Acara Milad Ke-18 DPW FPI Poso Sukses, Tabligh Akbar Diisi Oleh DPP FPI Dan PA 212



Selasa, 10 September 2019

Faktakini.net, Poso - Dalam rangka memperingati Milad ke 18 Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (DPW-FPI) Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, tak hanya parade tauhid ribuan muslim Poso turut mengikuti tabligh akbar yang di isi oleh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP-FPI), dan Presidium Alumni 212 (PA 212)

Kegiatan Tabligh Akbar yang di gelar oleh DPW-FPI Poso dan bekerjasama dengan Ormas Islam yang ada di Kabupaten Poso itu dimulai ba'da Isya yang di rangkaikan dengan parade tauhid pada sore hari.

Kegiatan yang mengahdirkan KH Awit Masyhuri selaku pengurus DPP-FPI, KH Slamet Ma'arif selaku Ketua PA 212 dan Ustadz Novel Bamukmin selaku pengurus PA 212 ini mendapat respon antusias dari masyarakat Kabupaten Poso.

Tak hanya tamu dari jakarta ulama lokal kota poso juga turut memberikan tausiyah di antaranya Habib Hasan Al-Habsyi Selaku Imam Daerah DPD-FPI Sulteng, Kh.Arifin Tuamaka Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Poso, Kh.Adnan Arsal, dan Kh.Syamdani Badrun.

Ustadz Sugianto Kaimudin dalam Sambutannya mengatakan, "Kegiatan ini kami laksanakan tak hanya untuk memperingati milad FPI - Poso sekaligus menjaga ukhuwah dari ormas - ormas islam yang ada di Kabupaten Poso".

Ketua MUI Kabupaten Poso Kh.Arifin Tuamaka juga mengatakan "Apresiasi kiprah FPI Poso selama 18 tahun ini, khususnya kegiatan - kegiatan kemanusiaan baik di kabupaten poso maupun di Sulawesi Tengah".

Tak hanya itu Kh.Slamet Ma'arif ketua PA 212 dalam ceramahnya mengatakan bahwa ummat muslim harus paham politik agar kita turut menjaga pemerintah dan DPR dalam koridornya.

"Pemerintah dan DPR merupakan buah hasil politik jadi kita ummat islam harus paham politik agar kita dapat menjaga dan turut andil dalam membangun NKRI menjadi lebih baik.

Kh.Awit Masyhuri Pengurus DPP-FPI juga menyampaikan bahwa FPI tak Anti NKRI tak Anti Pancasila jikalaupun ada yang mengatakan itu merupakan sebuah fitnah.

"Kami FPI sama sekali tak mempermasalahkan Pancasila karena tak ada masalahnya terhadap syariat islam, apalagi NKRI kami lahir, tinggal, dan makan bahkan orang - orang tua kami merupakan pejuang pada masa penjajahan, tak mungkin kami anti terhadap NKRI.

Hal tersebut sekaligus menepis fitnah yang di tujukan kepada FPI yang mengatakan FPI Anti Pancasila dan NKRI

Tabligh akbar tersebut juga di isi oleh Ustadz Novel Bamukmin pengurus PA 212, dalam ceramahnya beliau menyinggung soal kriminalisasi ulama yang kian marak terjadi saat ini.

"kepada para penegak hukum jangan tebang pilih terkait penegakkan hukum terhadap ulama - ulama kami yang saat ini masih terus di benturkan dengan hukum, yanh terbaru yaitu Ustadz Abdul Somad (UAS)"

Kegiatan tabligh akbar tersebut berakhir pada 22.15 WITA dan di tutup oleh ceramah sekaligus doa dari Habib Hasan Al-Habsyi, dalam doanya beliau berharap dapat di pulangkannya Imam Besar FPI, yaitu Al-Habib Rizieq Syihab.