hoax itu ke lapangan.

“TNI siap membuktikan bahwa tidak ada pelanggaran HAM di Papua. Ayo, kita lakukan investigasi bersama, Polri, Komnas HAM dan secara terbuka,” katanya.

Situasi keamanan di Papua belakangan ini mulai memanas usai ultimatum perang yang dikeluarkan kelompok separatis bersenjata di Papua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Foto: Proses Evakuasi Guru yg Menjadi Korban Kekerasan KKSB

Sumber:

https://papuanews.id/2018/04/24/fakta-mengejutkan-di-papua-opm-pakai-mayat-tabrakan-untuk-fitnah-tni/