Konpers Di Petamburan, Ketua PA 212 Jawab Tudingan Mahfud Soal Surat Cekal Habib Rizieq Shihab
Senin, 11 November 2019
Faktakini.net, Jakarta - Ketua PA 212 KH Slamet Maarif menjawab tudingan Menko Polhukam Mahfud Md soal alasan Habib Rizieq Syihab baru sekarang mengungkap surat pencekalan masuk Indonesia.
Kyai Slamet mengungkap fakta bahwa Habib Rizieq baru menunjukkannya sekarang untuk menjaga hubungan Indonesia dengan Arab Saudi.
Kyai Slamet mengatakan Habib Rizieq mengungkap surat itu dalam acara peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Petamburan, Jumat pekan lalu. Ada sejumlah poin yang disampaikan Kyai Slamet terkait Habib Rizieq.
"Pertama, bahwa IB HRS (Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab) bukan tidak berani pulang, akan tetapi kepulangan beliau terhalang oleh hambatan yang bersifat politis yang bersumber dari pihak Indonesia. Terdapatnya hambatan tersebut disebabkan oleh persepsi yang salah terhadap IB HRS," kata Kyai Slamet dalam konferensi pers di DPP FPI, Jalan Petamburan III Gang Paksi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
Kata Kyai Slamet, pihak yang memberikan hambatan tersebut selalu mempersepsikan Habib Rizieq sebagai musuh yang keberadaannya tidak diinginkan di Indonesia. Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari posting-an salah satu buzzer penguasa (; Denny Siregar) yang menyatakan Habib Rizieq memang diskenariokan untuk diasingkan.
Kyai Slamet lalu mengungkap alasan baru sekarang surat tersebut ditunjukkan. Kyai Slamet menyebut Habib Rizieq masih menghargai eksistensi NKRI.
"Kedua, merespons pernyataan Menko Polhukam (Mahfud) yang mempertanyakan mengapa baru sekarang suratnya ada? Maka perlu kami sampaikan bahwa surat tersebut sudah lama ada, namun selama ini IB HRS menjaga martabat Negara Indonesia dalam hubungan dengan pihak Kerajaan Saudi. IB HRS selama ini masih menghargai eksistensi NKRI dan menjaga kondusivitas situasi dan kondisi yang ada," ujarnya.
Kyai Slamet menuturkan pernyataan Mahfud yang menyebut negara juga perlu mempertahankan eksistensinya justru memperkuat indikasi para penguasa memang tidak menghendaki keberadaan Habib Rizieq di Indonesia. Kyai Slamet menegaskan Habib Rizieq hanya ingin memberikan nasihat agar pemerintah tidak sewenang-wenang.
"Perlu juga kami klarifikasi bahwa tidak ada satu pun kehendak dari IB HRS untuk menghancurkan eksistensi NKRI. Apa yang dilakukan oleh IB HRS selaku ulama adalah semata-mata menjalankan kewajiban agama, menegakkan amar ma'ruf nahi munkar dan menasihati penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang atau melakukan kezaliman," ucapnya.
Dia menambahkan, bila pemerintah justru mempersepsikan seolah-olah perbuatan Habib Rizieq mengancam eksistensi negara, ada yang salah dalam logika berpikir penguasa dalam mengelola negara.
"Tentu perlu kita luruskan bersama bahwa negara ini bukan milik para penguasa, Negara ini adalah milik rakyat Indonesia. Sebagai pemilik tentu saja di luar logika sehat bila ada yang berpikir pemilik mengancam eksistensi kepemilikannya," ujarnya.
Ketiga, Kyai Slamet menuturkan alasan utama Habib Rizieq tidak bisa meninggalkan wilayah Kerajaan Saudi, dalam dokumen yang dipegang Habib Rizieq, adalah alasan keamanan. Alasan keamanan tersebut merupakan kekhawatiran pihak Kerajaan Saudi akan keselamatan Habib Rizieq, sebagaimana yang disampaikan oleh mantan Dubes Saudi untuk Indonesia.
"Pihak Kerajaan Saudi sendiri sudah menyatakan siap untuk mempersilakan IB HRS keluar dari wilayah Kerajaan Saudi kapan saja bila ada jaminan clearance dan pihak Indonesia. Dengan demikian, persoalan keberadaan IB HRS tidak bisa meninggalkan wilayah Saudi bukanlah merupakan murni persoalan hukum, namun lebih disebabkan persoalan politik yang bersumber dari dalam negeri Indonesia," tuturnya.
Foto: KH Slamet Maarif Ketum PA 212 saat konferensi pers di MS FPI, Petamburan, Senin (11/11/2019)
Sumber: detik.com