Di Reuni 212, Babe Haikal Singgung Dugaan Penistaan Agama Oleh Sukmawati
Selasa, 3 Desember 2019
Faktakini.net, Jakarta - Ustadz Haikal Hassan selaku panitia Reuni Akbar Presidium Alumni (PA) 212 sempat menyinggung soal dugaan penistaan agama yang dilakukan putri Presiden ke-1 RI, Sukmawati Soekarnoputri.
Sebagaimana diketahui Sukmawati kembali berulah dengan membanding- bandingkan Rasulullah SAW dengan Soekarno. Sehingga memancing kemarahan umat Islam.
Tahun 2018 lalu Sukmawati juga telah menghina suara adzan, cadar dan syariat Islam dalam salah satu puisinya. Aksi unjuk rasa dan laporan ke kepolisian telah begitu banyak dilakukan oleh umat Islam, namun Sukmawati hingga kini terkesan aman-aman saja.
Ustadz Haikal Hassan menyinggung persoalan Sukmawati itu dalam acara Reuni Akbar 212 yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019)
Tak hanya itu, Haikal Hassan juga membeberkan tujuan awal terbentuknya PA 212 pada 2016 lalu yang ingin agar alias Ahok yang saat itu menistakan agama Islam agar segera diadili.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Haikal Hassan dalam wawancara 'KABAR SIANG' unggahan kanal YouTube tvOneNews, Senin (2/12/2019).
Awalnya, pembawa acara Rizky Darmansyah menyinggung tentang eksistensi PA 212 yang tidak jauh-jauh dari unsur politik.
Ia juga menanyakan tentang komentar Haikal Hassan soal Prabowo yang sudah bergabung dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"212 ini kental dengan muatan politis, kalau sebelumnya kita lihat reuni-reuni sebelumnya juga bertepatan dengan Pemilu," ujar Rizky.
"Kalau tahun ini seperti apa, Pak Prabowo sudah ada di dalam kabinet?" tanya Rizky.
Ustadz Haikal Hassan menanggapi santai soal Prabowo yang sudah bergabung ke kabinet, ia juga menyebut seluruh individu sebenarnya punya unsur politis.
Unsur politis setiap individu itulah yang turut diusung dalam Reuni Akbar 212 setiap tahunnya.
"Tidak ada manusia yang tidak lepas dari urusan politis, bahkan seorang bayi pun yang minum susu juga ada unsur politisnya," ujar Ustadz Haikal Hassan.
"Jadi itulah yang diusung 212 setiap tahun," sambungnya.
Meski reuni tersebut berunsur politis, namun Haikal Hassan menegaskan acara itu tak berfokus pada politik saja.
Meski reuni tersebut berunsur politis, namun Haikal Hassan menegaskan acara itu tak berfokus pada politik saja.
Haikal Hassan menjelaskan misi dari Reuni Akbar 212 yang ingin menunjukkan perbedaan dan persatuan kepada dunia.
"Dan tahun ini pun, kita tidak fokus kepada urusan politis, tetapi fokusnya tetap adalah kita pengin perkenalkan kepada dunia, khususnya kepada Indonesia," terang Haikal Hassan.
"Bahwa perbedaan -perbedaan ini bisa kita satukan dalam satu tempat, dalam satu wadah, dalam satu panggung," sambungnya.
Ustadz Haikal Hassan juga mengingatkan agar tidak selalu mengaitkan setiap hal kepada persoalan politik.
"Tapi jangan apa-apa diunsurkan dengan politis, apa-apa politis, akhirnya kalau diserempetin semua kena gitu kan," ujar Haikal Hassan.
"Tapi (Reuni Akbar tahun ini) tidak ada agenda khusus," imbuhnya.
Ustadz Haikal Hassan membeberkan tujuan awal terbentuknya PA 212 adalah ingin Ahok agar segera diadili.
"Kalau pada waktu awal kita menuntut keadilan untuk ditangkapnya dan diadilinya Bapak Basuki Tjahaja Purnama," terang Ustadz Haikal Hassan.
Berawal dari kasus Ahok, maka Ustadz Haikal Hassan menyebut PA 212 ingin terus mengingatkan kepada masyarakat agar kasus serupa tak terjadi lagi.
"Dan itu 212 berikutnya kita ingetin, sebagai alumni dari Reuni 212, berikutnya kita ingetin, berikutnya kita ingetin, tiap tahun kita akan peringati," kata Ustadz Haikal Hassan.
Ketika pembawa acara menyinggung soal dugaan penistaan agama Sukmawati Soekarnoputri, Haikal Hassan pun mengiyakan.
"Kalau pada waktu awal kita menuntut keadilan untuk ditangkapnya dan diadilinya Bapak Basuki Tjahaja Purnama," terang Haikal Hassan.
Berawal dari kasus Ahok, maka Haikal Hassan menyebut PA 212 ingin terus mengingatkan kepada masyarakat agar kasus serupa tak terjadi lagi.
