Mengerikan! Dukung Ahok Di Pilgub DKI 2017, PPP Kini Hancur Hanya Dapat 1 Kursi Di DKI
Selasa, 13 Agustus 2019
Faktakini.net, Jakarta - Sungguh mengerikan efek yang harus diterima oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akibat mendukung politisi yang menjadi musuh umat Islam pada Pilgub DKI 2017 lalu.
Karena mendukung Ahok penista agama Islam di Pilgub DKI 2017 khususnya pada putaran kedua, PPP akhirnya harus meratapi nasib kini hanya jadi parpol kecil di DKI, akibat ditinggalkan umat Islam.
PPP yang dulunya merupakan partai besar di DKI, kini hanya memperoleh satu kursi pada pemilihan legislatif (pileg) DPRD DKI periode 2019 - 2024.
PPP memperoleh 175.935 suara di DKI Jakarta dan mendapat satu kursi di dapil 6 atas nama Matnoor Tindoan.
"PPP memperoleh satu kursi di dapil 6 di urutan 8," ucap ucap Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos, di Hotel Merlynn, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).
Dalam periode 2014-2019, PPP memiliki 10 kursi di DPRD DKI atau masuk lima besar kursi terbanyak.
Bahkan saat itu salah satu anggotanya, yaitu Abraham Lunggana atau Lulung menjabat posisi wakil ketua DPRD DKI.
Jadi kemerosotan PPP secara nasional dan khususnya di DKI saat ini benar-benar mengerikan! Dari parpol besar kini sudah berubah menjadi partai kerdil di DKI.
Padahal para Ulama, Habaib dan umat sudah mewanti-wakti PPP sebagai parpol berazas Islam untuk berada satu gerbong bersama Habib Rizieq Shihab beserta Ulama dan Habib umat Islam untuk mendukung Anies - Sandi, tetapi PPP saat itu menolak, dan kini mereka merasakan akibatnya.
Haji Lulung sendiri telah mundur dari DPRD DKI pada 23 September 2018 lalu dan kini pindah ke PAN.
Pernyataan Haji ulung bahwa dukungan PPP kepada Ahok penista agama Islam pada pilkada DKI 2017 berefek negatif akhirnya terbukti.
Koordinator Daerah Jakarta Timur PPP DKI, Matnoor Tindoan pun mengakui, ia mengatakan cap bahwa partainya pendukung Ahok dalam Pilkada 2017 membuat elektabilitas jeblok pada Pemilu 2019.
"Jadi ada benarnya juga apa yang dikatakan bahwa dampak dari stigma Ahok itu sangat merusak PPP," ucap Matnoor kepada Tempo saat dihubungi, Jumat, 10 Mei 2019.
Sebelumnya, Haji Lulung sudah memprediksi dan mengatakan perolehan suara PPP merosot di seluruh daerah pemilihan di Jakarta.
Mantan politikus PPP tersebut menduga elektabilitas partai berlambang Kabah itu terjun bebas karena mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
Dia menuturkan akibat cap pendukung Ahok tadi PPP tak bisa mempertahankan 10 kursi di DPRD DKI seperti periode 2014-2019. Matnoor menyatakan partainya hanya memperoleh 1 kursi di parlemen Ibu Kota.
Sungguh miris!
Sumber: kompas.com dan tempo.co