Warga Surabaya Tolak Kedatangan Ahok Penista Agama Islam Yang Mau Kampanye Jadi Bakal Calon Walikota Surabaya



Kamis, 15 Agustus 2019

Faktakini.net, Surabaya - Di Surabaya, hari Kamis 15 Agustus 2019 ada pemandangan yang tidak seperti biasa, terpampang spanduk "kampabye" mantan narapidana kasus penistaan agama Islam yaitu si Ahok, di jalan Jl.Donokerto Gg.XI RT.05 RW.02, kec. Simokerto kota Surabaya.

Spanduk tersebut bertuliskan "Selamat Datang AHOK bakal Calon Walikota Surabaya", sehingga memicu keresahan masyarakat khususnya umat Islam.
Salah seorang warga kemudian menerangkan kenapa sebagian warga menolak kedatangan Ahok si penista Agama Islam.

Yaitu pemasangan spanduk ini tanpa izin RT / RW setempat dan warga juga baru tau serta menolak kedatangan Mantan Napi penista agama Islam.
"Tadi pagi sudah kita datangi Bapak RT-nya, karena Bapak RT  juga tidak tau menahu dan tidak mendapat izin pemasangan Spanduk kedatangan mantan napi penista agama (Ahok) di wilayahnya.

Diduga pemasangan spanduk ini dilakukan pada sore harinya oleh warga baru yang ada diwilayahnya, ujar warga donokerto, Kamis (15/8/2019).
Yang menolak Ahok kali ini ada dari berbagai daerah di Surabaya. Bahkan di Jatim karena dia (Ahok) adalah mantan Narapida  yang telah divonis bersalah telah menistakan agama Islam oleh PN Jakarta Utara.

Pendapat warga donokerto gg XI juga tidak setuju, persoalan pemasangan bendera bukan tempatnya," dalam rangka 17 Agustus kog masang bendera politik warga setuju lak di copot benderone" ujar pak Tarno dengan logat khas Surabaya.
"Bahkan tadi pagi sudah konfirmasi ke Pak Didik. Karena kedatangan Ahok tidak ada komunikasi antara RT dengan RW itu, dikasih waktu sampai sore untuk melepas spanduk, kalau sore itu sudah bukan urusan wakil RW, dia menyerahkan pada umat Islam", ucap Didik lagi.

Adanya laporan dari warga sekitar, Kelurahan setempat pun bertindak cepat bersama bhabinkamtibmas melepas spanduk kampanye Ahok sekitar jam 11:30 WIB.
"Karena ini masyarakat umat Islam khususnya Surabaya MENOLAK ADANYA SANG MANTAN NAPI Si PENISTA AGAMA YANG JADI BAKAL CALON WALIKOTA SURABAYA, terlebih lagi Bakal calon walikota belum ditetapkan kita berhak untuk melarang", terang warga sekitar. 

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa pernyataan Ahok yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, telah melukai hati umat Islam. "Umat Islam berantai, dari Sabang sampai ke Merauke, marah. Walaupun ini (cuma) segelintir umat Islam yang dapat menolak kedatangan MANTAN NAPI Si PENISTA AGAMA (AHOK)," tegasnya.