Masya Allah, Begini Perjuangan "Tim Pemburu Mayat" FPI Evakuasi Puluhan Ribu Jenazah Di Aceh Pasca Tsunami
Cerita FPI bikin tim pemburu mayat saat Aceh diterjang tsunami
fpi. Merdeka.com/Arie Basuki
470
SHARES
PERISTIWA | 25 Desember 2014 08:38
Reporter : Efendi Ari Wibowo
Merdeka.com -
Sabtu, 3 Agustus 2019
Faktakini.net, Jakarta - Siapa yang tak kenal nama besar Front Pembela Islam (FPI). Laskar yang dikenal tegas di dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar ini juga memiliki jiwa sosial tinggi.
Saat terjadi tsunami Aceh 10 tahun lalu, FPI menyingsingkan baju terjun ke lokasi bencana. Tak segan-segan, mereka menerjunkan ribuan anggotanya ke serambi Mekah tersebut.
"FPI menerjunkan 2.500 anggota laskar dari seluruh cabang di wilayah Indonesia. Yang paling banyak dari Pulau Jawa," kata Sekretaris Umum DPP FPI (Saat ini Waketum) KH Jafar Shodiq kepada merdeka.com, Rabu (24/12/2014).
Menurutnya dari ribuan kader FPI yang dikerahkan, mereka kemudian dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kelompok. Hal itu guna efektivitas kerja dalam membantu evakuasi korban tsunami.
"Saya langsung bagi ada grup evakuasi, grup mensholati jenazah dan grup yang menguburkan jenazah. Grup yang mengevakuasi itu kami sebut tim pemburu mayat," kata Kyai Jafar.
Menurutnya, grup-grup ini selain memudahkan penugasan difungsikan untuk sistem penyegaran relawan. Kala itu, saban hari mereka mampu mengevakuasi ratusan mayat dan langsung dikebumikan.
"Grup itu maksudnya supaya mempermudah kerja kami dan bergilir. Agar yang mensalati jangan sampai kotor, kalau yang mengevakuasi harus turun mengendus, mencari dan mengevakuasi mayat," ujar dia.
Kedatangan FPI ke Aceh ungkapnya diawali pernyataan Gus Dur agar mayat korban tsunami dibakar. Tak ingin terjadi pembakaran mayat, mereka bertekad untuk mengebumikan korban tsunami secara layak.
"Kami waktu itu menjawab tantangan yang selalu memojokkan, mana yang sering ngomong jihad ke Palestina kok gak turun tangan, dan kami buktikan. Kami juga prihatin ada pernyataan udahlah mayat itu dibakar saja, almarhum Gus Dur bilang itu," tutur dia.
Dia menambahkan, tak hanya tim pemburu mayat, FPI pun membentuk tim negosiator. Tim ini dimaksudkan guna menjembatani TNI dan GAM waktu itu agar mengedepankan evakuasi jenazah daripada berperang.
"Waktu itu kami punya tim khusus negosiasi kepada TNI dan GAM, kami bilang FPI datang bukan untuk urusan politik tapi datang untuk meringankan musibah, tolong bantu jangan kedepankan konflik. Hasilnya, kami mampu bertahan di Aceh kurang lebih selama delapan bulan dan tak ada gangguan sampai selesai evakuasi," katanya.
Foto: Para Relawan FPI saat mengevakuasi puluhan ribu jenazah korban Tsunami di Aceh
Sumber: merdeka.com