Siswa Papua Dan FPI Di Kota Malang Bertetangga Dan Rukun Sejak Lama
Jum'at, 23 Agustus 2019
Faktakini.net, Jakarta - Para pemfitnah FPI yang sudah capek-capek berusaha mendiskreditkan FPI, lagi-lagi harus gigit jari. Karena ternyata FPI berhubungan sangat baik dengan para warga Papua di Kota Malang. Musuh FPI adalah OPM Papua, bukan warga Papua yang setia pada NKRI.
Lima pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Malang yang berasal dari Papua, mendatangi markas Laskar Pembela Islam (LPI) Kota Malang, Selasa (20/8). LPI adalah organisasi sayap dari Front Pembela Islam (FPI), kerap disebut Laskar FPI.
Markas LPI itu bertetangga dengan para siswa tersebut, yakni di daerah Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang.
"Awalnya mereka mencurahkan unek-uneknya ke tempat kami, lalu kami datangi tempat mereka. Jadi saling bersilaturahmi, itu kejadian dua hari yang lalu atau hari Selasa," kata Andre Aston, Wali Laskar atau Ketua LPI Kota Malang, Kamis malam (22/8).
Kepada LPI, para siswa itu mengaku resah dengan perkembangan yang terjadi terkait sejumlah orang Papua, termasuk di antaranya beberapa peristiwa kerusuhan.
LPI lantas meminta lima siswa itu untuk tenang, karena tidak akan ada diskriminasi terhadap pelajar Papua di Malang. "Kita istilahnya memberi dukungan morel, menyemangati mereka untuk tetap tenang," kata Andre.
Apalagi, lima orang siswa asal Papua tersebut adalah penerima bantuan dari pemerintah dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). "Mereka khawatir karena mereka selama ini dapat dana dari pemerintah, kita tenangkan tidak akan ada apa-apa, mereka akan tetap sekolah dengan tenang," kata Andre.
Saat ditanya kenapa organisasi sayap FPI peduli kepada siswa itu, Andre mengatakan kalau hal tersebut sudah kewajibannya, apalagi mereka bertetangga.
"Tempat tinggal mereka berada di belakang markas kami, masak kami tidak peduli," katanya. "Apalagi mereka bukan bagian dari OPM (Organisasi Papua Merdeka), mereka bagian dari Indonesia, kita harus peduli dan melindungi."
"Mereka bagian dari Indonesia, kita harus peduli dan melindungi."
-Ketua LPI
Andre mengatakan terdapat lima siswa asal Papua yang mengadu ke LPI. "Tapi yang terpotret ada tiga, karena yang dua ketika itu masih ikut les belum pulang, tapi mereka juga menyampaikan keluh kesahnya," pungkasnya.
Foto: Suasana akrab ketika para siswa asal Papua berkunjung ke markas Laskar Pembela Islam (LPI) di Bumiayu, Selasa (22/8). foto: LPI for tugumalangid.
Sumber: kumparan.com