Yadi Tewas Usai Aksi Demo, Keluarga: Darah Keluar Dari Hidung Dan Telinganya, Ada Luka Lebam




Jum'at, 4 Oktober 2019

Faktakini.net, Jakarta - Maulana Suryadi, 23 tahun, tewas usai aksi demonstrasi pelajar yang berujung rusuh pada hari Rabu, 25 September 2019 lalu.

Kepada Maspupah, polisi mengatakan kalau Yadi putra sulungnya itu diduga meninggal karena sesak nafas. Maspupah membenarkan kalau Yadi memiliki riwayat penyakit asma.

“Saya masih syok. Sempat pingsan berkali-kali. Anak saya diminta membuat surat pernyataan kalau Yadi meninggal karena asma dan saya tanda tangani," kata Maspupah sambil menambahkan, "Saya tidak ingat isinya seperti apa karena saat itu saya sangat panik dan kaget.”

Meski begitu, Maspupah merasa ada yang janggal. Saat di rumah sakit, terlihat ada darah keluar dari telinga Yadi.

Sesampainya di rumah, darah dari hidung dan telinga jenazah Yadi terus keluar. Keluarga, kata Maspupah, harus beberapa kali mengganti kapas yang disumpalkan ke lubang hidung dan telinga Yadi.

Bahkan sampai saat Yadi hendak dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, kain kafan yang menutupi wajah Yadi penuh dengan rembesan darah. Maspupah sempat menunjukkan foto kondisi tersebut kepada Tempo.

Atas dasar itu, kata Maspupah, dirinya tak percaya kalau anaknya meninggal karena asma akibat menghirup gas air mata.

Kakak tiri Yadi, Bayu, juga mengatakan hal serupa. Saat memandikan jenazah adiknya, ia melihat bekas luka yang sudah membiru di sekujur tubuh bagian atas Yadi.

“Ada lebam cukup parah di bagian leher kanan dan kiri, serta di punggungnya. Kepala bagian belakang Yadi juga terasa lembek. Lukanya seperti dihantam benda tumpul,” tutur Bayu saat ditemui di kesempatan yang sama.

Dalam keterangannya, Kapolri Tito menjelaskan bahwa pada Rabu malam itu bentrokan terjadi antara TNI-Polri dan kelompok perusuh di daerah Slipi. Saat itu perusuh membakar pos polisi dan kendaraan serta melempari aparat dengan batu.

Saat itulah satu orang pingsan di lokasi kejadian. Dia dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati namun nyawanya tak terselamatkan.

Tito Karnavian membantah korban tewas akibat tindakan represif petugas Kepolisian. "Tak ada satupun luka tembak atau penganiayaan, karena saya juga sudah sampaikan untuk tidak gunakan senjata tajam sehingga (korban tewas) itu diduga kekurangan oksigen atau gangguan fisiknya."

Foto: Pemakaman jenazag Yadi, dan foto sang ibunda

Sumber: tempo.co


Posting Komentar untuk "Yadi Tewas Usai Aksi Demo, Keluarga: Darah Keluar Dari Hidung Dan Telinganya, Ada Luka Lebam"