Viral! Video Oknum Aparat Merazia Bendera Tauhid Di Semarang Karena Mengira Itu Bendera HTI
Senin, 2 September 2019
Faktakini.net, Jakarta - Peringatan Tahun Baru 1 Muharram 1441 H di Semarang, Jawa Tengah sempat tidak berjalan mulus karena diwarnai dengan aksi protes protes karena mengira bendera tauhid adalah bendera HTI.
Dalam video yang viral di media sosial itu, nampak oknum aparat beradu argumentasi dengan korlap aksi Parade Tauhid soal Bendera Tauhid / Panji Rasulullah SAW.
Namun dengan penuh keberanian, Korlap aksi parade Tauhid tidak mempedulikan gertakan dari oknum aparat yang nampaknya tidak mengerti berapa mulianya Kalimat Tauhid bagi umat Islam, serta tidak mengerti Undang-Undang bahwa Warga Negara bebas untuk menyuarakan pendapat, dan kurang update informasi itu.
Karena antara Bendera Tauhid dengan Bendera HTI itu jauh berbeda, dan hal itu pun telah ditegaskan oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo.
Soedarmo secara tegas membantah berita yang mengabarkan kalau dirinya melarang pengibaran Bendera Tauhid. Karena yang dilarang adalah Bendera HTI yaitu yang ada tulisan Hizbut Tahrir Indonesia nya, bukan Bendera Tauhid.
“Yang kami larang itu adalah bendera dengan simbol HTI, bukan bendera tauhid. Keduanya berbeda, kalau HTI ini mencantumkan tulisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di bawah kalimat Laillahaillallah,” kata Soedarmo lewat pesan singkatnya pada Sabtu (22/2/2017).
Maka itu kesalahan yang dilakukan oleh oknum polisi di Semarang ini, harusnya tidak perlu terjadi kalau saja ia mendapatkan cukup informasi yang benar, dan tidak termakan hoax yang beredar di media sosial yang dilontarkan oleh para musuh-musuh Islam yang memang ingin kalimat Tauhid nan mulia "Laa Ilaaha Ilallah Muhammadur Rasulullah" lenyap dari pandangan mata umat Islam.
Terlebih lagi seminggu sebelumnya di tempat yang sama yaitu di Kota Semarang tepatnya Hari Sabtu 24 Agustus 2019, Bendera "Negara Papua" Bintang Kejora bebas berkibar Di Semarang, dan aparat kepolisian tidak menghalang-halanginya. Padahal bendera separatis yang jelas-jelas anti Pancasila dan ingin lepas dari NKRI inilah yang harusnya diberantas.
Hal itu terjadi pada Aksi demo mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua dan Persatuan Rakyat Untuk Pembebasan Papua Barat Semarang (PRPPBS), di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (24/8/2019), aksi ini diwarnai dengan pengibaran bendera Bintang Kejora.
Aksi yang digelar di Jalan Pahlawan Kota Semarang atau berada tepat di depan komplek Gubernuran Jawa Tengah itu, tak hanya bendera bintang Kejora namun juga berkibar bebas berbagai simbol-simbol organisasi pembebasan Papua merdeka.
Bahkan, satu persatu peserta aksi demo memberikan orasi bernada menggelorakan Papua agar mendapat hak menentukan nasib sendiri alias self-determination right.
Ajakan itu jelas terdengar saat orator memberikan kata ”Papua”, lalu disambut jawaban massa ”Merdeka”. Mereka juga meneriakkan kalimat ”Papua bukan Merah Putih, Papua Bintang Kejora”.
Beberapa di antara mereka dengan berkoteka, bebas mengibarkan bendera Bintang Kejora, berlari ke sana ke mari di lokasi demo, karena ruas Jalan Pahlawan ditutup total.