Diprotes Keras Umat Islam Karena Nyinyiri FPI, Moeldoko: Udah Enggak Usah Dibahas Lagi



Sabtu, 19 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menuai protes keras umat Islam dan para Netizen akibat melontarkan ucapan nyinyir terhadap Front Pembela Islam (FPI).

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Haji Munarman juga merespons ucapan nyinyir Moeldoko dan meminta dirinya belajar mengaji.

Namun, Moeldoko enggan menanggapi lebih lanjut soal pernyataannya terkait FPI dan fungsinya untuk negara dan umat yang telah menuai protes umat Islam dan para Netizen itu. Ia meminta hal itu tak dibahas lagi.

"Enggak apa-apa aku ngaji lagi, Udah enggak usah dibahas," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Jumat (18/10).

Sebelumnya, Ustadz Munarman menjawab ucapan Nyinyir Moeldoko dengan meminta Moeldooo belajar mengaji agar tak menjadi burung beo karena mempertanyakan keberadaan FPI selama ini.

Ustadz Munarman menyebut Moeldoko harus belajar mengaji dengan ulama yang benar-benar ulama, bukan ulama sulthoniyah.

"Ringan saja, dia mesti belajar ngaji yg bener, jangan jadi burung beo, mengulang-ulang ucapan dari orang yang anti-Islam," kata Ustadz Munarman kepada CNNIndonesia.com, kemarin.

Ustadz Munarman kemudian menyampaikan Surat Muhammad ayat 7-9 beserta artinya. Ia menyebut ayat Surat Muhammad itu jelas menyerukan kepada orang-orang yang beriman untuk menolong agama Allah.

Ustadz Munarman juga mengungkapkan yang bisa memahami ayat tersebut hanya orang-orang yang beriman.

"Kalau orang-orang yang mencintai jabatan, uang dan dunia memang enggak bisa memahami," katanya.

Ustadz Munarman kemudian balik mempertanyakan fungsi Moeldoko dan Kantor Staf Presiden. Ia heran mantan Panglima TNI itu justru mengurusi apa yang dilakukan FPI.

"Fungsi Moeldoko itu apa, karena dalam melaksanakan tugasnya dia menggunakan APBN, dan rakyat berhak tau apa manfaatnya dia sebagai KSP dan manfaat KSP sendiri," katanya.

Moeldoko sebelumnya berucap nyinyir mempertanyakan keberadaan FPI saat memberikan kuliah umum 'Ketahanan Nasional Masa Kini', di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/10).

Moeldoko mengaku dirinya adalah muslim dan tidak merasa agamanya perlu dibela oleh ormas itu.

"Mengapa harus ada apa itu Front Pembela Islam? Apa yang dibela? Ya sorry ya, aku langsung ngomong blak-blakan saja kan gitu. Memangnya Islam sedang dijajah oleh orang lain apa? Apalagi itu dibela? Tuhan kok dibela? Ngapain? Dia enggak perlu pembelaan," demikian ucapan nyinyir Moeldoko.

Moeldoko lalu meminta tak ada lagi kelompok-kelompok yang mengusung intoleransi. Menurutnya hal itu hanya akan mengganggu stabilitas negara Indonesia.

"Enggak boleh dong, yang benar saja. Banyak yang sekarang seperti itu. Jangan menipu Tuhan lah, Tuhan Maha Tahu," katanya.

Ucapan nyinyir Moeldoko ini sungguh aneh. Kalau Moeldoko mau bertanya apa fungsi FPI, maka jawabannya FPI adalah Ormas Islam yang sangat aktif di garis terdepan membantu para korban bencana alam, kaum dhuafa dan siapapun warga masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Walau kalangan pembenci FPI tetap dan terus nyinyir, bagi FPI itu tidak ada masalah sama sekali. FPI ikhlas lillahi ta'ala bekerja membantu warga masyarakat yang kesusahan, sementara mereka umumnya hanya bisa nyinyir sambil duduk santai mainin Gadgetnya, boro-boro mau terjun langsung membantu para korban bencana.

Dan bantuan sosial kemanusiaan FPI itu, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri seperti membantu rakyat Palestina, warga Rohingya di Myanmar dan sebagainya.

Kiprah FPI di bidang sosial kemanusiaan itu telah diakui dan dipublikasikan oleh media-media ternama internasional seperti Associated Press, The Washington Post, Christian Science dan sebagainya, walaupun FPI sendiri tidak pernah meminta pengakuan apapun.

Wartawan Stephen Wright menulis dedikasi FPI sebagai Ormas terdepan dalam membantu korban bencana di Indonesia tersebut dalam artikel berjudul “When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help” yang diunggah di The Washington Post yang diunggah pada 11 Juni 2019  lalu.

Selama ini Relawan FPI telah mengevakuasi puluhan ribu jenazah saat Tsunami Aceh tahun 2004 - 2005, juga turun membantu saat terjadi musibah tanggul jebol Situ Gintung, letusan Gunung Merapi, Gunung Sinabung, longsor di Cililin Bandung, longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, banjir besar di Jakarta dan banyak tempat lain, merenovasi rumah kaum dhuafa, menyalurkan air bersih untuk warga yang kekeringan, juga membantu Muslim Rohingya secara langsung di Myanmar, membantu rakyat Palestina secara langsung di Gaza dan lain-lain.

FPI juga telah menyadarkan ribuan orang Ahmadiyah kembali kedalam Islam, FPI membantu masyarakat Mesuji Lampung yang didzollimi penguasa dan pengusaha, FPI memerangi aliran sesat, FPI menolong korban gempa bumi di Poso, korban gempa bumi di Lombok NTB, korban letusan Gunung Agung di Bali, memerangi komunisme dan sebagainya.

Sangat banyak alhamdulillah aksi sosial kemanusiaan FPI yang telah diterus dilakukan hingga kini, namun jarang diberitakan oleh Media-Media nasional sehingga banyak yang tidak tau termasuk Moeldoko.

Dokumentasi Aksi Sosial Kemanusiaan yang dilakukan oleh FPI baik di dalam maupun luar negeri, insya Allah salah satunya ada di website www.faktakini.net di Label Berita: Aksi Sosial Kemanusiaan. Sejauh ini sudah ada sekitar 1.100 berita sosial kemanusiaan FPI, klik saja dan mohon share👇🏼
https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?m=1

Foto: Moeldoko

Sumber: cnnindonesia.com

1 komentar untuk "Diprotes Keras Umat Islam Karena Nyinyiri FPI, Moeldoko: Udah Enggak Usah Dibahas Lagi"