Tegas! Din: Sukmawati Tak Perlu Bandingkan Nabi Muhammad SAW - Sukarno, Belajar Agama Lagi!
Selasa, 20 November 2019
Faktakini.net, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan MUI dan Ketua Kehormatan Presidium Inter Religious Center (IRC) Indonesia Haji Din Syamsuddin bicara mengenai polemik pidato Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Presiden pertama RI Sukarno dengan Nabi Muhammad SAW. Din meminta Sukmawati memperdalam agama Islam.
"Saya juga ingin berpesan kepada Bu Sukmawati, lewat media ini, untuk tidak ulangi lagi. Karena itu tidak ada perlunya dan mungkin akan lebih bagus kepada beliau agar mendalami Islam. Agama yang sangat diagungkan oleh bapak beliau, Bung Karno, termasuk terhadap Nabi Muhammad SAW," ujar Din di kantor Center for Dialogue and Cooperation Among Civilization (CDCC), Jalan Warung Jati Timur Raya, Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Din mengatakan wajar bila umat Islam marah dan melaporkan Sukmawati ke polisi. Namun, dia mengimbau warga memaafkan Sukmawati.
"Saya mengimbau masyarakat, umat Islam untuk memaafkan. Nah ini terjadi lagi, dan agak besar bobotnya, karena menyangkut Nabi Muhammad SAW yang sangat diagungkan oleh umat Islam," katanya.
"Saya dapat memahami suasana kejiwaan dari kalangan Islam yang marah, bahkan saya dengar ada yang ingin menuntutnya ke jalur hukum. Tentu itu haknya," tambah Din.
Meski begitu, Din yakin sebesar atau sesering apa pun Islam diterpa kasus-kasus seperti penistaan agama, itu tidak mengurangi kemuliaan Islam, Alquran, dan Nabi Muhammad SAW.
"Maka yang menyampaikan secara lisan pikiran itu lebih bagus kita beritahu ke mereka, kita ajarkan ke mereka tentang apa yang sebenarnya. Dengan memberi maaf, karena alhamdulillah banyak sekali fakta yang memusuhi Islam baik di barat, Eropa, Amerika, akhirnya memeluk Islam banyak fakta seperti itu," jelasnya.
Dia pun meminta Sukmawati meniru sosok ayahnya, yakni Sukarno. Menurut Din, Sukarno merupakan sosok yang menghormati Nabi Muhammad SAW. Din bercerita ketika Sukarno mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW. Sukarno mencopot tanda, lambang, dan simbol dirinya sebagai presiden negara di hadapan pusara Nabi.
"Seyogianya putri beliau ya ikutilah cara bapaknya. Tapi, kalau seandainya hidayah, saya kira kita belum sampai ya dakwah kita kepada Bu Sukmawati," tuturnya.
Sebelumnya, Sukmawati dilaporkan oleh Korlabi ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama terkait ucapannya yang membandingkan Sukarno dengan Nabi Muhammad SAW. Selain Korlabi, Sukmawati dilaporkan oleh Forum Pemuda Muslim Bima (FPMB) ke Bareskrim Polri. Mereka melaporkan Sukmawati atas dugaan penistaan agama sesuai dengan Pasal 156a KUHP juncto Pasal 28 ayat (2) UU ITE.
Walaupun bukti videonya telah beredar luas, Sukmawati sendiri berkeliaran dan membantah jika dikatakan menistakan agama terkait ucapannya yang menyinggung Nabi Muhammad SAW. Ia menyebut Nabi Muhammad dan Sukarno memiliki derajat yang berbeda yang tidak bisa dibandingkan.
Sukmawati menyebut tidak pernah memiliki niat menistakan agama. Dia juga mengakui memiliki kecintaan terhadap Rasul.
"Saya kira apa yang saya bicarakan, apa yang saya ucapkan di forum FGD Humas Polri itu dengan judulnya--kan kamu tahu ya--itu sama sekali tidak ada maksud itu. Saya cinta kok para nabi, kok jadi dianggap menistakan agama?" ucap Sukmawati.
Sumber: detik.com