Luar Biasa! Anies: Habibie Tidak Represif, Di Eranya Kritik - Caci Maki Dijawab Senyum


Kamis, 12 September 2019

Faktakini.net, Jakarta - Saat BJ Habibie menjadi Presiden, tak ada cerita para lawan politiknya ditangkap dengan alasan melakukan makar, menebar hoax, ujaran kebencian, melanggar UU ITE dan berbagai "jurus" Lainnya. Padahal serangan, tudingan dan kritik terhadap Habibie sangat dahsyat dilakukan oleh orang PDIP dan lainnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pun menyampaikan bahwa di masa pemerintahan presiden 3 BJ Habibie, kritikan yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah, tidak lagi disikapi secara represif. Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, sebagai kepala pemerintahan pertama usai Orde Baru tumbang, Habibie tidak lagi membuat pemerintah represif saat ada masyarakat yang kritis terhadap negara.

"Di era Pak Habibie, jangankan mengkritik, mencaci maki pun dijawab dengan senyum," ujar Anies saat menghadiri pemakaman BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Anies menyampaikan Habibie membuat masyarakat untuk pertama kalinya menikmati kebebasan berpendapat. Pada rezim Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun, hal itu dikekang.

"Di periode (pemerintahan) sebelum Pak Habibie, mengkritik saja bisa ditangkap," ujar Anies.

Anies juga mengemukakan, sebagai negarawan ulung, Habibie menerapkan keteladanannya dalam kehidupan berbangsa. Meski masa jabatannya singkat, hanya pada 1998-1999, Habibie adalah presiden yang mengantarkan Indonesia menuju penerapan demokrasi yang semakin baik.

"Beliau ini pribadi yang matang. Kita tahu Pak Habibie lah yang membuat kita semua sekarang menikmati kebebasan," ujar Anies.

Sebelumnya diberitakan, tepat pukul 13.34 WIB, jenazah Presiden ke-3 RI Habibie tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Jenazah disambut dengan upacara militer.

Proses pemakaman yang dilakukan oleh pemerintah memang digelar secara militer. Meski begitu, kalimat La ilaha illallah dilantunkan masyarakat yang hadir. Begitu jenazah tiba di tenda atau lokasi pemakaman, sejumlah pejabat negara juga melantunkan kalimat  tauhid LaiIlaha illallah.

Sejumlah tokoh pemerintah, tokoh politik dan perwakilan kedutaan juga terlihat hadir di lokasi pemakaman. Seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri,  Mufidah Kalla, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Tri Sutrisno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara.

Habibie menghembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu malam, 11 September 2019, setelah dirawat sejak 2 September 2019. Ia dimakamkan dekat dengan pusara mendiang istrinya, Ainun Habibie.

Sumber: vivanews.com