Sekum FPI Tepis Ucapan Ngawur Arsul Sani Soal 'RI Tak Tangkal Habib Rizieq'




Sabtu, 26 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Apabila seseorang tidak mengetahui apalagi memahami suatu persoalan, jauh lebih baik apabila ia diam saja.

Karena itulah Sekretaris Umum FPI Haji Munarman akhirnya merespons ucapan Sekjen PPP Arsul Sani yang sesungguhnya kurang mengetahui persoalan, namun berani mengklaim tidak ada halangan jika Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) ingin pulang ke Tanah Air.

Ustadz Munarman kemudian mengungkap Arsul Sani tak mendalami aturan keimigrasian.

"Mas Arsul ternyata tidak mendalami persoalan konkretnya. Persoalan HRS bukan karena HRS masuk daftar tangkal imigrasi. Mas Arsul juga ternyata tidak mendalami aturan keimigrasian. Sebab, secara hukum, tidak boleh ada negara yang di dalam aturan UU negaranya melarang warga negaranya untuk pulang/kembali ke negaranya sendiri," kata Munarman kepada wartawan, Kamis (24/10/2019).

"Jadi kalau menjawab atas dasar bahwa tidak ada tangkal terhadap HRS, ya memang tidak ada, karena memang dilarang secara aturan hukum internasional maupun hukum domestik melarang warga negara untuk kembali ke negaranya sendiri," tuturnya.

Dia menyarankan agar Arsul tak membuat pernyataan jika tidak mendalami terkait keimigrasian. Menurutnya, Arsul bisa menyampaikan informasi sesat ke publik.

"Daripada cepat merespons tapi informasi yang disampaikan justru menyesatkan publik," jelasnya.

Saat tampil dalam sebuah acara dialog di stasiun televisi TvOne yang rekaman  videonya beredar luas, Dahnil Anzar Simanjuntak pun telah mengungkap fakta bahwa Habib Rizieq Shihab selama ini tidak bisa pulang ke Indonesia akibat noticed (permintaan) yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia kepada pemerintah Saudi Arabia.

Tokoh Muhammadiyah ini kemudian mengungkapkan penyebab utama kenapa Habib Rizieq tidak bisa pulang ke Indonesia.

"Orang bilang kenapa Habib Rizieq tidak pulang saja? Habib bukan tidak mau pulang tetapi Habib tidak bisa pulang, ini harus beda, alasannya karena ada faktor X, yaitu otoritas kita disini itu memberikan noticed (permintaan) ke pemerintah Saudi Arabia supaya karena permasalahan tertentu begitu, Habib Rizieq tidak bisa keluar kesini. Dan itu sangat tergantung dengan otoritas pemerintah kita", ungkapnya.

"Oleh sebab itulah saya menggugah sebenarnya pak Jokowi yang hari ini terpilih, menggugah pemerintah membuka komunikasi supaya (karena) bagaimanapun juga Habib Rizieq adalah WNI, tokoh penting, Ulama yang dihormati banyak umat Islam di Indonesia, saya pikir kepulangan beliau itu ditunggu oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia."

Karena itu, ucapan Arsul yang mengklaim tidak ada halangan jika Habib Rizieq ingin pulang ke Tanah Air, adalah ngawur.

Jika Habib Rizieq ditangkal untuk masuk, akan ada prosedur klarifikasi kepada penegak hukum atau pihak terkait. Namun, karena Habib Rizieq tak ditangkal, lanjut Arsul, kemauan pulang kembali pada dirinya.

"Sepemahaman saya, saya kebetulan karena di Komisi III, di mana Komisi III itu juga mengawasi Kemenkum HAM yang di dalamnya ada Ditjen Imigrasi, sepemahaman saya, Habib Rizieq itu tidak ditangkal untuk masuk ke negaranya sendiri. Artinya, kalau mau pulang, setahu saya nggak terhalang. Jadi nggak usah juga dibawa pulang," kata Arsul Sani  yang merupakan Sekjen PPP itu di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10).

"Kecuali kalau misalnya beliau itu ditangkal masuk ke negara ini, ya baru kemudian harus kita klarifikasikan, kita clear-kan kepada Imigrasi atau kepada lembaga penegak hukum terkait, ini masalahnya apa. Tapi kalau tidak ditangkal, ya kembali terpulang kepada siapa pun yang ada di luar negeri untuk pulang atau tidak," ujarnya.

Foto: Ustadz Munarman

Sumber: detik.com