Para Ulama Dan Tokoh Tiba Di Hotel Lor Inn Sentul Hadiri Ijtima Ulama Dan Tokoh Nasional IV



Senin, 5 Agustus 2019

Faktakini.net, Bogor - Alhamdulillah, para Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat sudah tiba di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin pagi 5 Agustus 2019, untuk menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional IV.

Para tokoh yang sudah hadir antara lain KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i, KH Yusuf Mantak, KH Slamet Maarif, Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis, Waketum DPP FPI KH Jafar Shiddiq, Imam DPP FPI DKI Habib Muchsin bin Zeid Alatas, Ustadz Sugi Nur Rahardja atau Gus Nur, Habib Idrus bin Ali Alatas, Ustadz Haikal Hasan, Ustadz Syahid Joban dan banyak lagi.

Acara yang diliput oleh Team Media FRONT TV ini sangat disambut antusias oleh umat Islam karena akan membahas berbagai hal penting pasca Pilpres 2019.

Sebelumnya pihak panitia acara yang digelar oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) ini telah menyatakan, pelaksanaan acara ini tertutup khususnya pada saat pembahasan dan dilarang untuk diambil gambar maupun direkam, kecuali acara Konferensi Pers yang memang untuk dipublikasikan kepada umat Islam dan masyarakat.

Ketua Umum PA 212 KH Slamet Maarif mengungkapkan Ijtima Ulama IV akan membahas empat tema besar yang sedang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah situasi politik usai Pilpres 2019.

"Ada beberapa bidang, yaitu bidang dakwah, bidang ekonomi, bidang kemanusiaan, dan kemudian bidang politik," ujar Slamet.

Khusus untuk bidang politik, Kyai Slamet menjelaskan bahwa dalam acara nanti tak akan terlalu fokus membahas pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh yang sebelumnya berseberangan. Namun, para ulama lebih fokus membicarakan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dan kericuhan yang terjadi pada 21-22 Mei lalu.

"Persoalan tewasnya korban 21 dan 22 (Mei) yang mengakibatkan 10 orang meninggal 4 diantaranya anak-anak, ratusan ada di tahanan, kemudian ratusan yang sakit juga yang sampai saat ini belum ada penyelesaiannya," ujar Kyai Slamet.

Sebelumnya, Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustadz Munarman mengatakan, bahwa Ijtima Ulama IV bertujuan untuk melakukan konsolidasi antara ulama dan umat. Tentu berkaitan dengan kondisi terkini setelah Pilpres 2019.

Acara diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), PA 212, Front Pembela Islam (FPI). Ditambah sejumlah organisasi, sepertu Forum Umat Islam (FUI), Elemen Gubernur Muslim Jakarta (GMJ), dan Gerakan Indonesia Sholat Subuh (GISS).

"Sejak awal para ulama ingin memperjuangkan keadilan dan kesamaan, kepada yang lemah kita bantu dan kuat kita persilahkan untuk berusaha sendiri di semua bidang," ujar Ustadz Munarman.

Secara tegas, Kelompok 212 menyatakan sikap untuk tetap menjadi oposisi, siapapun yang menjadi presiden. Ketegasan kelompok 212 ini pasca berembusnya poros politik Teuku Umar kontra Gondangdia.

Tokoh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Ustadz Haikal Hassan menjelaskan, kedudukan ulama adalah sebagai elemen yang berfungsi mengoreksi pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.

"Gondangdia atau Teuku Umar, PA 212 berada di mana? di mana ulama berada disitu PA 212,” ungkap Ustadz Haikal Hassan di acara ILC, Selasa (30/7).

PA 212, kata Ustadz Haikal memiliki banyak tokoh berpengaruh, salah satunya ulama sekaligus Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang mempunyai pengaruh besar di perpolitikan Tanah Air.

Dan beliau menegaskan bahwa sikap umat Islam yang berada di bawah komando Ulama dan Imam Besar Habib Rizieq Shihab, akan diumumkan dalam konferensi pers Ijtima Ulama IV, Senin 5 Agustus 2019.