Pengurus Al-Falaah: Di Dalam Masjid Ninoy Dilindungi Dan Diberi Bantuan Medis, Bukan Dianiaya



Kamis, 10 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al- Falaah menyatakan tidak pernah terlibat dalam kasus dugaan kasus penganiayaan terhadap Ninoy Karundeng. Saat peristiwa terjadi justru Ninoy diamankan dari amukan massa ke masjid yang berada di Jalan Masjid I No.12 Pejompongan, Jakarta Pusat.

Salah seorang pengurus DKM Masjid Jami Al-Falaah, Haji Iskandar (67) mengatakan, saat Ninoy dipukuli oleh sekelompok massa demonstran, ada yang melerai aksi brutal tersebut dan membawa Ninoy ke masjid untuk menghindari amukan massa.

"Posisi saya setelah salat Isya itu jalan ke depan untuk melihat kondisi sekitar dan betul saja banyak korban dari demonstran yang tergeletak di jalan dan dibawa oleh ojek online ke masjid Al Falaah. Saya lihat ada yang dipukulin terus untuk menyalamatkan dibawa ke masjid," kata Haji Iskandar saat ditemui di Masjid Jami Al Falaah, Rabu (9/10/2019).

Haji Iskandar dengan tegas mengatakan, tidak terima jika pemberitaan yang beredar menyebutkan Ninoy dipukuli di dalam masjid dan lalu diculik.

"Yang ada itu membantu dia (Ninoy) agar tidak menjadi bulan bulanan massa, karena dia berbeda sendiri. Dan saat mengambil video atau foto juga aneh, makanya ada yang negur dari demonstran, mungkin saat ditegur dia enggak terima terjadi cekcok lalu berujung pemukulan," ujarnya.

Bendahara Umum DKM Masjid Jami Al Falaah, Adeng menambahkan, di dalam masjid tidak ada pemukulan terhadap Ninoy Karundeng, justru Ninoy dilindungi dan mendapatkan perawatan medis.

"Di dalam masjid itu hanya ada petugas medis yang menangani korban kerusuhan dari demonstran, tidak ada yang memukul dia, tidak ada yang mengintimidasi dia apalagi yang mengancam untuk dibunuh," tegasnya.

Dia sangat menyayangkan sikap kepolisian yang menangkap F, pengurus Masjid Jami Al Falaah karena diduga ikut mengintimidasi Ninoy. Padahal menurutnya, apa yang dilakukan F semata-mata untuk membantu dan itu semua karena dasar kemanusiaan.

"Kita sebagai warga sekitar itu sifatnya membantu, orang demonstran itu kasihan enggak pada bisa napas, jadi inisiatif warga ada yang bawa tabung oksigen untuk membantu," paparnya.

Adeng merasa curiga atas kejadian tersebut, sebab jarak dari Masjid Jami Al Falaah itu hanya 1 Km dari gedung DPR/MPR RI, maka wajar jika massa demonstran melarikan diri ke arah masjid.

Selain itu di dalam masjid juga dijadikan sebagai tempat pengobatan medis untuk para korban kerusuhan demonstran.

"Masak iya sih nolong orang atas dasar kemanusiaan dituduh juga terlibat, apalagi ini laporannya ada dianiaya, diculik. Itu semua belum terbukti hanya baru dari satu sumber sudah main tangkap-tangkap aja, apa kasus ini mau melemahkan tempat ibadah," ucapnya

Foto: Haji Iskandar

Sumber: sindonews.com