(Video) Di Bulan Kelahiran Nabi, Sukmawati Sindir Nabi Muhammad SAW Kalah Berjasa Dibanding Soekarno
Sabtu, 16 November 2019
Faktakini.net, Jakarta - Kebencian dan kegilaan macam apa ini? Justru di bulan Rabiul Awal, bulannya hari kelahiran Makhluk yang paling mulia, Nabi Muhammad SAW, Sukmawati justru melontarkan sindiran dan sinisme pada Rasulullah SAW.
Disaat umat Islam sedang bergembira ria memperingati dan merayakan hari kelahiran Baginda Nabi nan Mulia, dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pun semarak di mana-mana, tapi Sukmawati malah melontarkan dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal, yang kali ini bertepatan dengan Sabtu, 9 November 2019. Dan hanya dua hari berikutnya atau 11 November 2019, Sukmawati melakukan penghinaan tersebut.
Dengan angkuh, Sukmawati Soekarnoputri mempertanyakan peran Nabi Muhammad SAW dalam merebut kemerdekaan Indonesia dibandingkan Soekarno.
“Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?” tanya Sukmawati dalam diskusi bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’, Senin (11/11/2019).
Pertanyaan tersebut sempat ingin dijawab oleh beberapa peserta diskusi. Salah satu yang diperbolehkan menjawab ialah mahasiswa UIN, Jakarta, Maulana.
“Memang benar, pada saat awal abad ke-20 itu yang berjuang adalah insinyur Soekarno…..,” jawab Maulana.
“Sudah cukup saya tanya itu saja,” potong Sukmawati.
Sukmawati menolak adanya anggapan seorang muslim tidak boleh menghormati sosok selain Nabi Muhammad.
“Memangnya kita tidak boleh menghargai, menghormati orang-orang mulia di awal-awal atau di abad modern? Apakah yang selalu menjadi suri tauladan itu hanya nabi-nabi?” Tanyannya.
“Ya oke nabi-nabi, tapi perjalanan sejarah seperti revolusi industri, apakah kita tidak boleh menghargai seperti Thomas Jefferson, Thomas Alfa Edison, orang-orang mulia untuk kesejahteraan manusia?”
“Saya pikir-pikir Anda tidak benar kalau untuk tidak menghargai dan menghormati mereka-mereka yang berbudi mulia,” jelas Sukmawati.
Sukmawati sejak lama memang sering melontarkan penghinaan dan sindiran pada Syariah Islam dan para Ulama.
Pada tahun 2018 lalu bertumpuk laporan umat Islam terkait perbuatan Sukmawati yang membacakan Puisi yang menyinggung syariat Islam, adzan dan cadar sehingga menuai kecaman umat Islam.
Puisi berjudul 'Ibu Indonesia' itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.
Sukmawati yang ternyata pemalsu ijazah SMAN 3 dan SMAN 22 ini juga pernah berusaha mempolisikan Habib Rizieq Shihab soal ceramah Pancasila.
Padahal Habib Rizieq adalah master bicara soal Pancasila. Tesis S2 beliau tentang Pancasila yang berjudul 'Pengaruh Pancasila terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia', memperoleh hasil Cumlaude / Mumtaz / sangat memuaskan di University of Malaya, Malaysia.
Dugaan penistaan terhadap agama Islam yang terbaru dilakukan oleh Sukmawati ini juga langsung dilaporkan oleh umat Islam.
hari Jum'at malam (15/11/2019) umat Islam yang bernama Ratih mempolisikan Sukmawati di Polda Metro Jaya. Ratih didampingi oleh Arvid, Azzam Khan dan Novel Bamumin para pengurus Korlabi.
Ratih adalah seorang Muslimah yang kecewa karena panutannya Nabi Besar Muhammad Rasulillah SAW dihina atau dinistakan oleh Sukmawati, karena itu ia laporkan sukmawati atas statemennya.
Para pengacara yang mendampingi antara lain Azzam Khan berharap agar Kapolri yang baru yaitu pak Idham Azis berani mengusut dugaan penistaan terhadap agama Islam yang kembali dilakukan oleh Sukmawati.
Sumber: demokrasi.co.id
Klik video: