Sebar Hoax FPI Penyebab Rusuh Papua, Netizen Ramaikan Tagar 'Tangkap Abu Janda'!




Senin, 19 Agustus 2019

Faktakini.net, Jakarta - Ustadz Gadungan Abu Janda alias Permadi Arya kembali menuai kecaman deras umat Islam.

Sebabnya loyalis Ahok penista agama Islam ini menuding Ormas Front Pembela Islam (FPI) sebagai pemicu kemarahan warga Papua pada hari ini, Senin (18/8/2019). Ia juga mempertanyakan manfaat keberadaan FPI.

"Gara-gara FPI geruduk asrama Papua di Surabaya, sekarang warga Papua marah tidak terima sampai rusuh bakar-bakaran. Jadi pertanyaannya: APA manfaat ormas FPI sebenarnya? selain geradak geruduk warung, rumah ibadah, agama & etnis minoritas picu konflik horisontal," " tulis Permadi di akun twitter @permadiaktivis, Senin (19/8/2019).

Akibat cuitannya tersebut, para netizen khususnya netizen muslim menyerukan agar Permadi ditangkap. Bahkan, kata kunci atau tagar #TangkapAbuJanda menduduki peringkat terpopuler pertama di twitter. Tak sedikit warganet yang menilai kalimat yang dilontarkan Permadi bersifat provokatif.

"Kebencianmu yang bisa sebabkan perpecahan... Fitnahmu begitu berbahaya.. Buktikan dulu bung..jgn asal buat statemn yang gk jelas.. Yen ngaji ojo kambi turu makane... #TangkapAbuJanda #TangkapPermadiArya," kata akun @gusdimarlly.

Selain itu, ada juga menilai tuduhan terhadap FPI berawal dari sebuah pemberitaan wartawan yang telat datang ke lokasi penyergapan.

"Mhsw Papua tak sebut FPI Tokoh Papua tak sebut FPI Gub Papua tak sebut FPI Gub Jatim tak sebut FPI Kapolri tak sebut FPI Dari mana asal tuduhan FPI? Dari wartawan yg telat ke TKP lihat laskar nimbrung dibuat berita & digoreng buzer. Inilah bahaya media partisan! #TangkapAbuJanda," ujar akun @ekowboy2.

"Siapa yg memviralkan video salib UAS yg sudah 3 tahun lalu itu? Siapa yg memprovokasi masyarakat satu org berbuat rasis digiring seolah2 segolongan ormas berbuat rasis pada saudara Papua? Gerombolan ini pak polisi! angkap! Indonesia akan tentram kembali! #TangkapAbuJanda," tutur akun @bang_baret.

Seperti diketahui, Sabtu (17/8/2019), asrama mahasiswa Papua di Surabaya digeruduk warga Surabaya usai bendera merah putih dibuang ke selokan, diduga pelakunya adalah mahasiswa Papua.

Beberapa di antara warga ada yang membawa atribut Banser, Pemuda Pancasila dan FPI.

Sejumlah anggota Polisi turun ke TKP dan menyergap para penghuni asrama. Puluhan mahasiswa Papua diamankan dan diinterogasi, lalu dilepaskan.

Lalu usai penangkapan itu beredar isu liar bahwa seorang mahasiswa Papua di Surabaya meninggal dunia akibat dipukul oleh aparat TNI-Polri, isu ini adalah Hoax atau tidak benar.

Foto tersebut adalah foto korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal di TKP laka lantas, di Jalan Trikora tepatnya di depan TK Paut DOK V Atas Distrik Jayapura Utara, Selasa (19/2) pukul 07.30 WIT. (info @DivHumas_Polri)

Lalu ada lagi isu warga Surabaya dan Ormas Islam menyerbu wisma Papua lalu menghina mahasiswa Papua dengan ucapan yang tidak pantas (;monyet), namun setelah melihat rekaman video yang beredar tudingan itu juga sepertinya salah, karena yang menangkap 43 mahasiswa Papua itu di Surabaya adalah aparat, bukan Ormas.

Warga Papua di Manokwari geram mendengar informasi tersebut. Mereka turun ke jalan hingga merusak sejumlah fasilitas umum. Bahkan, gedung DPRD setempat dibakar oleh warga.

Sedangkan di Sorong, massa merangsek ke Bandara Domine Eduard Osok. Massa memecahkan kaca-kaca di terminal bandara. Mobil di area parkir ikut dirusak. Dan nyaris semua pelaku kerusuhan ini bukan umat Islam.

Sumber: akurat.co