Rangkuman Suksesnya Acara Milad FPI Ke-21 Di Stadion Rawa Badak Jakarta Utara




Jum'at, 30 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara Milad Front Pembela Islam (FPI) di Stadion Rawa Badak, Jalan Alur Laut Kota, Jakarta Utara pada hari Sabtu (24/8/2019) berlangsung dengan sukses dan penuh berkah dihadiri oleh ribuan umat Islam.

Acara dimulai dengan Sholat Tahajjud berjamaah yang diimami oleh Syekh 'Ammar Ar Rufati Al Hasani dari Palestina sekitar pukul 03.30 WIB, dan kemudian pembacaan dzikir yang dipimpin oleh Ustadz Asep Sofyan.

Setelah tiba waktu Shubuh, ribuan umat yang hadir kemudian menunaikan Sholat Shubuh berjamaah dan yang menjadi imam kembali Ulama dari Palestina yaitu Syekh Dr. Ahid Abul Atho.

Usai Sholat Shubuh, Gubernur DKI Jakarta Haji Anies Rasyid Baswedan kemudian memberikan sambutan.

Gubernur kecintaan warga Jakarta ini lalu mendoakan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang hingga kini masih berada di Arab Saudi.

"Semoga beliau diberikan kesehatan, panjang umur dan diberikan kemudahan di masa-masa perjuangannya," ujar Anies.

Anies lalu memuji aksi sosial kemanusiaan FPI yang selalu tercepat namun kerap tidak diberitakan di berbagai media, tapi untunglah masih ada media sosial sehingga orang bisa mengetahui fakta kebenaran tentang FPI.

"Social media kabarkan begitu ada bencana alam, yang datang pertama kali adalah FPI. Di Jakarta ketika ada kebakaran maka yang pertama datang adalah rombongan pembawa bantuan adalah FPI," ujar Anies.

Ia menegaskan kehadiran FPI di Ibu Kota Jakarta selama ini sangat memberikan manfaat. Anies minta, jika FPI melihat ada suatu pelanggaran, bisa melapor ke pihak selanjutnya agar kemudian ditindaklanjuti.

Dia yakin, ke depan FPI juga bisa makin sukses membawa kedamaian dan manfaat. Terakhir ia mendoakan seluruh pengurus dan anggota FPI.

"Kami di Jakarta rasakan sekali bahwa kehadiran FPI berikan manfaat bagi semuanya," katanya lagi.

Usai sambutan Anies, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dzikir dan istighosah yang dipimpin oleh Imam FPI Banten KH Buya Qurthuby Jaelani, yang dilanjutkan dengan pembacaan Burdah oleh Ustadz Adi dan Alwi (Ustadz Kembar).

Setelah rehat, acara dilanjutkan dengan penampilan lagu-lagu perjuangan Aksi Bela Islam, lalu Parade Laskar Pembela Islam (LPI) yang begitu gagah dipimpin langsung oleh Ustadz Maman Suryadi selalu Panglima Nasional LPI.

Kemudian pembacaan kalam ilahi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne FPI dan Mars FPI. Semua acara ini diikuti dengan penuh antusias oleh ribuan jamaah yang hadir.

Para Tokoh yang hadir dalam puncak acara Milad FPI ke-21 ini antara lain Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis, Sekretaris Umum DPP FPI Haji Munarman, KH Slamet Maarif, para Imam dan Ketua DPD FPI beserta pengurus FPI dari berbagai daerah, KH Maulana Kamal Yusuf, KH Muhammad Al Khaththath, KH Zaitun Rasmin, dan banyak lagi para Ulama, Habaib, Guru dan Tokoh lainnya. Dan yang menjadi MC acara adalah KH Muhammad Syahid Joban.

Lalu acara selanjutnya adalah sambutan dari Ustadz Abdul Qodir Aka selalu Ketua Panitia Acara Milad FPI yang ke-21.

Kemudian Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis memberikan ceramah.

Kyai Shobri secara tegas mengatakan FPI menolak Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU - P - KS), karena RUU P - KS mengandung paham feminisme Barat yang anti-agama dan berpotensi melegalkan LGBT.

"Saat ini sedang ramai dibicarakan pro-kontra Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU - P - KS) di DPR RI. Setelah kami teliti, RUU tersebut berdasarkan draft yang kami terima dari website resmi DPR RI, kami tegaskan, bahwa FPI menolak RUU P - KS tersebut," kata Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis.

Kyai Shobri mengatakan, dalam RUU PKS, ada upaya untuk menyelundupkan paham feminisme Barat. Ia mengatakan paham feminisme barat ini bertentangan dengan agama dan pancasila.

