Pesan Syaikhuna KH Maimoen Zubair: Talqin Lah Mayit Dengan Cara Arab Dan Bahasa Arab

Kamis, 8 Agustus 2019

Faktakini.net

*PESAN SYAIKHUNA KH. MAEMOEN ZUBAIR: TALQIN LAH MAYIT DENGAN CARA ARAB DAN BAHASA ARAB*

Pesan ini seringkali beliau sampaikan dan seringkali kami dengar saat kami masih menimba ilmu di pesantren beliau Al Anwar Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah.

Beliau tidak pernah lelah dan bosan berpesan bahwa Nabi kita Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam adalah orang arab, maka kita wajib mencintai bahasa Arab yang merupakan  bahasa Al Quran dan juga bahasa penduduk surga nanti di akhirat sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan;

عن ابن عباس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أحبوا العرب لثلاث لأني عربي ، والقرآن عربي ، وكلام أهل الجنة عربي ) رواه الطبراني في الأوسط والحاكم والبيهقي في شعب الإيمان وغيرهم.

Dari Ibnu Abbas RA: Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Cintailah  Arab karena aku orang arab dan Al Qur'an Bahasa Arab serta Perkataan penduduk Surga adalah bahasa Arab (HR Thobroni, Al Hakim dan Al Baihaqi).

Maka sesuai amalan Ahlus Sunnah Wal jamaah terutama di bumi nusantara Indonesia  Mbah Moen (sapaan akrab beliau) selalu berpesan agar Talqin untuk mayit juga harus berbahasa Arab. Bahkan beliau sering menyindir dan menertawakan mereka yang mentalqin mayit dengan bahasa jawa.

Selasa 6 Agustus yang bertepatan dengan tanggal 5 Dzulhijjah pukul 04.17 pagi sebelum shubuh waktu makkah beliau wafat dan dalam keadaan sangat mulia diwaktu mulia dan tempat yang sangat mulia.

Akhirnya beliau dimakamkan di pemakaman yang sangat mulia di sholati oleh orang-orang mulia di masjidilharam masjid yang paling mulia dan juga diurus Jenazah nya oleh orang-orang yang mulia para jama'ah haji seluruh dunia.

Beliau juga dimakamkan bersama orang-orang yang mulia istri makhluk yang paling mulia Sayyidah Khodijah Al Qubro yang merupakan Istri tercinta dan termulia Datuknya para Habaib baginda Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam.

Di Ma'la beliau juga bersama guru beliau yang mulia Sayid Muhammad Bin Alawi al Maliki yang Dalam kitab-kitab karangan Mbah Moen beliau sering memanggil Sayyid Muhammad dengan sebutan شيخي و شيخ أبنائي أواولادي Guruku dan Gurunya anak-anak ku.

Salah satu pesan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki yang paling berkesan menurut kami adalah ما زلت طالبا selamanya aku atau kamu adalah seorang santri. Karena penuntut ilmu menurut hadits Nabi adalah perkara yang tidak ada habisnya dari buaian sampai liang Lahat.

Di pemakaman Ma'la itu juga terbaring para Ulama lain yang mulia seperti guru kami yang mulia Sultonul Ilmi Habib Salim Bin Abdullah Asy Syatiri, Syaikh Nawawi Banten dan para ulama mulia yang lainnya.

Sebelum dimakamkan beliau juga didoakan oleh Imam Besar kita yang mulia Habib Muhammad Rizieq Bin Husein bin Syihab dan yang teristimewa juga Mbah Moen ditalqin *secara Arab dan Bahasa Arab* seperti yang sering beliau nasehatkan,  oleh ketua Umum Front Santri Indonesia Habib Muhammad Hanif Bin Abdurrahman Al Atthas Menantu Habib Rizieq. Habib Hanif Sendiri juga ikut mengangkat keranda Mbah Moen.

Saat ini yang mulia Hadhrotussyaikh KH. Maemoen Zubair Bin KH. Zubair Dahlan sudah kembali ke tempat yang mulia menghadap ALLAH YANG MAHA MULIA dan mendapatkan kemuliaan yang besar yang semoga kemulian tersebut menetes terhadap kita semua para santri dan para penerus perjuangannya. Aamiin ya robbal alamin.


_penulis_
KH. Agus Muhammad Luthfi Rochman Ketua DPD Front Santri Indonesia Jawa Tengah, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anshory Tulusrejo Grabag Purworejo Jawa Tengah dan Santri Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah.