Pantas Dulu OPM Ciut, Wiranto: Soeharto Tegas! Berani Ambil Risiko dan Konsekuen!


Jum'at, 30 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Situasi di Papua saat ini terus memburuk, aksi demo makin meluas dimana-mana, pembakaran fasilitas umum terus terjadi bahkan aksi pendemo telah menewaskan prajurit TNI dan melukai para prajurit TNI dan Polri.

Parahnya lagi, bendera Bintang Kejora yang dibangga-banggakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) bisa bebas berkibar di depan Istana Kepresiden Republik Indonesia! Namun hal ini terjadi saat ini di era Presiden Jokowi.

Hal ini tentu mustahil bisa terjadi saat Indonesia dipimpin oleh sosok Presiden seperti Soekarno dan Soeharto. Soeharto dengan ketegasan dan keberaniannya mengambil resiko berhasil meredam gerakan separatis OPM di Papua, yang saat itu masih bernama provinsi Irian Jaya.

Keberanian dan ketegasan Soeharto sendiri diakui oleh Wiranto yang saat ini merupakan Menkopolhukam di era Jokowi.

Selama 32 tahun memerintah Indonesia, mantan Presiden Soeharto memimpin negeri ini dengan tegas, berani ambil risiko, dan konsekuen namun mempunyai kepedulian tinggi terhadap rakyat.

"Pak Harto selalu bertindak tegas dalam mengambil keputusan. Setiap ada masalah yang dikonsultasikan kepada beliau, kurang dari satu hari sudah ada keputusan," Demikian ungkap mantan Pangab era pemerintah Soeharto dan B.J. Habibie seusai menghadiri pemakaman Pak Harto di Astana Giribangun Karanganyar, Senin (28/1/2008) .

Wiranto mengungkapkan, setiap ada persoalan yang dikonsultasikan kepada Pak Harto tidak pernah mengambang terlalu lama, apalagi sampai tidak ada keputusan untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Pak Harto tidak pernah menunda-nunda pekerjaan dan kepeduliannya sangat tinggi terhadap rakyat. Pernah mobil iring-iringan Pak Harto mau masuk tol, aparat keamanan menghentikan terlebih dahulu mobil lain. Namun Pak Harto nggak mau. Pak Harto ingin seperti rakyat biasa, yakni membayar`saat masuk tol," kenang Wiranto yang pernah menjadi ajudan Pak Harto selama 3 tahun itu.

Bahkan, kata Wiranto, Pak Harto memiliki sikap toleransi yang cukup tinggi, baik itu sebagai pemimpin maupun negarawan.

Wiranto mengungkapkan, Pak Harto pernah memberi nasihat kepadanya agar tidak takut menghadapi risiko dalam mengambil suatu keputusan jika suatu`saat menjadi pemimpin.

"Pemimpin itu harus tegas, berani ambil risiko, dan konsekuen. Jika tidak bisa bertindak seperti itu jangan menjadi pemimpin. Namun jangan sekali-kali mengabaikan rakyat," katanya menjelaskan nasihat Pak Harto.

Karena itu, kata Wiranto yang pernah menjadi KSAD, simpati yang luar biasa berdatangan dari rakyat saat Pak Harto menderita sakit hingga meninggal dunia.

Hal itu membuktikan rakyat tidak pernah melupakan jasa-jasanya yang besar terhadap negara dan bangsa Indonesia, kata Wiranto.

Foto: (Alm) Soeharto

Sumber: kompas.com