Ustadz Muzaki Ruthab: Mengorek Isi Kepala Sukmawati
Kamis, 21 November 2019
Faktakini.net
MENGOREK ISI KEPALA SUKMAWATI
"Bangkitkan Nasionalisme bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme".
Ini judul diskusi yang telah :
1. Melecehkan Al Qur'an dengan pertanyaan dan pernyataan membandingkan; "mana lebih bagus Pancasila dengan Al Qur'an" yang dilakukan Sukmawati Soekarno Putri sebagai salah satu nara sumber.
Pertanyaannya ; "apa relevansi dan korelasi pertanyaan sekaligus pernyataan tersebut dengan tema diskusi?"
Kalaupun pertanyaan Sukmawati itu dijawab akan menjadi buah si malakama, artinya dijawab, bagusan Pancasila dengan sendirinya menganggap Al Qur'an tidak bagus ? Di jawab bagusan Al Qur'an, resikonya khawatir di tuduh anti Pancasila yaa ga bro..? 😏
Yang jelas tidak salah kita maknai bahwa alam logika Sukmawati telah mengaitkan Al Qur'an sebagai kitab sumber Radikalisme dan Terorisme. Kenapa demikian ? Karena kalau tidak ada logika ini pada pikiran Sukmawati maka tentu pernyataan ini tidak akan muncul. Dan ini sebenarnya konsep pikiran lama dari para orientalis dan pembenci Islam yang selalu dipropagandakan dari dahulu.
2. Melecehkan Nabi Muhammad Saw pertanyaan dan pernyataan membandingkan; "mana yang lebih berjasa yang mulia Nabi Muhammad dengan Ir. Soekarno dalam memerdekakan Indonesia pada abad 20?"
Yang jelas tidak salah kalau kita maknai juga dalam alam logika Sukmawati proses perjuangan kemerdekaan Indonesia itu tidak berkait sama sekali dengan nilai-nilai Islam yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. tegaskannya Sukmawati ingin menghilangkan peran nilai-nilai Islam dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Sehingga nilai-nilai Islam itu sendiri tidak memiliki tempat untuk diterapkan di NKRI yang beragam ini.
Kesimpulannya siapapun mereka yang Pro-Shari'ah Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Assunnah (Nabi Saw) adalah musuh Negara, That's Radicalism and Terorism !!!
Sukmawati tentu tidak berdiri sendiri akan tetapi dia berada dalam kelompok-kelompok Islam Phobia ini dan perkembangan kelompok ini lah justru masalah sebenarnya di negeri yang mayoritas Muslim terbesar ini. Jikalau kelompok-kelompok Islam Phobia ini mendapat tempat dalam kekuasaan maka Islam sebagai sebuah ajaran dan Muslim sebagai pengamalnya akan selalu ditempatkan pada posisi "musuh yang setiap saat di intai.."
Allahu waliyyut-taufiq wahuwa a'lamu bish-showab
*Muzaki Ruthab*
✍ November 21 - 11 - 2019