"Kenapa? Karena RUU ini amat berbahaya, karena dalam RUU ini kami lihat ada upaya, yang secara sistematis, menyelundupkan dan memaksakan paham feminisme Barat yang anti-agama, untuk diterapkan dalam kehidupan keluarga bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama sebagaimana sila pertama pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa," tuturnya.

Selain itu, dia mengungkapkan feminisme barat punya sifat yang destruktif dalam memposisikan hubungan antara pria dan wanita. Padahal, lanjutnya, Islam mengajarkan soal hubungan pria dan wanita yang proporsional.

"Paham feminisme barat yang mengupayakan kesetaraan gender, yang destruktif karena memposisikan hubungan pria dan wanita seperti hubungan musuh yang selalu siap bertempur satu sama lain. Sedangkan Islam mengajarkan kepada kita konsep keserasian gender, yakni hubungan proporsional pria dan wanita. Hubungan saling mengisi dan melengkapi," jelasnya.

Beliau pun mengungkapkan definisi frasa 'hasrat seksual' yang tidak jelas dalam RUU P - KS. Karena rasa tersebut berpotensi mengarah pada pembahasan soal lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

"Lebih jauh RUU PKS bahkan berpotensi melegalkan LGBT. Kenapa demikian? Dalam definisi kekerasan seksual saja, dalam pasal 1 ayat 1 yang termasuk kekerasan seksual ialah hinaan, serangan terhadap hasrat seksual seseorang. Tidak ada penjabaran lebih lanjut mengenai maksud frasa tersebut dalam lampiran penjelasan," ujarnya.

"Kami menduga kuat, frasa 'hasrat seksual seseorang' maksudnya adalah orientasi seksual. Bila kita membahas orientasi seksual, maka kita akan sampai pada pembahasan mengenai LGBT," sambung beliau di hadapan ribuan umat Islam yang menghadiri perayaan Milad FPI ke-21.

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab juga memberikan ceramahnya melalui video dari Kota Suci Mekkah, Saudi Arabia.

"Selamat HUT Republik Indonesia ke-74 dan selamat milad FPI ke-21. Semoga berkah negeri kita dan jaya FPI kita. Amin ya robbal alamin," kata Habib Rizieq yang bicara lewat video dari Mekah.

Habib Rizieq mengatakan, FPI di usia ke-21 harus lebih memantapkan langkah perjuangan untuk merajut persaudaraan dan menjaga bangsa serta negara dengan dakwah dan hisbah serta jihad konstitusional. Dia mengatakan, itu harus dijalankan untuk mewujudkan NKRI bersyariah dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

"Ingat NKRI bersyariah bukan NKRI komunis-sosialis. NKRI beryariah bukan NKRI komunis-sosialis, NKRI bersyariah bukan NKRI liberal-kapitalis," kata Habib Rizieq.

Menurut Habib Rizieq, hanya syariah yang mampu menjaga dan melindungi NKRI dan Pancasila dari paham komunis-sosialis dan liberal-kapitalis. "Kenapa harus NKRI bersyariah? Karena hanya syariah yang mempu melestarikan kemurnian tauhid ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara Republik Indonesia," ucapnya.

Tauhid dan syariah, menurut Rizieq, adalah roh dari NKRI dan Pancasila sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945.

"Bahkan sejak dulu kala sejak Indonesia dipimpin oleh kesultanan-kesultanan Islam yang tunduk kepada tauhid dan syariah yang kemudian dengan sukarela kesultanan-kesultanan Islam tersebut meleburkan diri ke dalam NKRI tanpa pamrih," ucapnya.

Habib Rizieq juga mengungkapkan, Indonesia patut dan layak serta berhak disebut sebagai negara tauhid. Dia mengatakan, ini telah ditegaskan dalam pembukaan dan pasal 29 ayat 1 UUD 1945 bahwa dasar negara RI adalah ketuhanan Yang Maha Esa.

"Dalam dekrit Presiden Sukarno 5 Juli 1959 juga telah dinyatakan dengan tegas dan jelas bahwasanya Pancasila dijiwai Piagam Jakarta dan menjadi satu kesatuan konstitusi yang tidak terpisahkan. Sehingga roh syariat Islam dalam Piagam Jakarta menjadi roh Pancasila sejati yang tidak boleh dipisahkan sekali-kali dari Pancasila," ujarnya.

"Catat, sekali lagi catat, bahwa Pancasila yang berintikan ketuhanan Yang Maha Esa adalah dasar negara Republik Indonesia bukan pilar negara. Mereka yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara tidak paham konstitusi bahkan gagal paham tentang dasar negara RI," sambung Habib Rizieq.

Habib Rizieq kemudian mengkritisi Anggota BPIP justru tidak mengetahui hakikat Pancasila.