"Dan itu 212 berikutnya kita ingetin, sebagai alumni dari Reuni 212, berikutnya kita ingetin, berikutnya kita ingetin, tiap tahun kita akan peringati," kata Haikal Hassan.
Haikal Hassan menegaskan tak ingin ada agama apapun yang dinistakan.
"Berarti masih concern, masih memberi perhatian khusus kepada penistaan agama," ujar Rizky Darmansyah.
"Ada beberapa hal juga yang tadi disampaikan terkait hal tersebut, hal yang disampaikan Ibu Sukmawati yang diduga penistaan agama," sambungnya.
"Ya, dugaan penistaan agama, karena kita kepengin agama apapun tidak boleh dinista," tegas Haikal Hassan.
Haikal Hassan juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penghinaan terhadap tokoh agama apapun
Prabowo Subianto disebut turut diundang dalam reuni namun tidak hadir seperti tahun 2018.
Haikal Hassan menegaskan pihaknya sebenarnya sudah mengundang semua tokoh penting.
"Yang diundang, semua tokoh kita undang baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Haikal Hassan
Dalam wawancara tersebut, Haikal Hassan menanggapi kehadiran beberapa tokoh seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Prabowo Subianto disebut turut diundang dalam reuni namun tidak hadir seperti tahun 2018.
Haikal Hassan menegaskan pihaknya sebenarnya sudah mengundang semua tokoh penting.
"Yang diundang, semua tokoh kita undang baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Haikal Hassan.
Namun Haikal Hassan mengakui bahwa acara reuni yang digelar pada hari Senin ini bertepatan dengan jam kerja.
"Dan karena mepetnya waktu, mungkin ada yang terima (undangan) mungkin ada yang tidak terima," kata Haikal Hassan.
"Dan mungkin banyak kesibukan, karena ini adalah hari kerja," imbuhnya.
Meski digelar saat hari kerja, Haikal Hassan menyebut Anies Baswedan sempat meluangkan waktu dan memberi sambutan hingga akhirnya izin untuk meninggalkan tempat.
"Begitu juga Pak Anies Baswedan tadi. Beliau datang sesaat kemudian jam 07.00 tepat, Beliau minta izin (meninggalkan Monas)," terang Haikal Hassan.
Bagi Haikal Hassan, Anies Baswedan sudah cukup mewakili kehadiran pemerintah di Reuni Akbar 212 tersebut.
"Karena Beliau sebagai perwakilan dari semuanya, Jakarta, ibu kota, perwakilannya adalah Pak Anies Baswedan," tuturnya.
"Dan dia perwakilan dari pemerintah juga."
Lebih lanjut, Haikal Hassan mengaku juga sudah mengundang Fahcrul Razi meski pada akhirnya tidak hadir.
Pria yang akrab disapa Babe Haikal ini mengakui acaranya bersifat bebas sehingga orang yang tak diundang pun boleh untuk ikut serta.
"Babe, Menteri Agama diundang?" tanya pembawa acara Rizky Darmansyah.
"Semua tokoh kita enggak pernah tutup-tutupi untuk hadir," jawabnya.
Dalam wawancara tersebut, ustadz Haikal Hassan menanggapi kehadiran beberapa tokoh seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Prabowo Subianto disebut turut diundang dalam reuni namun tidak hadir seperti tahun 2018.
Haikal Hassan menegaskan pihaknya sebenarnya sudah mengundang semua tokoh penting.
"Yang diundang, semua tokoh kita undang baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Haikal Hassan.
Namun Haikal Hassan mengakui bahwa acara reuni yang digelar pada hari Senin ini bertepatan dengan jam kerja.
"Dan karena mepetnya waktu, mungkin ada yang terima (undangan) mungkin ada yang tidak terima," kata Haikal Hassan.
"Dan mungkin banyak kesibukan, karena ini adalah hari kerja," imbuhnya.
Anies Baswedan Beri Apresiasi
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Anies Baswedan mengapresiasi kehadiran peserta Reuni Akbar 212.
Anies Baswedan memuji para peserta yang menciptakan suasana tertip dan damai.
"Di mana kehadiran mereka dengan tenang, damai, pulang juga tertib tenang dan damai," ucap Anies Baswedan.
"Insya Allah tahun ini juga begitu saya sampaikan terima kasih kepada semua yang telah ikut menciptakan suasan keteduhan di Jakarta ini," harapnya.
Anies Baswedan menyebut reuni yang juga sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini bisa dijadikan ajang mendekatkan diri pada sifat Rasul.
"Peringatan maulid menunjukkan kecintaan kita, kerinduan kita kepada Rasul sekaligus juga mengingatkan untuk kita bisa selalu dengan sifatnya," kata Anies Baswedan.
"Apalagi hari ini berkumpul begitu banyak masyarakat dari seluruh Indonesia," tambahnya.
Foto: Ustadz Haikal Hassan di acara Reuni 212, Senin (2/12/2019)
Sumber: tribunnews.com