KH TB Abd Anwar: Jika Parpol Tak Ada Yang Oposisi, Ulama Dan Rakyat Yang Jadi Oposisi Terhadap Rezim Jokowi


Selasa, 29 Oktober 2019

Faktakini.net

*Jika Parpol Tidak Ada Yang Beroposisi Terhadap Pemerintahan Jokowi Maka Ulama Dan Rakyat Indonesia Akan Menjadi Oposisi.*

Oleh :

KH.Tb.Abdurrahman Anwar Al Bantany.
(Majelis Syuro DPP FPI & Salah Satu Tokoh Pendiri)

Melihat dan mencermati dinamika perpolitikan Bangsa dan Negara Indonesia, sangat jelas bahwa sepak terjang seluruh Partai Politik dan Tokoh Tokohnya, cenderung ingin bergabung dan masuk semua dalam lingkungan Pemerintahan.

Jika seluruh Parpol berkoalisi semua dengan Pemerintahan Jokowi, maka kontrol dan evaluasi di luar pemerintahan hampir dipastikan tidak ada, artinya seluruh kebijakan Pemerintah akan didukung penuh oleh Parpol Koalisi.

Dengan berbondong bondongnya seluruh Parpol masuk kedalam Pemerintahan, itu tandanya seluruh Parpol ambisi dan kemaruk kekuasaan karena tujuan dibentuknya Parpol untuk berkuasa.

Dengan demikian yang harus menjadi Oposisi dan penyeimbang terhadap Pemerintahan saat ini adalah hanyalah Ulama dan Rakyat Indonesia itu sendiri.

Oposisi Ulama dan dan Rakyat adalah Oposisi Obyektif, Kritis dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Ulama dan Rakyat harus tetap istiqomah mampu mengkritisi mengontrol kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan Rakyat.

Sikap Ulama dan Rakyat adalah jika Pemerintahan melakukan kebaikan dan kemaslahatan untuk kepentingan Rakyat banyak, maka akan didukung dan didoakan, tetapi jika pemerintah melakukan Kedzoliman, Kesewenang wenangan, Kriminalisasi, Korupsi dan hal lainnya maka wajib dinasehati, dikritik, dikontrol dan dievaluasai, itulah sikap Ulama dan sikap Rakyat yang seharusnya.

Pelajaran berharga mengatakan: Firaun dan Namrud yang Diktatorial, Tiranis, Absolut, andaikata sejak awal Rakyat saat itu berani mengkritisi dan mengoreksi yang hak adalah hak dan yang bathil adalah batil atas kebijakan Firaun dan Namrud niscaya Firaun dan Namrud tidak akan menjadi pemimpin yang Diktator dan Absolut. Tetapi rakyat saat itu membiarkan dan latah terhadap berbagai kebijakan Firaun dan Namrud maka mereka berdua mabuk serta lupa diri atas kepemimpinan pemerintahannya sampai memproklamirkan menjadi Tuhan.

Itulah pelajaran berharga dalam sejarah peradaban kemanusian jika pemerintahan tidak ada yang berani mengkritik dan mengontrol, maka siapapun Pemimimpinnya akan menjadi seperti Firaun dan Namrud di Era Modern.

Menasehati dan mengkritisi Pemerintahan adalah bagian dari ajaran Agama serta bagian dari Edukasi yang mendatangkan maslahat.

Menjadi Oposisi Obyektif dan Kritis adalah halal dan tidak bertentangan dengan Konstitusi.

Tugas Ulama dan Rakyat saat ini harus menjadi Oposisi dengan penuh keberanian dan Ksatria.