Lapor Diculik, Tapi Di Video Ninoy Dipulangkan Pakai Mobil, Salaman Lalu Minta Maaf






Selasa, 8 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, mengaku diculik dan dianiaya sekelompok orang saat aksi unjuk rasa di Pejompongan, Senin (30/9) lalu. Setelah dilepaskan, Ninoy pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya.

Ninoy juga mengakui bahwa rumahnya mendadak didatangi polisi dan polisi itulah yang menyuruh Ninoy untuk membuat laporan ke polisi.

Ninoy mengaku sempat kaget dengan kedatangan para polisi tersebut. Apalagi, mereka turut menyarankan agar Ninoy membuat laporan di Polda Metro Jaya atas video yang telah beredar di media sosial.

“Sesungguhnya saya kaget juga karena HP saya kan hilang. Sehingga saya tidak update, tidak tahu kejadian apa yang terjadi ketika video saya viral pun saya tidak tahu," ucapnya di depan gedung Resmob, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (7/10).

"Tiba-tiba polisi sudah ada di depan rumah saya ketika video itu viral. Polisi meyakinkan bahwa saya harus melaporkan peristiwa itu," ungkap Ninoy.

Tak hanya itu, Ninoy juga mengaku motornya dirusak dan ditinggal di lokasi kejadian. Alhasil, ia harus pulang menggunakan mobil pikap.

"Saya dilepaskan karena sudah siang. Terus karena saya bawa motor di situ, motor saya minta diambilkan, parkir jauh. Nah, diambilkan sama mereka, tapi setelah itu motor saya dirusak dan kuncinya dibuang sehingga tidak ada jalan lain untuk saya. Pulang sendiri enggak bisa, motor tertinggal di situ," kata Ninoy di Polda Metro Jaya, Senin (7/10).

Namun, pengakuan Ninoy tersebut seolah bertolak belakang dari video yang menyebar. Dalam video tersebut, motor Ninoy dibawa menggunakan mobil pikap, sedangkan Ninoy duduk di kursi depan.

Dalam video itu, Ninoy juga terlihat bersalaman dengan beberapa orang. Saat itu, ia mengenakan pakaian cokelat dengan sorban di kepala dan menghampiri beberapa orang sambil menuju ke mobil pikap.

"Ini mau kita antar pulang, nih motornya. Tobat ya, Bang. Yang bilang kita anarkistis, ini buktinya. Cebong yang ketangkap, kita pulangkan. Kurang baik apa kita? Diantar enggak pakai ongkos, enggak dihabisi nyawanya, kita jaga," kata seorang pria dalam video tersebut.

Dalam video itu, Ninoy juga melontarkan permohonan maafnya. “Mohon maaf semuanya,” kata Ninoy dalam video itu.

kumparan lalu berusaha menghubungi Ninoy melalui sambungan telepon terkait video tersebut. Namun, hingga kini belum ada jawaban darinya.
N
Sementara ini, polisi telah menetapkan 13 tersangka terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap Ninoy. Salah satu tersangka yakni Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar.

Ustadz Bernard diduga turut serta melakukan intimidasi terhadap Ninoy di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau pengurus Masjid Al Falah membantah keras pernyataan Relawan Jokowi, Jack Lapian yang mengklaim rekannya, Ninoy Karundeng, dianiaya di dalam Masjid Al Falah

"Di sini mah dikerumunin, sampe sini (depan gerbang masjid). Pokoknya masuk area masjid sudah nggak dipukuli sampai dalam, di luar saja," kata DKM Al Falah, Haji Iskandar, kepada wartawan di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakpus, Minggu (6/10/2019).

Haji Iskandar menegaskan DKM Masjid Al Falah menyelamatkan Ninoy, bukan menyekap seperti narasi yang beredar. Di dalam Masjid, kata Iskandar, Ninoy dirawat.

"Kita sudah amankan. Intinya kan Pak Ninoy ini kan kita tahu siapa ini, hanya terjadi pemukulan, lah ini kan kalau dibebaskan (biarkan) massa begitu bisa mati dia di luar, saya yakin minimal di ICU kalau tidak masuk ke sini," tuturnya.

Namun memang, kata Haji Iskandar, dirinya meninggalkan masjid pukul 23.00 WIB. Kejadian setelahnya dia tak mengetahui lagi detailnya. Haji Iskandar tak tahu sosok 'habib' yang diklaim Jack Lapian meminta ambulans untuk mengangkut jenazah Ninoy. Dia juga mengaku tak tahu soal pihak yang merekam Ninoy hingga videonya akhirnya viral.

Haji Iskandar kembali lagi ke masjid pukul 04.00 WIB, untuk sholat shubuh. Ninoy masih ada, termasuk beberapa orang yang merawatnya.

Sekitar pukul 07.00 WIB, setelah kondisi dirasa aman, ada pihak yang memesan GoBox untuk mengantar Ninoy pulang beserta motornya. Dia menegaskan DKM tak tahu jika memang ada penganiayaan. DKM Al Falah bahkan siap bekerja sama dengan polisi mengungkap kasus Ninoy.

"Kita bantu dari Dewan Pengurus Masjid Al Falah bisa membantu penyelidikan selanjutnya. Karena yang memvideokan kita nggak tahu, yang merencanakan kita tidak tahu, ini perlu digarisbawahi, kalau memang ada rencana itu rencana itu kita tidak tahu," ujarnya seraya menjelaskan polisi sudah mengambil rekaman CCTV yang ada di masjid itu.

Namun Jack Lapian yang saat itu sama sekali tidak berada di lokasi apalagi melihat kejadian tersebut menyebut Ninoy benar-benar mengalami penyekapan saat berada di dalam masjid. Dia mengklaim sudah ada pengakuan dari para tersangka yang sudah tertangkap.

"Para tersangka infonya sudah mengakui perihal penyekapan dan pengeroyokan di dalam masjid," tuturnya.