Dikawal Ratusan Laskar FPI Yang Semuanya Kuasai ONASTI, Musyawarah Ulama Di Bandung Sukses

Selasa, 15 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Berbekal ilmu bela diri ONASTI (Olah Nafas Inti), ratusan Laskar Pembela Islam (LPI) mengawal dan mengamankan kelancaran acara Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat se-Indonesia di Hotel Grand Asrilia Bandung, Jawa Barat.

Acara yang juga diamanati dan didukung penuh oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ini direncanakan berlangsung mulai hari ini, Selasa (15/10) hingga hari Kamis (17/10/2019).

Para Laskar FPI, berbagai elemen lain dan warga masyarakat Sunda telah bersiaga untuk mengawal dan mengamankan acara hajatan para Ulama. Al Ulama' warotsatul anbiya', Ulama itu pewaris para Nabi.

Dan tak sembarangan, ratusan Laskar FPI yang tersebar di dalam, diluar dan di sekitar Hotel Asrilia ini semuanya sudah lama dibekali ilmu bela diri ONASTI (Olah nafas inti).

Pada Milad FPI ke-21 di Stadion Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2019), para Laskar FPI telah mengundang decak kagum ribuan hadirin pada saat atraksi peragaan ilmu Bela Diri ONASTI atau Olah nafas Inti.

Para Laskar FPI menunjukkan kemampuan luar biasa yang tak mempan dipukul dengan tangan maupun besi, serta dipukuli 10 orang sekaligus juga tetap mereka mampu untuk menahannya.

Dan tak hanya para Laskar pria, kaum akhwat (perempuan) atau mujahidah FPI juga memiliki kemampuan yang sama ilmu bela diri ONASTI nya ini. Masya Allah...

Dan perlu diingat ONASTI ini bukan ilmu kebal, bukan pula para Laskar FPI diisi dengan hal-hal yang ghaib, tapi ini murni beladiri dari olah pernafasan, sehingga tidak menyalahi syariat apapun.

Guru Besar atau Grand Master ONASTI adalah H.M.Hariadi Nasution SH.MH.CLA atau biasa dipanggil Ombat.

Ketangkasan para Laskar FPI dengan ilmu beladiri ONASTI nya ini sama sekali bukan untuk gagah-gagahan, apalagi untuk menunjukkan kesombongan, menakut-nakuti orang, dan hal-hal negatif lainnya.

Tapi kemampuan ini adalah untuk melindungi para Ulama dan umat, dibawah komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab.

Selain di dalam gedung, para Laskar FPI, beberapa elemen pengamanan lainnya serta warga masyarakat Sunda baik dengan menggunakan seragam maupun tidak berseragam juga telah banyak disebar diluar area Hotel Grand Asrilia, jadi siapapun pihak yang ingin mengganggu kelancaran acara bisa langsung diciduk.

Karena di negara kita tercinta Republik Indonesia, telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dijamin dan diatur dalam undang-undang.

Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi, warga dan kelompok bebas berserikat dan berkumpul apalagi bila pihak yang berkumpul adalah para Ulama, Habaib dan umat Islam yang memiliki saham terbesar dalam memerdekakan negeri ini.

Karena itu mengadakan acara dan berkumpul di kota Bandung ini adalah merupakan hak Konstitusi para Ulama.

Jadi segelintir pihak yang mau mengganggu kelancaran acara, adalah sebuah pelanggaran terhadap UU.

Foto: Laskar FPI berseragam batik di Hotel Grand Asrilia, Bandung lokasi Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat se-Indonesia, Selasa (15/10/2019)

Berbagi :