Gelombang Aksi Umat Islam Memprotes Muwafiq Meluas, Di Solo Sempat Bentrok Dengan Pendukung Muwafiq



Jum'at, 6 Desember 2019

Faktakini.net, Jakarta - Gelombang aksi protes umat Islam terhadap ucapan Muwafiq yang merendahkan masa kecil Rasulullah SAW, terus meluas.

Termasuk di Solo, Jawa Tengah umat Islam disana juga melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut proses hukum terhadap Muwafiq.

Terjemahan ceramah Gus Muwafiq yang menyebut Rasulullah SAW dekil dan tidak terurus yang menuai protes keras umat Islam:

_Tapi kita menggambarkan Nabi lahir seperti ini, Nabi lahir itu biasa saja. Wajahnya (Nabi) bersinar, jika wajah nabi bersinar, ketahuan, dan akan dibunuh oleh pasukan Abraha. Ada yang bercerita, bahwasannya ketika Nabi lahir, wajahnya bersinar sampai ke langit. Jika seperti itu, tentunya akan ketahuan oleh Yahudi. Nabi lahir itu biasa saja. Kecil beliau dekil, wong namanya ikut kakek. Anak itu jika dibesarkan kakek, dimanapun, pasti tidak terurus. Ya namanya kakek, itu tidak bisa merawat cucu”_

Karena itulah umat Islam melaporkan ke polisi dan melakukan aksi unjuk rasa menuntut Muwafiq segera ditangkap dan diproses hukum.

Dikabarkan, sejumlah ormas Islam Solo terlibat bentrok di depan Kantor PCNU Solo Jalan Honggowongso, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/12). Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Peristiwa tersebut bermula saat puluhan massa ormas Islam pulang menggelar aksi unjuk rasa menuntut agar Muwafiq diproses hukum dalam kasus penistaan agama di Polresta Surakarta, dan mereka pulang lewat kantor PCNU.

Massa ormas Islam datang dari utara menuju ke selatan. Setibanya di Kantor PCNU Solo mereka terlibat adu mulut dengan massa pembela Muwafiq yang sebelumnya telah berjaga-jaga di depan kantor.
Mereka terlibat adu mulut serta terlibat bentrok saling lempar batu dan kayu.

Bentrokan hanya berlangsung sebentar setelah ratusan anggota Brimob dan Dalmas Polresta Surakarta tiba di lokasi. Polisi lalu membubarkan massa.

"Saya lihat massa Ormas Islam datang mengendarai sepeda motor lewat di kantor PCNU. Kedua massa dari NU (membela Muwafiq) dan ormas Islam langsung terlibat bentrok lempar-lemparan batu dan kayu," ujar saksi mata, Wawan (48) kepada kumparan.

Bentrokan kedua massa, kata dia, hanya berlangsung sekitar lima menit. Polisi datang langsung memukul mundur kedua massa.

"Warga banyak yang lari sembunyi takut terkena lemparan batu. Awalnya adu mulut terus terjadi bentrokan," kata dia.
Ketua PCNU Solo, Mashuri, membenarkan adanya kasus yang melibatkan antara Banser dan Pagar Nusa yang berjaga di kantor PCNU dengan ormas Islam.

"Ini hanya salah paham saja. Tiba-tiba ada orang datang depan kantor PCNU Solo langsung terlibat bentrokan," kata dia.

Mashuri meminta kepada siapa pun yang tidak terima dengan ucapan Gus Muwafiq yang dianggap kontroversial silakan ambil langkah hukum. Gus Muwafiq sudah meminta maaf secara terbuka ke publik.

"Kalau masih tidak terima silakan ambil langkah hukum. Negara ini negara hukum," kata dia.

Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Endro Sudarsono, mengatakan ada massa yang ikut demo terkait kasus peniataan agama melibatkan Gus Muwafiq di Polresta Surakarta. Kemudian aksi unjuk rasa membubarkan diri.

"Ya kalau ada aksi bentrok itu bukan dari DSKS. Saya tidak tahu, sebelumnya sudah diimbau agar pulang tidak lewat di dekat Kantor PCNU Solo karena sudah ada gerakan massa banyak di situ," kata Endro.

Wakapolresta Solo, AKBP Iwan Saktiadi mengatakan gesekan terjadi akibat salah paham. Ratusan anggota diturunkan di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.

'Kita masih jaga ketat kantor PCNU Solo sebagai upaya antisipasi adanya bentrokan susulan," kata Iwan.

Foto: Buntut Kasus Gus Muwafiq, Massa Ormas Bentrok di Kantor PCNU Solo
Bentrok ormas di Solo
Sejumlah ormas Islam di Solo terlibat bentrok buntut kasus Gus Muwafiq.

Sumber: kumparan.com