Ribka Tjiptaning Cs Dinilai Hanya Mau Cari Panggung Belagak Ngamuk Soal 'Tragedi BPJS'



Ahad, 10 November 2019

Faktakini.net

SELAMAT ! ANGGOTA DPR LAYAK MENJADI BINTANG SINETRON 'TRAGEDI BPJS, SIAPA BUANG BADAN ?'

#NasrudinJoha – Luar biasa aktor kita dari Senayan ini, dalam beberapa hari ini lini masa sosial media dibanjiri sejumlah video aksi ciamik Anggota DPR yang ‘marah marah Ga karuan’ kepada menteri dari dirut BPJS. Uniknya, semua video yang beredar itu ada watermark DPR RI. Jadi video resmi yang dibuat oleh bagian humas DPR, bukan video amatir yang alamiah viral.

Ada Saleh Partaonan Daulay dari PAN, ada Nihayatul Wafiroh dari PKB dan lucunya juga ada Ribka Tjiptaning dari PDIP. Mereka koor marah dan membuly menteri dan dirut BPJS karena dianggap tak paham penderitaan rakyat. Mereka mengkritik kenaikan premi BPJS yang ditetapkan melalui Perpres.

Sebenarnya, kalah publik mau berfikir sedikit tentu akan menertawakan akting anggota badut Senayan ini. Pasalnya, mereka ini seperti pahlawan kesiangan. Seperti aktor yang sedang cari panggung.

Memang benar, selama ini lembaga DPR RI dianggap tak memiliki prestasi bahkan ikut-ikutan melegitimasi kezaliman rezim Jokowi. Pada kasus Perppu ormas misalnya, DPR koor mengesahkan Perppu ormas yang melanggar konstitusi.

Pada kasus UU KPK dan ini yang paling kacau, DPR telah membuat program legislasi yang sebelumnya tidak masuk prolegnas. UU KPK ini substansinya melemahkan KPK, bahkan sebagian menyebut mematikan KPK.

Tuntutan publik agar Presiden menerbitkan Perppu untuk menganulir UU KPK hasil DPR ini menjadi bukti, bahwa kinerja DPR sangat mengecewakan. Belum lagi, banyak kasus OTT KPK itu mayoritas selain menyasar ke kepala daerah, anggota partai, yang terbanyak adalah anggota DPR.

Nampaknya, DPR butuh prestasi agar dianggap mewakili rakyat. Video viral yang dibuat resmi oleh humas DPR RI tentang penolakan sejumlah anggota DPR atas kenaikan premi asuransi BPJS ini menjadi sarana untuk memperbaiki citra dewan.

Padahal, ini main-main saja. Sebab, dalam Alokasi APBN memang terjadi pengurangan atau ketidakcukupan Alokasi anggaran untuk menutup pembiayaan BPJS.

Karenanya, eksekutif membuka keran menaikan tarif BPJS untuk menutup kekurangan, melalui penerbitan Perpres. Jadi dewan sudah tahu mau naik tarif sejak lama, sejak sebelum keluar Perpres. Kenapa baru meradang sekarang?

Kalau mau membela rakyat, itu sejak pembahasan RAPBN 2019 dibahas, bukan melotot mencak mencak setelah tarif premi BPJS dinaikkan. Memangnya, kalau anggota DPR sudah marah-marah tarif BPJS batal naik?

Apalagi anggota DPR dari PKB dan PDIP. Ini norak banget marahnya. Kenaikan tarif BPJS itu kan karena Jokowi Teken Perpres No. 75 tahun 2019 tentang jaminan kesehatan. Sementara Jokowi kan didukung PKB dan PDIP, lalu mereka ini sebenarnya marah kepada siapa?

Makanya, tidak salah jika publik berkesimpulan DPR sedang akting, main sinetron agar mendapat simpati publik, agar dianggap memperjuangkan nasib rakyat. Selamat, DPR sudah layak menjadi rumah produksi baru, bisa bersaing dengan PH yang lain.

Kepada Multivision plus, Frame Ritz‎, Genta Buana Paramita‎, Indika Entertainment‎, Starvision Plus‎, MD Entertainment‎ dll, Kedepan nampaknya harus membuat rencana ekspansi yang lebih dinamis. Sebab ada rumah produksi baru, pendatang baru, DPR entertaintment akan masif memproduksi sinetron dagelan politik di negeri ini. [].