Kejaksaan Agung Pennsylvania: 300 Pendeta Terlibat Pelecehan Seksual pada Ribuan Anak



Rabu, 18 Desember 2019

Faktakini.net, Jakarta – Pengadilan Tinggi Pennsylvania, AS mengeluarkan laporan dari Kejaksaan Agung kalau terjadi pelecehan seks di gereja yang melibatkan 300 pendeta. Lebih dari 1000 anak dilecehkan oleh anggota enam keuskupan selama 70 tahun terakhir.

Laporan itu adalah penyelidikan terbaru atas dugaan pelecehan seks oleh para pendeta Katolik di seluruh dunia. Setelah penyelidikan selama 18 bulan, lebih dari seribu korban anak dapat diidentifikasi.

“Kami percaya jumlah sebenarnya lebih dari 1.000. Kemungkinan dokumen tersebut hilang atau tak diperlihatkan,” kata laporan Kejaksaan Agung dilansir BBC, Rabu, (15/8).

300 Pendeta Terlibat Pelecehan Seksual

Laporan itu adalah penyelidikan terbaru atas dugaan pelecehan seks oleh para pendeta Katolik di seluruh dunia. Setelah penyelidikan selama 18 bulan, lebih dari seribu korban anak dapat diidentifikasi (Public Radio International)

Ada dugaan kasus ini banyak ditutup-tutupi pejabat senior gereja dan beberapa kasus sudah terlalu lama jika ingin dituntut. Namun para pejabat memperingatkan, mungkin ada lebih banyak dakwaan ketika penyelidikan berlanjut.

“Para pejabat gereja secara rutin dan sengaja menggambarkan bukan pelecehan melainkan sebagai permainan kasar, gulat dan perilaku yang tidak pantas. Padahal tindakan itu adalah pelecehan seksual anak, termasuk perkosaan,” kata Jaksa Agung Josh Shapiro.

Kejaksaan Agung Pennsylvania, yang bersidang pada tahun 2016, mewawancarai puluhan saksi dan memeriksa lebih dari 500.000 halaman dokumen internal dari setiap keuskupan di negara bagian, kecuali Philadelphia dan Altoona-Johnstown, yang telah diselidiki.

Banyak korban mengaku mereka dibius atau dihipnotis. Beberapa orang ingat mereka malah dipukuli oleh anggota keluarga yang tidak mempercayai cerita mereka.

Pennsylvania adalah rumah bagi lebih dari 3 juta umat Katolik. Laporan itu muncul di tengah pemeriksaan baru-baru ini terhadap tuduhan pelecehan seks anak di dalam Gereja Katolik.

Bulan lalu, Kardinal Theodore McCarrick, mantan Uskup Agung Washington DC dan pemimpin Katolik terkemuka, mengundurkan diri di tengah tuduhan ia melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dan orang dewasa selama beberapa dekade.

Kardinal Wuerl menggantikan Kardinal McCarrick sebagai Uskup Agung Washington setelah ia pensiun pada 2006. Awal tahun ini, Paus Francis meminta maaf kepada korban di Chili atas kesalahan serius yang dia buat dalam menangani kasus dugaan kekerasan terhadap anak.

Gambar: ilustrasi

Sumber: jawapos.com