KH TB Abd Anwar: Sumpah Jabatan Pejabat Menjadi Keranjang Sampah Jalanan
Senin, 7 Oktober 2019
Faktakini.net
*Sumpah Jabatan Pejabat: Menjadi Keranjang Sampah Jalanan.*
Oleh :
KH. Tb. Abdurrahman Anwar Al Bantany.
(Majelis Syuro DPP FPI)
Sudah menjadi keputusan dan ketetapan Undang Undang Negara bagi para Pejabat di Indonesia, ketika memangku sebuah jabatan terlebih dahulu harus diambil janji dan sumpahnya.
Semua Jabatan mengharuskan untuk dimbil janji dan sumpah baik di jajaran Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
Tradisi janji dan sumpah jabatan ini sudah cukup lama berjalan di Negara Kesatuan Republik Indonseia (NKRI).
Tanggal 1 Oktober 2019 sejumlah seluruh Rakyat Indonesia menyaksikan pelantikan Anggota MPR, DPR dan DPD RI Periode 2019-2024, sekaligus pengambilan janji dan sumpahnya yang dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pengucapan Sumpah yang sakral tersebut diucapkan oleh sejumlah Pejabat Negara dengan Kata kata demi Alloh dan Al Qur'an ada di atas kepalanya.
Sumpah tersebut diucapkan atas Nama Tuhan Yang Maha Esa yakni Alloh Swt sebagai pencipta seluruh makhluk dan alam semesta.
Sumpah tersebut mengandung Konsekuensi antara lain:
1. Sumpah dan Janji yang diucapkan atas nama Alloh Swt bagi yang beragama Islam dan bagi pemeluk Non Muslim diucapkan sesuai dengan keyakinan Agamanya masing masing.
2. Sumpah dan Janji tersebut disaksikan oleh Kitab Suci Al Qur'an bagi yang Muslim dan Kitab Kitab kepercayaan lainnya bagi yang Non Muslim.
3. Sumpah dan Janji tersebut diketahui dan didengar oleh seluruh Rakyat Indonesia dari Timur dan Barat.
Melihat tiga hal tersebut di atas seharusnya para Pemimpin dan Pejabat itu harus takut dengan sumpahnya sehingga mengharuskan mereka untuk menjadi pemimpin atau pejabat yang Amanah, Jujur, Adil dan Tanggung Jawab kepada seluruh Rakyat Indonesia.
Tetapi fakta dan realitasnya para pemimpin dan pejabat tersebut relatif semakin bobrok dan rusak, berlaku sewenang wenang, korup dan dzolim.
Oleh sebab itu tidak heran jika dari waktu ke waktu perilaku para pemimpin dan pejabat tersebut menghianati rakyat, bangsa dan negaranya.
Kesimpulannya:
Jika Alloh Swt saja sebagai Tuhan yang menciptakan dirinya dikhiatani, apalagi dengan Rakyat.
Jika Kitab Suci saja sebagai pedoman hidup diingkari, apalagi dengan Rakyat.
Itulah perilaku yang terhormat para Pemimpin dan Pejabat kita saat ini.