Dituding Dukung Represi Cina Terhadap Muslim Uighur, Ini Jawaban Arab Saudi



Sabtu, 21 Desember 2019

Faktakini.net, Jakarta - Kecaman dan protes sejumlah negara dunia terhadap perilaku represif pemerintah China terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang terus meluas.

Tetapi Arab Saudi malah dituding mendukung kebijakan represif terhadap Muslim Uighur yang dilakukan oleh pemerintah Cina, terkait adanya surat dukungan 36 negara terhadap program ekonomi Cina di Xinjiang.

Pihak Arab Saudi pun membantah tegas tudingan itu dan menyatakan surat dukungan itu adalah untuk program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah Cina di Xinjiang, dan bukan membahas tentang Muslim Uighur.

Ketika ditanya tentang dukungan Saudi untuk surat itu, Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi menegaskan kepada wartawan di New York bahwa, "surat itu berbicara tentang pekerjaan pembangunan China, hanya itu yang dibicarakan, itu tidak membahas hal lain."

"Tidak ada yang bisa lebih peduli tentang status Muslim di mana pun di dunia selain Arab Saudi," katanya.

"Apa yang kami katakan dalam surat itu adalah bahwa kami mendukung kebijakan pembangunan China yang telah mengangkat orang keluar dari kemiskinan.", tegasnya pada awak media di New York, Amerika Serikat, Kamis (18/7/2019).

Awal bulan ini Amerika Serikat dan Jerman mengecam China selama pertemuan Dewan Keamanan PBB yang tertutup atas pusat-pusat penahanan itu. Sebagai tanggapan, China mengatakan kepada para diplomat mereka bahwa mereka tidak punya hak untuk mengangkat masalah ini di Dewan Keamanan karena itu adalah masalah internal bagi negaranya.

Pada Juni, Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara barat lainnya keberatan atas kunjungan kepala kontraterorisme Amerika Serikat ke Xinjiang, khawatir kunjungan itu akan membuktikan argumen China bahwa mereka sedang menangani terorisme.

Wakil Menlu AS John Sullivan berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menjelang perjalanannya untuk menyampaikan kekhawatiran Washington karena "Beijing terus menggambarkan kampanye penindasannya terhadap Uighur dan Muslim lainnya sebagai upaya kontraterorisme yang sah padahal bukan."

Sebagaimana diketahui berdasarkan data PBB sekitar satu juta etnis Uighur dan Muslim ditahan otoritas China.

China telah banyak dikutuk karena mendirikan kompleks penahanan di Xinjiang yang terpencil.

Foto: Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi

Sumber: republika.co.id