Ninoy Akui Surat Pernyataan Terima Kasih Pada DKM Adalah Asli Tulisan Dan Tanda Tangannya



Kamis, 10 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Ninoy Karundeng buzzer Jokowi mengakui bahwa surat pernyataan yang ia tandatangani di Masjid Al-Falaah, Pejompongan Jakarta Pusat adalah asli.

Berikut ini surat pernyataan tersebut:

Jakarta, 01-10-2019

"SURAT PERNYATAAN"

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Ninoy N Karundeng
TTL: Jakarta, 04-05-1976
Alamat: (tidak dituliskan)

Menyatakan bahwa saya telah ditolong dan diselamatkan oleh DKM Masjid Al-Falah dan Tim Medis serta warga.

Adapun luka memar dan lebam yang saya alami adalah akibat kesalahpahaman.

Dengan ini saya tidak akan menuntut dan mempermasalahkan masalah ini dan semua sudah diselesaikan dengan baik.

Demikian surat pernyataan ini saya buat berdasarkan kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada DKM Masjid Al-Falah dan Tim Medis serta warga.

Yang membuat pernyataan,
Jakarta, 01-10/-2019

Ninoy N K

Ninoy membenarkan keaslian surat tersebut dan memang ia sendiri yang menulis dan menandatangi surat pernyataan tersebut.

Namun ia menyebut  membuat surat pernyataan itu di bawah tekanan.

"Betul. Tulisan saya itu yang saya tulis sesuai kemauan orang-orang di dalam masjid," kata Ninoy saat dihubungi detikcom, Kamis (10/10/2019).

Ninoy mengaku menuruti kemauan para pelaku karena ia takut akan ancaman para pelaku.

"Ya saya turuti karena diancam mau dibunuh," klaim Ninoy.

"Iya saya dikerubuti banyak orang, seperti di video interogasi seperti itu," sambungnya.

Padahal sebelumnya, salah seorang pengurus DKM Masjid Jami Al-Falaah, Haji Iskandar (67) mengatakan, saat Ninoy dipukuli oleh sekelompok massa demonstran, ada yang melerai aksi brutal tersebut dan membawa Ninoy ke masjid untuk menghindari amukan massa.

"Posisi saya setelah salat Isya itu jalan ke depan untuk melihat kondisi sekitar dan betul saja banyak korban dari demonstran yang tergeletak di jalan dan dibawa oleh ojek online ke masjid Al Falaah. Saya lihat ada yang dipukulin terus untuk menyalamatkan dibawa ke masjid," kata Haji Iskandar saat ditemui di Masjid Jami Al Falaah, Rabu (9/10/2019).

Haji Iskandar dengan tegas mengatakan, tidak terima jika pemberitaan yang beredar menyebutkan Ninoy dipukuli di dalam masjid dan lalu diculik.

"Yang ada itu membantu dia (Ninoy) agar tidak menjadi bulan bulanan massa, karena dia berbeda sendiri. Dan saat mengambil video atau foto juga aneh, makanya ada yang negur dari demonstran, mungkin saat ditegur dia enggak terima terjadi cekcok lalu berujung pemukulan," ujarnya.

Bendahara Umum DKM Masjid Jami Al Falaah, Adeng menambahkan, di dalam masjid tidak ada pemukulan terhadap Ninoy Karundeng, justru Ninoy dilindungi dan mendapatkan perawatan medis.

"Di dalam masjid itu hanya ada petugas medis yang menangani korban kerusuhan dari demonstran, tidak ada yang memukul dia, tidak ada yang mengintimidasi dia apalagi yang mengancam untuk dibunuh," tegasnya.

Dia sangat menyayangkan sikap kepolisian yang menangkap F, pengurus Masjid Jami Al Falaah karena diduga ikut mengintimidasi Ninoy. Padahal menurutnya, apa yang dilakukan F semata-mata untuk membantu dan itu semua karena dasar kemanusiaan.

"Kita sebagai warga sekitar itu sifatnya membantu, orang demonstran itu kasihan enggak pada bisa napas, jadi inisiatif warga ada yang bawa tabung oksigen untuk membantu," paparnya.

Adeng merasa curiga atas kejadian tersebut, sebab jarak dari Masjid Jami Al Falaah itu hanya 1 Km dari gedung DPR/MPR RI, maka wajar jika massa demonstran melarikan diri ke arah masjid.

Selain itu di dalam masjid juga dijadikan sebagai tempat pengobatan medis untuk para korban kerusuhan demonstran.

"Masak iya sih nolong orang atas dasar kemanusiaan dituduh juga terlibat, apalagi ini laporannya ada dianiaya, diculik. Itu semua belum terbukti hanya baru dari satu sumber sudah main tangkap-tangkap aja, apa kasus ini mau melemahkan tempat ibadah," ucapnya

Sumber: detik.com