“Pancasila yang berisikan Ketuhanan Yang Maha Esa adalah dasar Negara RI, bukan pilar agama. Lebih parah lagi rezim tidak paham hakikat Pancasila ini, telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat BPIP, dengan anggota yang tidak paham esensi Pancasila,” ucap Habib Rizieq.

Menurut Habib Rizieq, Anggota BPIP digaji besar oleh negara namun kinerjanya buruk, bahkan terkesan hanya menonton Pancasila dikhianati oleh segelintir oknum.

“Digaji lebih dari Rp 100 juta perbulan, tiap anggota hanya untuk menonton dagelan pengkhianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara,” bebernya.

Habib Rizieq menyatakan lebih baik BPIP segera dibubarkan karena dianggap berbahaya bagi nilai Pancasila.

“Jangan salahkan orang saat menyebut Ini menyebut BPIP sebagai Badan Pengkhianat Ideologi Pancasila. Sehingga harus dibubarkan karena bukan pemborosan uang negara tapi sangat berbahaya bagi eksistensi Pancasila, sebagai dasar dari negara Indonesia,” terangnya.

Dalam video itu, Habib Rizieq memerintahkan kepada para kader dan simpatisan FPI untuk mempertahankan Pancasila sebagai nilai dasar Indonesia.

“Karena itu, saya serukan kepada segenap mujahid FPI dan seluruh pejuang NKRI, saya serukan ayo pertahankan Pancasila sebagai dasar negara, jangan pernah mau jadikan Pancasila sebagai pilar negara,” tandasnya.

Habib Rizieq sendiri adalah seorang pakar di bidang Pancasila. Tesis beliau untuk mengambil gelar Master atau S2 di University of Malaya, Malaysia adalah tentang Pancasila dan Habib Rizieq lulus dengan predikat Cumlaude atau mumtaz alias sangat memuaskan! Masya Allah...

Tesis beliau itu berjudul 'Pengaruh Pancasila terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia'.

Karena itu Habib Rizieq dengan mudah sering kali menemukan kekeliruan penafsiran terhadap Pancasila yang dilakukan oleh berbagai pihak termasuk sebagian pejabat, karena pejabat tersebut sejatinya memang kurang memahami apa itu Pancasila dan esensinya.

Selain itu ada pula sambutan dari Habib Tohir bin Abdullah Alkaff, lalu Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma dan lainnya.

Lieus yang merupakan seorang aktivis anti korupsi yang beragama Buddha itu menegaskan dia akan terus berupaya keras untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab.

Kemudian ribuan jamaah yang hadir berdecak kagum melihat ribuan hadirin adalah pada saat atraksi peragaan ilmu Bela Diri ONASTI atau Olah nafas Inti oleh para Laskar FPI.

Para Laskar FPI menunjukkan kemampuan luar biasa yang tak mempan dipukul dengan tangan maupun besi, serta dipukuli 10 orang sekaligus juga tetap mereka mampu untuk menahannya.

Dan tak hanya para Laskar pria, kaum akhwat (perempuan) atau mujahidah FPI juga memiliki kemampuan yang sama ilmu bela diri ONASTI nya ini. Masya Allah...

Dan perlu diingat ONASTI ini bukan ilmu kebal, bukan pula para Laskar FPI diisi dengan hal-hal yang ghaib, tapi ini murni beladiri dari olah pernafasan, sehingga tidak menyalahi syariat apapun.

Guru Besar atau Grand Master ONASTI adalah H.M.Hariadi Nasution SH.MH.CLA atau biasa dipanggil Ombat.

Setelah itu giliran para Santri Markaz Syariah FPI Mega Mendung, menunjukkan kebolehannya dalam ilmu beladiri.

Beberapa Santri bahkan masih berusia bocah termasuk Said, ia santri paling kecil di Pondok Pesantrennya Habib Rizieq , Ponpes Argokultural Markaz Syari'ah Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Peragaan jurus-jurus pencak silat Saung Penca Pusaka Cimande Banten turut mewarnai dan mengundang decak kagum di acara Milad FPI ke-21, yang lalu dilanjutkan dengan atraksi bela diri yang tak kalah hebatnya dari para Jawara Brigade Jawara Betawi 411 (BJB 411).

Pendiri dan Panglima Komando Nasional Haji Basir Bustomi serta Hasan Basri atau Bang Cacang selaku Panglima BJB 411 juga turut hadir pada acara Milad FPI ini dan menunjukkan kebolehan ilmu bela dirinya.

Acara kemudian ditutup oleh pembacaan doa oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i pimpinan Perguruan Islam As-Syafi'iyah.

Foto: Panglima LPI Ustadz Maman Suryadi di acara Milad FPI ke-21, Sabtu (24/8/2019) di Stadion Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.

Gallery Foto Milad FPI Ke-21 Di Stadion Rawa Badak Jakut, Sabtu 24 Agustus 2019, Klik: