Anies Cabut Penghargaan Colosseum, FPI: Semoga Istiqomah Agar Berkah Dan Diridhoi Allah SWT


Selasa, 17 Desember 2019

Faktakini.net, Jakarta - Sekretaris DPP Front Pembela Islam atau FPI Haji Munarman mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mencabut penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk diskotek Colosseum.

"Alhamdulillah, tentu kita apresiasi langkah pencabutan tersebut," kata Ustadz Munarman melalui keterangan tertulis, Selasa, 17 Desember 2019.

Diskotek Colosseum mendapatkan penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk Nominasi Hiburan & Rekreasi - Klab Malam & Diskotek di JW Marriott Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan pada 6 Desember lalu.

Namun penghargaan itu diprotes oleh para Ulama, warga Jakarta dan umat Islam.

Akhirnya penghargaan itu dicabut lagi setelah 10 hari oleh Anies Baswedan pada Senin, 16 Desember 2019.

Dengan dicabutnya penghargaan tersebut, kata Ustadz Munarman, gubernur telah mengakomodasi aspirasi umat beragama. Selain itu, pencabutan itu telah membuktikannya DKI sebagai ibu kota yang mencerminkan prinsip Trisakti Bung Karno, yakni berkepribadian dalam budaya, berdaulat secara politik dan berdikari secara ekonomi.

Menurut Ustadz Munarman, arti berkepribadian budaya, yaitu perlu dikembangkan dan dipromosikannya budaya asli, bukan budaya yang ditampilkan tempat hiburan malam seperti Colosseum. Sebab, menurut dia, Colosseum mencerminkan budaya hedonis dan maksiat.

"Masih banyak potensi budaya dan pariwisata di DKI Jakarta yang bisa dikembangkan dari pada sekedar hiburan malam dan hura hura," kata Ustadz Munarman.

Dalam memberikan penghargaan, menurut Ustadz Munarman, pemerintah sebaiknya tidak hanya berorientasi pada penerimaan asli daerah dan ekonomi saja. "Tidak ada gunanya PAD tinggi, tapi tidak berkah," ujarnya.

Sedangkan, berdaulat secara politik bisa diterjemahkan pemerintah tidak perlu takut terhadap tekanan para pengusaha maksiat yang berkedok hiburan malam. Pemerintah, kata Munarman, harus berani melawan pengusaha yang bisa merusak generasi muda bangsa ini.

Lalu, berdikari secara ekonomi bisa diartikan pemerintah harus mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang berorientasi pada kemajuan UMKM dan nonriba. "Semoga pak Anies tetap Istiqomah berada di jalan yang di ridhoi Allah. Dan semoga tetap dalam barisan kaum nalar akal sehat dalam memimpin jakarta," kata Ustadz Munarman.

Ustadz Munarman menyarankan Anies terus membangun komunikasi dan berkonsultasi kepada para ulama di ibu kota dalam mengembangkan kebijakan di DKI. "Agar keberkahan turun dari Allah," kata dia.

Sumber: tempo.co